Selamat datang di website kami, Haidar Khotir, semoga sajian kami bermanfaat

Menggapai Istiqomah


Allah memerintah kpd rasulullah untuk istiqomah dan mempertahankan istiqomah maka begitu pulalah ummatnya diperintahkan. 

Engkau (rasulullah) lebih cepat beruban dan  yang membuat beruban salah satunya adalah surat hud ..

Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS.Surat Hud (11) :112)

Semua aktivitas kita perlu semangat, terutama ibadah. 


Seorang guru yang bersemangat mengajar, mengkaji kembali yang diajarkan. sehingga materi yang diajarkan beda. orang mengkaji beragama (islam). bukan hanya membutuhkan ilmu, namun juga semangat.

Cerita : Anak yang sholeh , ingat bentuk berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal..berhubungan baik dengan teman/kerabat yang pernah berhub. dengan bapaknya. Beliau menempuh jarak beberapa kilometer untuk menemui teman/kerabat yang pernah berhub. dengan bapaknya.

Bayangkan jika dilingkungan kita dipenuhi orang-orang semangat; yang ini sholat malamnya kuat, yg ini semangat shodaqahnya,dsb.

mungkin kita tidak seperti mereka. namun jika sampai tingkat tertentu itu lebih baik. jika ada , yang memutus semangat maka (ada kalimat : jangan terlalu serius , biasa-biasa saja {ukuran biasa-biasa saja seperti apa?} ) jauhi_pertahankan semangat, istilah moderat itu seperti apa ? .

Futur...

Istiqomah itu menjaga keimanan dan amalnya itu supaya tetap pada kondisinya  dan naik.
Futur : kondisi menurun setelah bersemangat.

futur yang juz'i (parsial) bagian tertentu dan futur yang menyeluruh.

Sikap Orang yang Istiqomah dan Keutamaan Istiqomah

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu."

Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.

Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(QS. Fushshilat (41) :30-32)
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.

Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.

(QS. Al-Ahqaaf : 13-14)

maksudnya : meneguhkan keimanan kepada Allah pasti juga beriman kepada Rasul dan hari akhir. Istiqomah dalam keyakinan dan amal mereka. ada keutamaan yang besar ketika seseorang istiqomah.

Quote : Ada orang yg bilang , jangan terlalu bersemangat. kita bisa lihat beda orang yang bersemangat dengan yang tidak bersemangat. Bahaya yang tidak semangat mempengaruhi yg lain juga.satu saja bisa mempengaruhi yang lain.

Referensi :
Terinspirasi Kajian tema tentang "Istiqomah" di Maskam oleh Ust. Ridwan Hamidi, 29 April 2013

http://th05.deviantart.net/fs70/PRE/i/2013/118/4/d/sunset_riverscape_by_burtn-d63bfs7.jpg (edit)

Meniti Keseimbangan Hidup


Renungan diri terhadap keseimbangan hidup, diantaranya,

1. Keseimbangan antara berfikir dan  dzikir,

Renungilah, berapa kali dalam satu hari kita meluangkan waktu kita untuk berdzikir ?.Lebih banyak yang mana antara berdzikir ataukah berfikir ?.Sebagai contoh : ketika seorang imam membaca surat yang panjang pada rakaat pertama dan kedua, apa yang kita rasakan ? .

Apakah dengan penuh keikhlasan kita menikmati setiap rakaat dalam shalat kita atau kita mengatakan begitu lamanya shalat ini? , jangan lama-lama deh membaca suratnya . Berapa lama kita berdzikir dan apakah kita sudah khusyuk di dalam berdzikir kepada Allah?. Misalkan : kita luangkan waktu kita minimal 15 menit setelah shalat, rasanya masih begitu sulit. Jarang sekali kita memikirkan tentang yang satu ini yakni berdzikir. Kita sering kali lebih banyak berfikir. Namun amat jarang sekali berdzikir. 

Dari SD hingga SMA, bahkan sampai Perguruan tinggi kita disekolahkan oleh orang tua supaya kita pintar, dan pintar mengacu pada aspek berfikir. Apa yang bisa dikata jika para pejabat korupsi, para siswa mencontek UN dan para pemimpin tidak memperhatikan nasib rakyatnya ? hal itu terjadi karena mereka- tidak mau berdzikir, mereka mengandalkan aspek berfikir namun melupakan aspek berdzikir. Seberapa besar kita mencurahkan waktu-waktu kita untuk berdzikir?. 

Hanya dengan dzikrullah hati kita menjadi tenang, tentram. Dengan tentramnya pikiran kita, hati kita. Kita bisa jauh lebih jernih untuk berfikir dan selalu ada kesinambungan dan hubungan antara berdzikir dan berfikir. Dengan itu pulalah kita bisa menjadi manusia yang bukan hanya berfikir namun juga berdzikir. Oleh karena itu sangat dibutuhkan keseimbangan antara berfikir dan berdzikir supaya kita bisa menapaki diri kita sebagai Khalifah dimuka bumi dengan sebaik-baik amal perbuatan dan senantiasa kita bisa menjauhkan diri kita dari perbuatan yang tercela.Sehingga muaranya adalah kita bisa menjadi insan yang bukan hanya bahagia di dunia namun juga di akhirat.

2. Keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan Rohani.

Kita sering memperhatikan kebutuhan jasmani yang lebih disingkat 3-an : sandang, papan dan pangan. Apakah kita terlupa dengan kebutuhan yang satu ini ?, yakni kebutuhan rohani.Sering kita melihat pamflet ataupun poster mengenai “kajian” . Dan “kajian” tersebut gratis, lalu apa yang menghalangi kita untuk menghadiri. fasilitas tentan kebutuhan rohani mudah didapat seperti streeming radio, radio muslim, rekaman kajian dan artikel kajian dan semacam itu. namun apa yang menghalangi kita untuk memperoleh kebutuhan rohani?.

3. Keseimbangan antara hablum minallah dan hablum minannas.

Hablum minallah (erat hubungannya dengan , hubungan hamba dengan Allah Sang Khalik) dan hablum minannas (erat hubungannya dengan, hubungan antar sesama).Diperlukan keseimbangan jangan sampai kuat sebelah, ketika kita serius untuk hablum minallah , jangan sampai melupakan kita dengan hablum minannas, begitupun ketika kita serius untuk hablum minannas, jangan sampai kita tidak punya waktu untuk hablum minallah.

Sebuah Pesan :

Tanamlah Padi, maka tanaman yang ada disekitarnya seperti rumput pun akan tumbuh, namun janganlah menanam rumput, padi takkan tumbuh.Intinya bahwa “insya Allah jika kita berusaha untuk kehidupan akhirat, insya Allah pula dunia akan kita dapat. namun jika kita berusaha mendapatkan dunia, maka yang akan diperoleh adalah yang kita usahakan untuk dunia.”


Referensi:
Terinspirasi Jum'atan di Masjid Al-Hidayah , 19 April 2013

Menghayati Makna Ghadhul Bashar

Ghadhul Bashar atau Menundukkan pandangan dari yang diharamkan untuk dilihat, bukan hanya untuk yang belum menikah saja. Namun yang sudah menikah juga harus menundukkan pandangan juga, namun untuk yang sudah menikah jauh lebih ringan kan sudah ada yang dilihat.

Ketika dia tidak sengaja melihat wanita yang bukan muhrimnya kan, bisa langsung kerumah untuk melihat Istrinya yang cantik.

Menundukkan pandangan itu hukumnya wajib, maka senantiasa kita harus taat kepada Allah dan Rasulnya dan senantiasa pulalah kita membiasakan kebaikan ini.

Menundukkan pandangan menutup Jalur Kemaksiatan

Menundukkan pandangan adalah salah satu cara kita untuk tidak bermaksiat dan salah satu jalur menuju maksiat adalah melalui pandangan, ketika seseorang melihat kepada yang wanita yang bukan muhrimnya maka panah-panah iblis yang beracun senantiasa tertancap terus kepada hati sehingga hati menjadi gelap dan gelapnya hati akan menghalangi seseorang dari cahaya ilmu.maka salah satu cara untuk meraih ilmu supaya gampang untuk memahami dan supaya cepat hafal al-Qur’an adalah menghindarkan diri dari pandangan yang sembarangan (maksiat).

Strategi Jitu

Ketika kemudian kita dijalan tidak sengaja melihat sepatu atau sandal ataupun telapak kaki dari seorang wanita, maka jangan dilanjutkan hingga keatas, karena itu akan menambah pulsa-pulsa maksiat.kita stop dari pandangan yang pertama, karena jika kita meneruskan maka akan terus manambah gejolak-gejolak.

Boleh jadi ketika kita melihat seseorang wanita yang tidak menutupi aurat itu, itu kelihatannya cantik yang sebenarnya memang jelek. Dan syaitan lah yang membuat semuanya yang jelek kelihatannya cantik. Jangan mudah tertipu dengan makar syaitan.

Seperti itulah syaitan. Membuat yang jelek-jelek itu kelihatannya indah dan membuat yang baik itu terlihat jelek.

Kisah dan Ayat-ayat

Masih ingatkah kisah imam syafi'i yang kehilangan hafalannya karena melihat betis yang tersingkap dan nasehat dari gurunya imam syafi'i "Waqi' sbb:

Aku mengadu kepada Waqi’ tentang jeleknya hafalanku

Maka ia membimbingku agar meninggalkan maksiat
Ia mengabarkan kepadaku bahwa ilmu Allah adalah cahaya
Dan cahaya Allah tidak diberikan kepada pelaku maksiat.

Ghadhul Bashar adalah perintah Allah, yakni mengenai "Pedoman pergaulan antara laki-laki dan wanita yang bukan "mahram" yakni dalam Surat An-Nuur : 30 - 31

30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."

31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."
 
Nasihat

O ya , nasehat dari ustadz. seandainya belum mampu menikah maka berpuasalah. hayo siapa yang sudah
berpuasa minggu ini ?, itu yang diingatkan kepada kita. ya itu idealnya. Dan mengingatkan pula supaya memperbanyak dzikir kepada Allah.

Memperbaiki Persepsi

Kenapa tidak bilang para miss universe, miss selebriti atau putri indonesia dan serupa dengan itu adalah Putri yang menampakkan aurat.

Merokok perkasa gimana, loh bikin perokoknya impoten.hehe

Yang Celananya cingkrang dan berjenggot ditambah berjubah, pakai peci dibilang teroris, persepsi seperti inilah yang terkadang membuat orang yang kurang tahu menjadi alergi untuk mengaji, dan lebih parahnya mencela dengan celaan seperti ini.

Lebih-lebih yang berjenggot dibilang "kambing", sebenarnya berjenggot itu adalah sunnah, selama belum bisa janganlah menggunakan celaan ataupun guyonan yang kelewatan seperti ini. Orang nonmuslim pun banyak yang berjenggot.hehe

yang pakai celana cingkrang ada yang bilang "lagi banjir ya". ini pun sunnah, selama belum bisa mengamalkan cukuplah diam.

Referensi :
Terinspirasi Kajian oleh Ust. Bilal /13 April 2013.

http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/ilustrasi_101022101430.jpg

Generasi Muslim Profesional, Mandiri dan Berkarakter

Catatan Terpenting yang Mas Muhammad Ghufron Mustaqim (Fisipol 2009) ,(Representing Indonesia as Minister of Development to the G8 & G20 Youth Summit 2012) katakan adalah 5 hal bagi Seorang Muslim Untuk Menguasai Dunia yakni,

1. Sebaik Mungkin Menghafalkan Al Qur'an, karena dengan menghafal secara tidak langsung akan jauh lebih cepat dan baik sel-sel otak yang terhubung untuk mampu mempelajari informasi dengan baik, harapan beliau adalah suatu saat bisa menghafalkan Al- Qur'an 30 juz.

2. Memiliki Kemampuan Bahasa , setidaknya Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa Cina. mengapa Bahasa cina , karena di era Abad 21 cina memiliki posisi terpenting di Dunia.

3. Juara di Kompetisi. untuk mengetes sejauh mana kemampuan kita dibanding yang lain. dan jika menjadi juara maka setidaknya kita lebih dihormati , karena kualitas kita.

4. Memiliki Cita-cita kuliah di universitas terbaik di dunia.

5. Kerja di Institusi-Institusi terbaik , setidaknya menduduki posisi terpenting di Institusi tersebut karena dengan seperti itu mempunyai kesempatan untuk meng-edukasi, dan lebih mampu memberikan perubahan terhadap lingkungan secara global.

pesan dari beliau adalah:
"Belajarlah dari Ilmu Padi, Kian Berisi maka Kian pula merunduk"
"Tidak Ada Kata Tidak Untuk Berprestasi"

Referensi :
Terinspirasi SEMINAR MAHASISWA MUSLIM BERPRESTASI “MAHASISWA PROFESIONAL, MANDIRI DAN BERKARAKTER”Bersama: Muhammad Ghufron Mustaqim (Fisipol 2009) diselenggarakan oleh Keluarga Muslim Fakultas MIPA UGM, 04 April 2013 di A1.06-07

Perihal Berhutang Piutang


A. Hukum dan Tatacaranya

Hutang-piutang ini hukumnya adalah boleh 


sesuai dengan sunnah Nabi saw. Sabda Rasulullah saw adalah:
 “Tidaklah seorang muslim yang memberikan pinjaman atas hartanya kepada seorang muslim sebanyak dua kali kecuali seperti bershodaqoh satu kali.”(HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

Menyangkut hutang piutang sebaiknya disertai dgn surat perjanjian secara tertulis, baik menyangkut jumlah dan jatuh tempo pembayarannya.



"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. 

Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya.

Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. 

Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. 

Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. 

(Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. 

Jika kamu  lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." 

(Q.S. Al Baqarah : 282)

*Bermuamalah ialah seperti berjualbeli, hutang piutang, atau sewa menyewa dan sebagainya. 

Dan sangat diharamkan/dilarang untuk membungakan uang dari persyaratan utang piutang ini (riba).

B. Do'a ketika dililit Hutang

Abu Said Al-Khudhri radhiyallahu ’anhu bertutur: “Pada suatu hari Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam masuk masjid. Tiba-tiba ada seorang sahabat bernama Abu Umamah radhiyallahu ’anhu sedang duduk di sana. Beliau bertanya: ”Wahai Abu Umamah, kenapa aku melihat kau sedang duduk di luar waktu sholat?” Ia menjawab: ”Aku bingung memikirkan hutangku, wahai Rasulullah.” Beliau bertanya: ”Maukah aku ajarkan kepadamu sebuah do’a yang apabila kau baca maka Allah ta’aala akan menghilangkan kebingunganmu dan melunasi hutangmu?” Ia menjawab: ”Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda,”Jika kau berada di waktu pagi maupun sore hari, bacalah do’a:

“Allahumma innii a-’udzubika minal hammi wal hazani, wa a-’udzubika minal’ajzi wal kasali, wa a-’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a-’udzubika minal ghalabatiddiini wa qahri-rrijaal.”

”Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia.” Kata Abu Umamah radhiyallahu ’anhu: ”Setelah membaca do’a tersebut, Allah berkenan menghilangkan kebingunganku dan membayarkan lunas hutangku.” (HR Abu Dawud 4/353)

C. Bahaya Berhutang

Memiliki hutang bukanlah kondisi yang menyenangkan. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam sendiri bahkan berlindung kepada Allah ta’ala dari hutang seraya berkata:

“Seseorang jika sudah berhutang dia akan berbohong ketika berkata, dan menyelisihi ketika berjanji." (HR. Abu Dawud)

Maksudnya disini adalah: kemungkinan dia untuk berdusta dan menyelisihi janji sangatlah besar karena biasanya ketika dia merasa kesulitan melunasi hutang dia harus menggunakan berbagai cara untuk menunda-nunda pembayaran termasuk berbohong dan mengingkari janji.

Hadits diatas sudah cukup  sebagai alasan bagi seorang muslim untuk sebisa mungkin menghindari hutang.



Referensi:
Terinspirasi Kajian Al Hidayah oleh Ustadz Abu Abdirrahman, 3 April 2013
http://jofania.wordpress.com/2010/01/23/doa-mengatasi-utang/
http://www.belajarislam.com/antara-hutang-dan-tawakal/
http://www.indosuara.com/wp-content/uploads/2012/09/hutang1.jpg (dengan editan)

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes