Selamat datang di website kami, Haidar Khotir, semoga sajian kami bermanfaat

Pesan - Pesan Al-Qur'an Bagi Kita


Diantaranya :

1.    Pesan bagi yang sedang belajar membaca Al-Qur'an

       a.     Niatkan ikhlas karena Allah dan meraih ridha-Nya

       b.     Belajarlah membaca Al-Qur'an kepada Ahli Qur'an yang benar mengerti dan mencontohkan dengan benar mengenai makhraj dan sifatnya huruf, Ghunnah/Bacaan dengung, Mad/Bacaan panjang, Qolqolah, Tafkhim/Tebal atau Tarqiq/Tipis, Waqof baik tempat waqof maupun cara membaca ketika waqof, serta Ghorib. Selain itu juga pernah di check bacaannya oleh guru yang ahli qur'an sebanyak 30 juz. Dan alangkah lebih baik bila bersanad.

2.    Pesan bagi pengajar Al-Qur'an

Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain” (Al-Hadits)

a.    Niatkan ikhlas baik ada pengawasan atau tidak maka melakukan pengajaran pun sebaik mungkin.
b.    Niatkan meraih ridho Allah dan Istiqomah
c.    Niat yang baik yakni Nasyrul 'Ilmi dan Ta'awun.
d.    Teruslah belajar dengan guru

3.    Pesan bagi pengajar dan yang diajarkan Al-Qur'an

Kalian adalah sebaik-baik manusia.

“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”

4.    Pesan bagi diri kita

       a.    Bacalah Al-Qur'an dengan tartil

“Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan.”. (Q.S. Al-Muzammil : 4)

        b.    Hendaklah kita mengkhatamkan Al-Qur'an setidaknya 2 kali dalam setahun untuk memenuhi haknya

“Jibril itu (saling) belajar Al-Qur’an dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap tahun sekali (khatam). Ketika di tahun beliau akan meninggal dunia dua kali khatam.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa pula beri’tikaf setiap tahunnya selama sepuluh hari. Namun di tahun saat beliau akan meninggal dunia, beliau beri’tikaf selama dua puluh hari.”

(HR. Bukhari no. 4998).

Al-Hasan bin Ziyad meriwayatkan dari Abu Hanifah, bahwa dia berkata,

“Siapa yang mengkhatamkan Al Qur’an dua kali dalam setahun, berarti dia telah memenuhi hak Al-Qur’an. Sebab Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam membaca di hadapan Jibril dua kali pada tahun terakhir dari kehidupan beliau.”

5.    Pesan bagi penghuni rumah dan bagi Keluarga

Perbanyaklah baca Al-Qur'an di rumah kalian, rumah yag tidak pernah dibaca Al-Qur'an maka sedikit kebaikannya dan banyak kejelekannya dan akan disempitkan penduduk rumah itu (maksudnya rizkinya disempitkan)

Diriwayatkan oleh At-Tabrani dari Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Didiklah anak-anakmu atas tiga hal; mencintai nabimu, mencintai ahli baitnya dan membaca al-Qur’an, karena orang mengamalkan al-Qur’an nanti akan mendapatkan naungan Allah pada hari ketika tiada naungan kecuali dari-Nya bersama para nabi dan orang-orang yang suci”
sdf

Referensi :
Terinspirasi oleh acara "Bimbingan Muqri' (Pengajar) Yanbu'a, Senin 26 November 2018 di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta oleh KH. M. Ulil Albab Arwani"
www.nu.or.id
https://kautsaramru.wordpress.com/
https://www.syahida.com/
Dan lain-lain
Sumber gambar : bangkitmedia.com

Fadhilah Al-Qur'an


Diantara fadhilah Al-Qur’an ialah :

1.    Al-Qur’an adalah kitab yang paling utama, kitab yang paling agung.

Jika kita bandingkan dengan apapun maka Al-Qur’an adalah yang paling utama. Sebagai contoh : Kita bandingkan lebih baik mana berinteraksi dengan Al-Qur’an atau berinteraksi dengan televisi ?.Tentu al-qur’an paling utama dan terbaik.

Ketika kita kemana-mana membawa Al-Qur’an dan kita membaca ataupun menghafal ataupun menghayati isinya maka itu menandakan kita cerdas, cerdas memanfaatkan waktu dan cerdas didalam beramal. Pastilah Al-Qur’an akan membawa kebaikan-kebaikan.

Al Hasan al Bashri, berkata :
“Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menganggap Al-Qur’an adalah surat-surat dari Rabb mereka. Pada malam hari, mereka selalu merenunginya dan akan berusaha mencarinya pada siang hari.”  (At Tibyan fii Adabi Hamalatil Qur’an, Imam An Nawawi, Halaman 28).

“Barangsiapa berkehendak berbicara dengan Allah, maka bacalah Al-Qur’an.” (Al-Hadits).

2.    Mukjizat Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam yang paling Agung

Sesungguhnya mukjizat Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam itu sangat banyak dan agung-agung. Diantara mukjizat itulah Al-Qur’an adalah yang paling agung. Mumpung Al-Qur’an masih ada maka kita mensyukurinya dengan membaca, menghafalkan maupun mengamalkannya.

3.    Al – Qur’an menjadikan hidup bahagia

Bila menginginkan kehidupan orang yang bahagia baik di dunia maupun akhirat maka bacalah Al-Qur’an dan mengamalkan isinya.

4.    Al – Qur’an menjadi penolong di hari kiamat

Dari shahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : ”Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat nanti memberi syafa’at (penolong) bagi orang yang membacanya dan mentaatinya.” (HR. Muslim no. 804).

Tentunya tidak hanya sekedar membaca, juga mengamalkannya. Selain Rasulllah saw, tidak seorangpun yang mampu memberikan pertolongan kepada seseorang pada hari hisab, kecuali Al-Qur’an yang dibaca selama ia hidup di dunia.

5.    Al – Qur’an sebagai pembersih hati

Hati bisa berkarat sebagaimana besi. Bagaiman cara menghilangkan hati yang berkarat ? Caranya yaitu dengan membaca Al-Qur’an dan juga mengingat mati. Hati kita berkarat karena banyak dosa dan banyak melupakan Allah dari berdzikir kepada Allah.

Tentu ini bisa sebagai penanda bahwasanya :

“Bila hati bersih maka yang disenangi itu adalah yang baik-baik. Bila hati kotor maka yang disenangi itu adalah yang jelek-jelek.”

'Utsman Bin 'Affan radhiyallahu 'anhu berkata,

"Seandainya hati kalian bersih, pastilah (hati tersebut) tidak kenyang dengan firman Allah (Al-Qur'an)."

Referensi :
Terinspirasi oleh acara "Bimbingan Muqri' (Pengajar) Yanbu'a, Senin 26 November 2018 di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta oleh KH. M. Ulil Albab Arwani"
www.al-manhaj.or.id
www.madinalmanshur.wordpress.com
https://musyafa.com/
http://keluargaumarfauzi.blogspot.com
Sumber gambar : http://sqlccintaquran.blogspot.com

Tanda Diterimanya Amal


"Dan segala sesuatu sudah Kami catat dalam suatu kitab." (QS. An-Naba [78] :29)

Ayat ini menerangkan bahwa Allah menghitung dengan sangat detail. Dan setiap amal yang kita lakukan akan dicatat oleh Raqib dan Atid.

Ada dua kemungkinan mengenai diterima atau tidak diterimanya amal :

  • Amalnya orang-orang yang bertakwa, maka Allah menerima amal mereka,
  • Amal seseorang yang tidak berbobot atau tidak bermutu atau tidak bernilai sehingga amalnya tidak diterima dikarenakan amalnya dirasuki oleh penyakit riya' dan ujub, tidak ikhlas lillahi ta'ala.
Kita perlu khawatir apakah amal-amal kita diterima atau tidak ?. Amal-amal kita bernilai disisi Allah atau tidak ?

Kita hendaklah memahami dan mengenali tanda suatu amal itu diterima oleh Allah.

"Barangsiapa yang mendapati buah dari amalnya pada saat ini, maka itu petunjuk indikator atas diterimanya amal di hari akhir."

Bila kita bisa rasakan buah dari amal kita saat ini maka itu tanda dari salah satu tanda diterimanya amal.

Tanda-tanda amal diterima :
  • Buahnya amal yang dirasakan di dunia. Ketika seseorang bisa merasakan nikmatnya amal sebelum ia melakukan amal.
  • Sebelum beramal seseorang sudah senang atau rasa senang di hati terlebih dahulu.
  • Suka menunggu-nunggu (Contoh : seseorang yang suka menunggu-nunggu waktu shalat dan segera menuju ke Masjid)
  • Ada kelapangan hati untuk beramal
  • Merakan manisnya di hati ketika beramal sehingga seseorang merasa senang melakukan amal, dan ini mengindikasikan hati yang ikhlas dan tidak terpengaruh kata orang yang buruk kepadanya selama seseorang melakukan amal shalih.
Referensi :
Kajian Nurul Ashri
https://www.tokopedia.com/tigaserangkai/saudaraku-sudahkah-beramal-shalih-hari-ini

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes