Selamat datang di website kami, Haidar Khotir, semoga sajian kami bermanfaat

Islamic Lecture Masjid Kampus UGM

Ust. Cahyadi Takariawan - Ta'aruf yg sempurna
::12 Desember 2013::


download


Ust. Bawi - Tafsir Hadits Riyadhush Shalihin Bab Mujahadah
::29 Desember 2013::


download


Ust. Abu Ayyub, S.Pdi - Tafsir Qur'an Surat Al-Fatihah ayat 5 s.d. 7
::19 Januari 2014::


download



Ust. Abu Abdirrahman - Tafsir Qur'an Surat Asy-Syura ayat 27 s.d. 31
::26 Januari 2014::


download



Ust. DR. Adian Husaini, M.A. - Kajian Ahad Pagi Spesial
::02 Februari 2014::


download



Ust. Ridwan Hamidi, Lc., M.P.I., M.A. - Tafsir Qur'an Surat Al-Hasyr ayat 1 s.d. 2
::09 Februari 2014::


download



Ust. Ridwan Hamidi, Lc., M.P.I., M.A. - Tafsir Qur'an Surat Al-Hasyr ayat 10
::09 Maret 2014::


download



Ust. Okrisal Eka Putra, Lc., M.Ag - Rahasia Sukses Kepemimpinan Rasulullah
::09 Maret 2014::


download



Ust. Ridwan Hamidi, Lc., M.P.I., M.A. - Tafsir Qur'an Surat Al-Hasyr ayat 11 s.d. 12
::16 Maret 2014::


download



Ust. Ridwan Hamidi, Lc., M.P.I., M.A. - Tafsir Qur'an Surat Al-Hasyr ayat 13
::23 Maret 2014::


download



Ust. Abu Abdirrahman - Tafsir Qur'an Surat Al-Kahfi ayat 103 s.d. 104
::11 Mei 2014::


download



Ust. Okrisal Eka Putra, Lc., M.Ag - Islamphobia
::11 Mei 2014::


download



Ust. Sigit Yulianta - Agar Ibadah Tidak Sia-Sia
::25 Mei 2014::


download



Ust. Alfi Syahr - Keutamaan Istighfar
::07 September 2014::


download

Menyegarkan Kembali Semangat Mengaji

Dalam Seminar Mahasiswa Berprestasi
Diselenggarakan oleh : Keluarga Muslim Fakultas MIPA UGM
di A1.06-07

Muhammad Ghufron Mustaqim (Fisipol UGM 2009) - “Mahasiswa Profesional, Mandiri dan Berkarakter".
::04 April 2013::


download


Kajian Rutin Kontemporer Medical in Spiritual (KARAMEL)
Tema : "Al-qur'an dan Kecerdasan"
Diselenggarakan oleh : Keluarga Muslim Cendekia Medika UGM
di Radiopoetro FK UGM

Dr. dr. Sagiran, M.Kes, Sp.B & Ust. Solihuddin - "Lejitkan IP-mu dengan Al-Qur'an".
::24 April 2013::


download


Kajian Tafsir Hadits di Masjid Kampus UGM

Ust. Bawi - "Tafsir Hadits - Riyadhush Shalihin"
::29 Desember 2013::

download


Kajian Keluarga Barakah di Masjid Nurul Islam

Ust. Awan Abdullah - "Keluarga Barokah"
::05 Januari 2014::


download


Kajian Sirah Sahabat di Masjid Nurul Iman (MNI)

Ust. Abu Ayyub, S.Pdi - "Abu Ubaidah bin al-Jarrah"


download

Ust. Abu Ayyub, S.Pdi - "Annas bin Malik"


download

Ust. Abu Ayyub, S.Pdi - "Shuhaib ar-Rumi"


download


Kajian Kitab Riyadhush Shalihin di Masjid Al Falaah ,Mrican

Ust. Sigit Yulianto - "Tentang Pakaian"
::02 Februari 2014::


download

Bukti Mementingkan Allah


Diantara bukti seseorang manakala mementingkan Allah ialah:
1. Mudah mengingat Allah dan sulit untuk melupakannya
2. Memilih segala yang paling disukai oleh Allah subhanahu wata’ala
3. Menyibukan diri dengan segala yang bermanfaat untuk hidup sesudah mati
4. Merasa bersalah dengan semua kesalahan yang diperbuat

Contoh :

1. Mudah mengingat Allah dan sulit untuk melupakannya

Semisal kita mempunyai anak, maka dia pasti ingat anaknya. Jika kita seorang anak pasti ingat kepada Ayah Ibu kita. Kepada manusia saja seperti itu apalagi kepada Allah.

2. Memilih segala yang paling disukai oleh Allah subhanahu wata’ala

Mahasiswa yang lagi skripsi , baginya dosen pembimbing sangat penting. Ketika misal ingin menjenguk keluarga dosen pembimbing yang lagi sakit. Kemudian membeli buah maka dia akan membelikan yang paling disukai. Kepada manusia saja seperti itu apalagi kepada Allah.

Pernah kata-kata ini,

“Sedekah yang paling disukai oleh Allah adalah yang paling kita sukai.”

3. Menyibukan diri dengan segala yang bermanfaat untuk hidup sesudah mati

Segala sesuatu yang ada kaitan dengan Allah pasti ada manfaat hidup sesudah mati.
Kualitas kita diuji oleh diri kita sendiri.

4. Merasa bersalah dengan semua kesalahan yang diperbuat

Sandal kita menginjak sandal orang lain. Dia tahu, Maaf Pak itu sandal saya “Dia orang yang sangat penting bagi diri saya”. Begitu tahu “itu sandal dosen pembimbing”.

Tertinggal shalat jama’ah harus ada “rasa bersalah”, dan rasa seperti itu membuat kita segera bertaubat dan segera merubah diri. Begitu halnya tentang Allah subhanahu wata’ala “Menjadikan Allah yang paling penting”.

Referensi :

Terinspirasi Ust. Syatori Abdurrauf , Sabtu 30 November 2013 @ Darush Shalihat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGyiIbXJxWK774-G2Qa3Rs2D73cb7CUlBU3TMcn85OheFmis1vX1cl5ooFDgWEB8mefg_0C4tEJIdbnNvr2DLOuggkXnrVbWLigm2wzM-YhUAEp2MdyvGT2-huJNadns3Ba1AviGxNQmgP/s400/Sedekah.jpg

Kan Ku Kejar Rumah Surga (4)


Suami Impian dan Istri yang Impian

Suami impian ialah suami yang mampu memenuhi impian istrinya, hehe
Istri impian ialah istri yang mampu memenuhi impian suaminya, hehe.

Melihat Karakter

Koleris : karakternya pekerja keras, berapi-api, semangat, ambisius dan grusa-grusu (baca : tergesa-gesa atau serampangan).

Sanguinis : Santai, suka bercanda, suka cengar-cengir, orang yang dirindukan (kalau tidak ada dia kayak sepi), pelupa.

Melankolis : Romatis, suka diperhatikan, kerja kelompok susah, ada masalah dengan seseorang sedikit kesal, Memaafkan sesuatu tapi keingat terus.

Plagmatis : Tidak pernah ribut, lambat, lelet, lemot, datang disuatu urusan suka telat, damai, tentram, pendengar setia, terserahlah.

Kisah,

Ada seseorang yang mengadu ke Umar r.a. mengenai Istrinya yang mengomel terus. Kemudian beliau menjelaskan mengenai Istrinya. Bahwa Istrinya Umar r.a. lebih cerewet , namun Umar Ingat atas 5 perkara diantaranya dialah yang menyediakan makanan, dialah yang bersusah payah, dia belum pernah menuntut apapun...
Dan Istrinya sebagai penentram syahwatnya.             
Umar r.a. diluar rumahnya boleh garang, didalam rumah beliau bisa memimpin.

Harus punya tujuan

Jangan mudah mengucapkan terserah (Plagmatis) , laki-laki harus mempunyai tujuan (harus punya tujuan) dan inilah (mengucapkan/bertindak terserahlah) yang membuat laki-laki menjadi plagmatis.

Tidak tegas dan tidak bisa berwibawa didalam suatu keputusan, padahal perempuan itu memiliki sikap “butuh kepastian”, maka perlu dihindari sikap “plagmatis” pada kondisi seperti ini.

“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya.

Maka perempuan-perempuan yang shalih, adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). ...”
(QS. An-Nisaa’ [4] : 34)

Tugas Laki-laki yakni memberikan Nafkah

Secara Naluriah, Seorang perempuan itu memimpikan seorang suamin yang bisa memimpin, bisa menjadi Imam dan sebagai pelindung.

Suami tidak bekerja, itu biasa menyebabkan keluarga tidak berkah dikarenakan tugas itu diambil alih oleh istri.

Bagaimana Istri saya ternafkahi secara Iman (ini yang sering diabaikan oleh banyak suami) ?
Karenanya nafkah itu ada dua, yang paling utama ialah nafkah batin dan Iman kemudian nafkah yang sifatnya lahiriyah (harta).

Ini yang berbahaya memang secara nafkah lahir terpenuhi namun nafkah secara batin dan Iman itu jauh lebih penting. Contoh kasus yang biasa terjadi :

Suami kerja di kalimantan dan istri di Jogja ?

Maka yang bagus ialah kedua-duanya harus kumpul karena ini erat kaitannya dengan nafkah batin dan Iman serta nafkah lahir.

Perempuan yang shalih 

yakni Taat kepada Allah dan Menjaga diri ketika suaminya tidak ada. (Tidak harus taat ke suami manakalah suami meninggalkan ketaatan kepada Allah).

Sedikit Manfaat Rasa kantuk dan Air Hujan

Bisa dibaca di surat Al Anfal ayat 11:

“(Ingatlah), ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberikan ketentraman dari-Nya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan syetan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian).”
(QS. Al Anfal[8] :11)

Realita banyak orang yang susah tidur manakala banyak masalah atau pikiran, atau masalah terlalu difikirkan. Dan rasa kantuk itulah yang memberikan ketentraman.

Kalau mau dicoba air hujan jelas bisa untuk menyucikan badan, menghilangkan gangguan syaitan, menguatkan hati dan memperteguh pendirian.

Wallahu a’lam bish shawab

Referensi :

Terinspirasi Ust. Awan Abdullah di Masjid Mardliyah, Kriteria Jodoh Ideal, 23 November 2013 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ7lqp_R0m2HzztA9cHACmztVv06FifsPIIxOr7Zti2qU25vFil2Y4RCfWFsJkW8BQPLirWAZb2k_3Fktxo7WY_O1cb4xl_vQL7Slrv1ORQHyO7_h5Zxs07Qdjp4flT3Ir7FPnoFu2fKo/s400/fajar.jpg

Pandangan Islam Terhadap Kebudayaan


Asal Usul Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah. Merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal), diartikan sebagai hal-hal berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture.

Dalam Islam, istilah ini disebut dengan adab. Islam telah menggariskan adab-adab Islami yang mengatur etika dan norma-norma pemeluknya.

Bagaimana Pandangan Islam Terhadap produk budaya ?

Budaya harus sejalan dengan prinsip-prinsip syariat Islam.

Adab dan Budi Pekerti yang agung

"Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung."
(Q.S. Al-Qalam [68] :4)

Diantara ciri-ciri orang yang berbudaya ialah :
- Menjaga lidahnya
- Menjaga Kehormatannya 
- Orang yang menjaga shalatnya 
- Ketika berjalan di muka bumi tidak takabur dan tidak menganggap remeh orang lain
- Mampu menempatkan etika antar sebaya, anak kecil dan interaksi dengan orang tua
- (Baca Surat Al Mu'minun ayat 1 - 11), dsb.

Adab-adab Islami ini meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Tuntunannya turun langsung dari Allah melalui wahyu kepada Allah melalui wahyu kepada Rasul-Nya. Oleh karena itu, Allah subhanahu wa Ta'ala menjadikan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam sebagai teladan terbaik dalam hal etika dan adab ini.

Sebelum kedatangan Islam, yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Arab ketika itu ialah budaya jahiliyah. Di antara budaya jahiliyah yang dilarang oleh Islam, misalnya tathayyur, menisbatkan hujan kepada bintang-bintang, dan lain sebagainya.

Dinul-Islam sangat menitik beratkan pengarahan para pemeluknya menuju prinsip kemanusiaan yang universal, menoreh sejarah yang mulia dan memecah tradisi dan budaya yang membelenggu manusia, serta mengambil intisari dari peradaban dunia modern untuk kemaslahatan masyarakat Islami. Allah berfirman, yang artinya:

"Barang siapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi."
(QS. Ali 'Imran [3] : 85)

Pandangan Islam Terhadap Kebudayaan Manusia

'Aisyah Radhiallahi 'anha menceritakan :

"Sesungguhnya pernikahan pada masa jahiliyah ada empat macam. Ketika Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam diutus menjadi rasul dengan membawa kebenaran, dihapuslah seluruh jenis pernikahan jahiliyah kecuali pernikahan yang dilakukan oleh orang-orang sekarang ini. 

[Aadabusy-Syar'iyyah, Ibnu Musflih]

Dari riwayat ini, kita dapat mengetahui bahwa Islam memberikan beberapa adat kebiasaan manusia yang tidak bertentangan dengan syariat dan adab-adab Islam atau sekalan dengannya.

Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak menghapus seluruh adat dan budaya masyarakat Arab yang ada sebelum datangnya Islam.

Akan tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang budaya-budaya yang mengandung syirik, seperti pemujaan terhadap leluhur dan nenek moyang, dan budaya-budaya yang bertentangan dengan adab-adab Islami.

Contoh Kebudayaan Masyarakat Indonesia

A. Budaya Tumpeng

Tumpeng adalah cara penyajian nasi beserta lauk-pauk dalam bentuk kerucut. Itulah sebabnya disebut "nasi tumpeng". Ada beberapa macam tumpeng ini, diantaranya :

1. Tumpeng Robyong.

Tumpeng ini biasa disajikan pada upacara siraman dalam pernikahan adat Jawa. Tumpeng ini diletakkan di dalam bakul dengan berbagai sayuran. DI bagian puncak tumpeng ini diletakkan telur ayam, terasi, bawang merah dan cabai.

2. Tumpeng Nujuh Bulan.

Tumpeng ini digunakan pada syukuran kehamilan tujuh bulan dan terbuat dari nasi putih. Selain satu kerucut besar di tengah, tumpeng ini juga dikelilingi enam buah tumpeng kecil lainnya. Biasa disajikan di atas tampah yang dialasi daun pisang.

Dari situ dapat kita ketahui bila tumpeng dibuat dalam rangka acara-acara atau ritual-ritual di atas, maka Islam tidak membenarkannya. Namun kalau sekedar membuat tumpeng sebagai seni memasak tanpa disertai ritual tersebut, maka tidaklah mengapa.

B.Tabot atau Tabuik, 

adalah upacara masyarakat Bengkulu untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriyah (681).

Pada awalnya, inti upacara Tabot ialah untuk mengenang upaya pemimpin syiah dan kaumnya mengumpulkan potongan tubuh Husein, mengarak dan memakamkannya di Padang Karbala. Istilah Tabot berasal dari kata Arab "Tabut" yang secara harfiah berarti kotak kayu atau peti.

Tradisi berkabung yang dibawa dari negara asalnya tersebut mengalami asimilasi dan akulturasi dengan budaya setempat dan kemudian diwariskan dan dilembagakan menjadi apa yang kemudian dikenal dengan sebutan upacara Tabot.

Dengan alasan melestarika budaya itulah, banyak kaum muslimin melakukannya. Padahal tidak diragukan lagi bahwa adat dan budaya seperti itu sangat jelas bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan mengandung unsur syirik. Sehingga wajib bagi kaum muslimin untuk menjauhinya.

Kesimpulan

Oleh karena itu hendaklah kaum muslimin secara cermat meneliti asal-usulnya (dengan berusaha untuk tidak ikut-ikutan), Apakah budaya itu mengandung unsur yang dilarang dalam agama atau tidak ?

Contoh budaya kita yang diperbolehkan di dalam Islam, yakni : Budaya masyarakat kita yang mudik dan semisal memakai batik (selama menutup aurat) ,dsb.

Jadi, selama adat dan budaya itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam, silakan melakukannya. namun jika bertentangan dengan ajaran Islam, seperti :

Memamerkan aurat pada sebagian pakaian adat daerah, atau budaya itu berbau syirik atau memiliki asal-usul ritual syirik dan pemujaan atau penyembahan kepada dewa-dewa atau tuhan-tuhan selain Allah, maka budaya seperti itu hukumnya haram.

Sebab, kita harus menjadikan syariat Islam sebagai barometernya, bukan sebaliknya. Karena sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah.

Pertanyaan 

Bersyukur pada saat panen padi dengan melakukan budaya kesyirikan, bagaimana menyikapi ?

Yang sebaiknya dilakukan adalah kita berdoa ,berharap semoga kedepannya lebih baik dan bersyukur terhadap panen yang sekarang bukan malah melakukan perbuatan seperti itu (kesyirikan). Karena doa itu gratis dan bisa dipanjatkan dan di dalam Islam terdapat waktu yang mustajab ketika berdoa (kita bisa berdoa pada saat itu) dan Allah telah menjamin niscaya akan dikabulkan doanya.

Referensi :
Terinspirasi Kajian Ust. Elan di Masjid Al Adab_Fakultas Ilmu Budaya oleh KMIB (2013)
http://beta.muslimlife.com/wp-content/uploads/2011/12/kaligrafi-kubah-masjid-0.jpg

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes