Selamat datang di website kami, Haidar Khotir, semoga sajian kami bermanfaat

Dosa yang Dianggap Biasa


Bahasan ini berkaitan kaitannya dengan keseharian kita sebagai individu, sebagai bagian dari keluarga, sebagai bagian dari masyarakat. Dianggap biasa itu karena beberapa sebab. Awalnya mungkin coba-coba kemudian dosa itu dilakukan terus-menerus sehingga akhirnya kepekaan hati hilang.

"Siapa yang banyak bersinggungan dengan sesuatu maka kepekaannya akan hilang."

Landasan awal seperti ini perlu diungkap. Terkadang dalam kelalaian atau terjebak dalam kemaksiatan kita mengatakan inikan tidak apa-apa, inikan masalah sepele, inikan umumnya orang melakukan seperti itu.

Saat kemungkaran tersebar dimana-mana, terkadang hati kita kalah dan dalam posisi menyerah. Sekarang yang sangat sulit sekali untuk dihindari ialah tentang ikhtilat. Sepertinya tiada tempat yang tidak ada ikhtilat nya kecuali kamar mandi. Banyak dari kita menganggap menghindari dosa itu aneh, dan malah mempersoalkannya.

Kerusakan interaksi terjadi ketika orang menganggap begitu lumrahnya dan begitu longgarnya interaksi laki-laki dan perempuan, dan menganggapnya ukhuwah tingkat tinggi. Terjadi penyelewengan seperti pacaran dianggap lumrah, istri mengobrol dengan dengan suami orang itu dianggap akrab. Karena saking biasanya dan kemudian hal-hal tadi dianggap lumrah dan menyebabkan kepekaan akan kebenaran hilang. Wanita yang tidak berjilbab dianggap biasa karena di masyarakat paling banyak yang tidak berjilbab, akhirnya memang kepekaan kepada hal yang benar hilang.

Berhubungan dengan pemanfaatan waktu,

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna." (QS. Al-Mu'minūn [23] : 1-3) 

Di ayat ke-3 dari surat Al-Mu'minūn menjelaskan tentang ciri orang yang beriman yakni menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna. Hal ini penting dimiliki oleh setiap muslim, hal ini penting dimiliki seorang murabbi, seorang mubaligh, dsb.

Contoh-contoh perbuatan yang lalai yang terkadang tidak kita sadari ;

[1] Bermain Game

Dulu ketika tidak ada alat secanggih saat ini, sangat sulit untuk sekedar bermain game modern. Game itu bersifat candu dan menyebabkan kecanduan dan kecanduannya lebih besar (pakar pendidikan dan parenting). Dulu mungkin game di era 87-an masih sederhana dan ini berbeda dengan game saat ini yang sifat kecanduannya lebih besar. Game era 87-an kecanduan sekali dan kemudian bisa berhenti. Game saat ini pengaruh kecanduannya lebih besar, kalau seseorang kecanduan game dalam 1 hari hanya dalam beberapa jam saja sesungguhnya itu menghancurkan 6 hari.  Kalau game yang pakai uang itu bisa berhenti ketika uang sudah habis.

Pengaruh game untuk anak SD, anak yang bermain game selama 1 jam memiliki pengaruh 6 jam kedepan (sampai dia kebayang-bayang). Kalau game saat ini bermain game bisa berkali-kali . Saat ini perlu bersungguh-sungguh dan berhati-hati. Sebenarnya prinsip game itu sama dengan rokok menyebabkan kecanduan.

Ada orang yang sudah paham mengenai agama pun (paham dengan sunnah) kalau urusan game mirip dengan orang awam. Dan ini sungguh aneh. Secara umum konsep keislaman dan keimanannya belum sepenuhnya baik.

Orang yang demikian ada keingkaran terhadap surat Al-Mu'minūn ayat 1-3, terutama ayat yang ke-3 ;

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna." (QS. Al-Mu'minūn [23] : 1-3)

Ada game yang menggambarkan perempuan dan ada musiknya. Bagaimana hukum membuat game, bagaimana membuat game tidak ada musiknya dan tidak akan kita temui. Ada juga game yang menghina simbol-simbol islam.

Dengan alasan jenuh kemudian seseorang bermain game inilah cara berfikir yang plagmatis. Ketika kita pahami manakala kita galau, jenuh. Islam memberikan solusinya dengan shalat, membaca al-Qur'an dan itu terbukti memberikan ketenangan dan menurunkan ketegangan.

Kisah,

Ada seorang Ustadz yang memiliki hutang 32 M, dan beliau begitu tenangnya dan beliau shalat malamnya kuat dan Al-hamdulillah permasalahannya selesai dan beliau pun masih mengisi pengajian.

Kita perlu berkomitmen (iltizam) dalam diri untuk menghindari perkara yang tidak bermanfaat dan melalaikan seperti bermain game. Jangan sampai kita hanya kelihatannya ber-iltizam namun masih banyak ternyata yang tidak iltizam dalam diri kita. Kalau kita tidak komitmen maka akan muncul fenomena yang aneh dan kita akan sangat longgar dalam banyak hal.

Bisa jadi ketika diluar kita bisa menundukan pandangan (ghadhul bashar) namun ketika di Hand Phone (HP) kita sulitnya bukan main untuk menundukkan pandangan dan menganggapnya biasa perbuatan buruk. Hendaklah kita ber-iltizam di dunia nyata dan di dunia maya untuk menundukkan pandangan.

Orang-orang mengklaim dirinya ahlus-sunnah namun tidak menundukkan pandangan. Inilah yang disebut fenomena yang aneh dan kalau sudah terjebak dalam maksiat maka dia akan longgar dalam masalah ini. Supaya tidak terjebak maka segeralah berpaling dari perbuatan tersebut.

Game FIFA,

Apakah pemain sepak bola pada game tersebut pakai celana panjang atau pendek ?, apakah bentuknya hampir nyata. Kalau pahanya kelihatan ya sama saja tidak boleh dilihat.

"Paha itu adalah aurat." (HR. Tirmidzi)

Game NBA (Basket) ada cheer leadernya, juga memperlihatkan aurat perempuan. Itu merupakan suatu kemaksiatan yang tidak disadari atau dianggap biasa.

Oleh karenanya, hapus saja file terkait game di HP mu, supaya tidak tergoda untuk bermain game dan melalaikan waktu. Sebagaimana di laptop kalau mudah tergoda main game hendaklah di hapus saja.

[2]  Nonton Film

Kalau kita menonton Film seperti kisahnya Muhammad Al-Fatih itu beberapa sisi menarik dan bermanfaat serta dapat dijadikan pelajaran kebaikan. Dan yang penting kita perhatikan adalah jangan yang penting nonton Film. Karena bisa berupa kelalaian akan waktu kita yang tidak bermanfaat dan bisa berupa kemaksiatan. Atau ada juga Film yang berkaitan dengan kekufuran dan kesyirikan. Oleh karenanya perlu berhati-hati. Kalau tidak ada manfaatnya lebih baik ditinggalkan saja.

Di salah satu stasiun TV yang sekarang gencar berkaitan dengan Hinduisasi yang sifatnya masif, dan ini akan berpengaruh tidak baik pada anak-anak. Apalagi beberapa Film kartun itu sebenarnya juga melalaikan waktu dan ada juga kartun yang ucapannya diakhir sesi "terima kasih Tuhan" ini juga doktrin yang tidak baik, harusnya kan "Al-hamdulillah" bukan "terima kasih Tuhan". Di Film juga sulit dihindari musik dan penampakan aurat. Film yang disensor pun masih banyak cacatnya. Ada Film yang menjijikan (film porno), Ada Film yang rasis dan membolak balikan sejarah. Ada Film yang kontennya inginnya Islami namun cenderung liberal.

Amat aneh manakala seorang Ahli ilmu, suka ikut pengajian, aktivis, murabbi dan paham terkait sunnah namun masih senang menonton Film dan Film tersebut tidak dapat diambil pelajaran kebaikan sedikitpun dan di laptopnya atau komputernya terdapat sekitar 2 GB bahkan lebih berisi Film Kartun dan yang lainnya.

[3] Berkumpul yang Berlebihan

Ketika seseorang berkumpul ada yang tidak jelas arah pembicaraannya, mengobrol tidak jelas mau arahnya kemana, diskusi pun tidak jelas tujuannya kemana atau outputnya apa. Dan hal tersebut banyak waktu yang terbuang atau terabaikan sia-sia.

Memprihatinkan bila pembicaraan yang berlebihan dan arahnya tidak jelas itu terjadi berulang-ulang, apalagi kalau diskusi seperti itu banyak ketawanya. Dan memang tertawa itu perlu diatur dan ini bukan berarti tidak boleh tertawa, hanya saja janganlah tertawa yang tercela dan hanya saja hendaklah tertawa yang memiliki adab islami.

Kalau orang awam mungkin tidak begitu masalah. Namun kalau seorang murabbi, seorang thalabul 'ilmi tertawanya cekikikan atau tertawanya tercela maka tertawa yang seperti itu tidak layak dimilikinya.

[4] Ba'da Subuh hingga Terbit Matahari Bahkan Sampai Pagi Cenderung Tidur

Bila engkau terbiasa ba'da subuh hingga terbit matahari bahkan sampai pagi cenderung tidur, maka cobalah dihentikan karena dari sisi medis juga tidak baik dan juga menyia-nyiakan waktu ditengah-tengah keberkahan di pagi hari.

Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi radliyallaahu ‘anhu bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
”Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada pagi harinya” (HR. Abu dawud 3/517, Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi halaman 175, dan Ibnu Hibban 7/122 dengan sanad shahih).

Rasulullah mendoakan ummatnya di pagi harinya, karena memang di pagi hari terdapat keutamaan dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur ba'da subuh.

[5] Berhubungan dengan lawan jenis baik di dunia nyata dan dunia maya

Ada sebagian thalabul 'ilmi dan paham akan sunnah mereka berpacaran secara sembunyi-sembunyi baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Dan menurut pengamatan kami, rata-rata setiap dua bulan sekali terjadi fenomena yang seperti ini, dan terkadang bahkan satu bulan sekali terjadi fenomena seperti ini. Berhubungan dengan lawan jenis baik di dunia nyata maupun dunia maya ada juga yang terjadi pada mahasiswa sampai para ustadz dan ustadzah.

Berhubungan dengan lawan jenis ada yang tidak secara langsung semisal lewat SMS, BBM, LINE, FB, TWITTER, dan yang lainnya. Intinya tambah canggih saja caranya.

Terlalu banyak berdiskusi tentang akhwat bagi yang ikhwan atau terlalu banyak berdiskusi tentang ikhwan bagi yang akhwat. Ini juga perlu di instal ulang supaya yang ikhwan jangan terlalu memikirkan akhwat ataupun yang akhwat jangan terlalu memikirkan ikhwan dalam setiap kesempatan termasuk diskusi.

[6] Mengabaikan amanah

Orang-orang yang apabila ia diberikan amanah atau janji maka perlu adanya kesungguhan untuk menunaikan amanah atau janji.

Upaya untuk menumbuhkan kesadaran yakni :

a. Perlu bekal supaya mampu menumbuhkan kesadarain yaitu dengan  thalabul 'ilmi
b. Memberikan moticasi dan ancaman lebih supaya mampu menimbulkan kesadaran
c. Berdoa.

Akhirnya kita mengerti betapa kita thalabul 'ilmi atau menuntut ilmu agama ini bukan cuma tahu namun perlu pemahaman yang baik dan kesadaran serta mampu berbuah menjadi amal shalih.

~renungan diri

Referensi :
Terinspirasi Kajian Bersama Ust. Ridwan Hamidi, Lc., M.P.I., MA
Ringkasan Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam oleh DR. Abdullah Nashih Ulwan
https://inrasyad.wordpress.com/2010/03/06/dua-waktu-tidur-yang-dilarang-rasul/
http://ustadzaris.com/hukum-tidur-setelah-shubuh
https://putryhayati.files.wordpress.com/2014/03/hapus-dosa-2.jpg 

Dalam Bingkai Jurnalistik Islam


Bagaimanakah Mekanisme membuat sebuah Berita ?

Pahami Audiens Anda
Buatlah target Audiens Anda
Pahami berita atau cerita Anda
Fokuslah pada berita atau cerita Anda.
Bertanyalah dan jangan berasumsi terhadap berita atau cerita Anda
Apakah Anda sudah menanyakan semua yang diperlukan untuk cerita Anda ?
Buatlah catatan akurat Anda, Anda bertanggung jawab atas informasi yang dipakai ?
Sebutkan sumber berita atau catatan Anda
Periksalah dan cari konfirmasi untuk cerita Anda
Buatlah berita Anda secara lugas dan terus terang
Katakan apa yang sebenarnya
Pastikan berita anda akurat
Apakah berita Anda seimbang ?
Apakah berita Anda Adil ?
Apakah Anda sudah menggunakan bahasa Aktif ?

Bagaimana cara supaya karya kita bisa termuat di media massa (Trik Menulis di Media massa) ,
diantaranya :
Harus dekat dengan wartawan (maksudnya Anda harus mengenal siapa orang yang mengelola surat kabar itu, kemudian mengatakan dan menyerahkan karya kepada redaksi bolehkan tulisan saya dimuat), mengkaji mengenai buku-buku terkait wartawan dan siapa wartawan yang bisa jadi model 'tokoh dalam pikiran saya'.

Bagaimana menghitung kecerdasan finansial ?

Kecerdasan finansial = Penghasilan yang dimiliki (dalam satu bulan) dibagi dengan Kebutuhan yang dikeluarkan dalam jangka waktu (misal sebulan).

Kiat-Kiat Membuat Pelatihan Jurnalistik yang baik?
Menurut saya pribadi pelatihan jurnalistik yang cukup baik itu 5 Hari dulu itu dari jam 8 pagi - 10 malam, intensif dan fokus, Output dari acara pelatihan jurnalistik ialah membuat sebuah mading yang berisi berita, Tutur salah satu pembicara dalam Pesantren Jurnalistik.

Trik Menulis yang baik

Menulislah jangan terlalu panjang, manakala Anda membuat 1 alinea maka buatlah kalimat yang pendek. Kita pahami SPOK, jangan lebih dari 7 kata didalam sebuah kalimat. Kalaupun terpaksa panjang didalam membuat sebuah kalimat, jangan lebih dari 12 kata. Alinea yang baik tidak lebih dari 4 kalimat. Salah satu referensi saya terkait struktur menulis yang baik contoh dan lihat Tempo.

Rahasia dibalik Dua Mata

Kegunaan mata itu untuk menilai diri kita sendiri dan juga dipakai untuk menilai orang lain ataupun diri kita. Jadi yang karya kita dilihat dari dua sisi tersebut yakni diri sendiri dan orang lain.

Bagaimana Mengelola Media Online ?

Ingin supaya media online anda dikunjungi. Oleh karenanya, Anda harus sering-sering meng-update dalam 1 hari misalkan 5 berita. Mengapa Detik.com menjadi no. 5 di Indonesia yang dikunjungi, itu karena hampir setiap detik ada sesuatu yang baru.

Contoh kekeliruan dalam media online

Ketika diawal kita membuat media online, kita punya semangat dan kemudian membeli domain saja (sekitar 100 ribu), biaya desain yang bagus sekitar 1,5 juta dan hosting yang lumayan mahal. Ketika udah jadi, kemudian diawal-awal diisi sekali posting. Postingan berikutnya terlihat susah dan terjadi kemalasan hingga kemudian website atau media online kita sepi.

Maka dari itu perlu perencanaan yang matang terkait apa yang harus dilakukan sebelu membuat media online atau website. Setidaknya ada yang bertugas untuk meng-update postingan secara berkala. kami hanya terdiri dari 7 orang saja, begitulah pemaparan pembicara.

Jadi, Didalam membuat online yang besar tidak perlu organisasi yang besar. Mungkin cuma perlu 3-7 orang itu sudah cukup. Yang terpenting ialah siapa yang aktif meng-update, siapa yang menulis. Menulis itu tidak dibutuhkan keahlian khusus. Bagi teman-teman yang memiliki blog bisa hanya dengan men-copast kemudian membubuhi link yang di-copast tadi dan itu sah-sah saja. Kuncinya sukses di media online ialah harus sering meng-update. yang terakhir melakukan proses pengawasan terkait apa yang diposting dan apakah sudah ter-update dengan baik (misal setiap harinya). 

Sedikit catatan bahwa, jika team yang mengelola media online terbatas maka cukup 3 kanal saja didalam website.

Struktur didalam Media Online

Harus memiliki penanggung jawab media online yang kemudian disebut pimpina redaksi (disingkat pimred), wakil pimred (kalau orang yang mengelola terbatas tidak perlu ada wakil).

Pengurus Inti (bertugas melakukan rapat perencanaan) terdiri dari ketua, sekretaris (atau koordinator peliputan), bendahara (selain mengelola keuangan, bisa memberikan reward  tidak harus dalam bentuk uang, bisa sekedar hadiah atau ucapan terima kasih).

Kami biasa tidak membiasakan semuanya mengantor. Didalam perencanaan itu yang dibahas ialah edisi ini saya akan menulis tentang apa, dan seorang pimpinan redaksi sebaiknya dia adalah orang yang memiliki public idea, bisa mengatakan Tolong tulis mengenai ini ?
Misal : Topik mengenai khatib tarawih pertama yakni oleh Pak rektor ? dan ini layak masuk media. Beliau menuturkan mengenai : "Bagaimana UGM menjadi Inspirator bagi lingkungan sekitar dan bermanfaat bagi lingkungan disekitar UGM. Apalagi kalau direkam (sya biasa tarus mp3 itu didekat pembicara, yang kami pikirkan ialah bagaiman manyampaikan kebaikan itu kepada orang lain).

Mp3 itu kira-kira 465 ribu. dan dari rekaman itu bisa kita tulis yang menarik untuk ditulis. Didalam menulis, tulislah dan beritakanlah mengenai lingkungan yang berada disekitar kita menjadi sebuah berita, tidak perlu terlalu makro.

Bagaimana Membiasakan Menulis ?

Menulis itu dimulai dari proses melihat dan tidak jauh dari rasa panca indera kita. Anda punya mata, punya telinga dan punya hati. Maka tulislah apa yang Anda lihat. Anda bisa mendeskripsikan ruangan ini dengan indera anda kemudian dijadikan sebuah tulisan yang sederhana. Dan diantara tulisan, tulisan mengenai deskripsi itu yang memiliki kekuatan.

Bagaimana jika personel media kita sedikit ?

Misalkan saja ada 3 orang didalam media yang kita kelola termasuk diri kita. Strukturnya bisa ; 1 Pengurus Inti, 1 Reporter, 1 Layout. Reporter bisa juga kita minta tolong teman atau relasi yang pandai dibidang repoter. Kalau Layout kalau beli cover bagus sekitar 1 juta. Kalau 1 Reporter dan 1 Layout punya sendiri itu lebih bagus.

Bagaimana Tahapan didalam Menerbitkan dan Teknis Menerbitkan dengan biaya yang murah ?

Bagaimana caranya tanpa dana sama sekali didalam menerbitkan karya semisal majalah dsb, caranya ialah berjualan proposal.

contoh Konteks pelobian : "In syaa Allah akan kami liput kegiatang Anda disebuah Majalah atau tabloit kami."
Atau cara lainnya yakni karya tabloit, majalah atau buletin Anda diberikan kesurat kabar nasional atau ketokoh-tokoh atau ke alumi (jika anda disebuah organisasi) untuk sekedar mendapat dana.

Ketika kita buat proposal, gagal. maka buat yang lain dan coba terus mengirimkan proposal. Kirimi Alumni, "in syaa Allah kami akan menerbitkan Topik mengenai Bapak." atau melobi pihak tertentu (takmir) terkait keinginan membuat misal "Media Masjid Kampus", supaya mendapat dana dan memberitahukan kegiatan Masjid Kampus.

Didalam Menerbitkan Kita memiliki prinsip-prinsip diantaranya bisa pilih salah satu,hmm

1. BODOL (Berani, Optimis dan pakai Duit Orang Lain untuk menerbitkan media kita)
2. BOSOL (Berani, Optimis dan pakai Sertifikat Orang Lain untuk menerbitkan media kita)
3. BOTOL (Berani, Optimis dan pakai Tempat Orang Lain untuk menerbitkan media kita)

Apa itu Dakwah ?

Dakwah ialah upaya untuk menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan kepada Islam.

Baca dan pahami :
QS. Al-'Ashr : 1-3,
QS. Fushshilat : 33

Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa, Rasulullah saw bersabda : "Barang siapa yang melihat kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tanganya, jika tidak mampu, hendaklah dengan ucapannya, jika tidak mampu juga, denga hatinya, namun hal itu adalah selemah-selemahnya iman."

Dakwah Itu Utuh dan Tidak Parsial

Baca dan pahami :
QS. Al-Baqarah : 208
QS. Al-Baqarah : 85

Malapetaka, Manakala Dakwah Itu Ditinggalkan

Baca dan pahami :
QS. Al-Anfaal : 25

Prinsip Berita dan Pemberitaan

Baca dan pahami :
Al-Qalam
QS. Al-An'am : 162
Iqro (Bacalah !)
QS. Al-Anfaal : 60
QS. Al-Hujuraat : 6
QS. Az-Zalzalah : 7-8
QS. At-Taubah : 32-33/ QS. Ash-Shaff : 8-9

6 Kaidah Komunikasi Perspektif Islam

1. Qaulan Sadida (Perkataan yang jelas) , dalam surat QS. An-Nisa : 9
2. Qaulan Ma'rufa (Perkataan yang baik) , dalam surat QS. Al-Baqarah : 235, 263 dan QS. An-Nisa : 5,8 dan QS. Al-Ahzab : 32
3. Qaulan Baligha (Perkataan yang sampai dan meninggalkan bekas di dalam jiwa seseorang), dalam surat QS. An-Nisa : 63
4. Qaulan Maysura (Perkataan yang mudah) , dalam surat QS. Al-Isra' : 28
5. Qaulan Layyina (Perkataan yang lemah lembut), dalam surat QS. Taha : 44
6. Qaulan Karima (Perkataan yang mulia) , dalam surat QS. Al-Isra' : 23

Apa yang diinformasikan didalam produk jurnalistik ?

1. Fakta
2. Aktual
3. Kedekatan
4.Jumlah yang Besar, sesuatu yang berjumlah besar dan berdampak besar misal Aksi Sosial, Penggalangan Dana, Demonstrasi, dsb
5. Unik, sesuatu yang tidak biasa.
6. Konflik/Perbedaan
7. Tenar (mengenai tokoh atau nama yang terkenal)
8. Tren (Menggejala di Masyarakat)

Bagaimana Mencari suatu Gagasan (konten)

1. Tulisan kepribadian (profil)
2. Tulisan mengenai sejarah
3. Tulisan Petualang
4. Tulisan yang sifatnya Musiman, contohnya mengenai Hari Libur Nasional, Hari raya suatu Agama, Piala Dunia, Turnamen Bulutangkis dsb
5. Tulisan yang Interpretatif
6. Tulisan Soal Kilat

Gaya Berita itu ada positivisme dan kritik, pilih yang mana ?, hmm

6 Unsur Berita

1. Peristiwa apa yang terjadi (what) ?
2. Siapa yang terlibat (who) ?
3. Kapan terjadi (When) ?
4. Dimana kejadiannya (Where) ?
5. Mengapa terjadi peristiwa itu (Why) ?
6. Bagaimana kejadiannya (How) ?

Perencanaan Social Media

Dari program, pusat data interaksi sosial, dan Riset --> Klien (menuju ke Isu) --> Pesan --> Komunikasi Sosial --> Penerima kembali lagi ke awal.

Sistematika Kerja

Diurutkan dari yang teratas hingga kebawah (disusun secara hierarki) maka di dalam sistematik bekerja ada strukturnya yang terdiri dari :
Owner
|
v
Administrator (dibagi menjadi 4 bagian)
|
v
1. Jejaring sosial, misalkan : FB, Twitter, dsb.2. Sosialisasi, misalkan : Kaskus, Wordpress, pinterest, website, dsb
3. SEO, misalkan : Iklan Baris, Jejaring iklan
4. Chat, misalkan : YM, BB, dsb

Beberapa jam-jam strategis didalam meng-update (24 jam berkala setiap hari) :

07.00 - 08.00
10.00 - 11.00
13.00 - 14.00
16.00 - 17.00
19.00 - 20.00
20.00 - 21.00
22.00 - 23.00

Pengukuran hasil (pencapaian kinerja) di media Online, bisa dilihat melalui :

1. Traffic google, terkait pencarian kata kunci (usahakan kata kunci dibuat lebih mudah dicari), SEO, pengikut, pencarian di google.
2. Traffic jejaring, terkait comment (banyak sedikitnya yang komentar atau nge-like, Member, Reply

Fee Administrator :

Biaya bulanan internet
Biaya pulsa online, dsb

wallahu 'alam

Referensi :
Terinspirasi Pesantren Jurnalistik "media sosial sebagi upaya mencegah kedzliman" , 28 - 29 Juni 2014 di FEB UGM oleh Persatuan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) dkk, Ramadhan di kampus 1435 H.
http://menjadihebat.blogspot.com/2013/02/macam-macam-qaulan-dalam-al-quran.html
http://hannazakiyya.files.wordpress.com/2012/01/tulisan.jpg

Paradigma Profetik


a : Wacana Pemikiran Islam di Indonesia

Tahun 70 - 80an :

Muncul pemikiran atau gagasan
- Sekulerisasi dicetuskan oleh Nurcholis Majid (Cak Nun)
- Pribumisasi Islam dicetuskan oleh KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Tahun 80 - 90an :

Muncul Pemikiran atau gagasan
- Islam Rasional oleh Harun Nasution
- Fikih Sosial oleh oleh KH Ali Yafie
- Islam Transformatif oleh Muslim Abdurrahman
- Islam Profetik oleh Kuntowijoyo

Pandangan Pribumisasi Islam di Indonesia ialah bahwa Umat Islam di Indonesia berbeda dengan setting sosial yang terjadi di jazirah arab dan yang lain, kita sebagai negara Indonesia tidak dikenal karena kabahnya, namun kita dikenal karen candi borobudur, prambanan yang itu menunjukkan jaman keemasan hindu & Budha. Islam di Indonesia dalam banyak aliran ada. Secara sosial seperti Islam yang masih kental yakni di Aceh, Minangkabau, dan sampai ke daerah sumatra bagian selatan, Di jawa kita kenal namanya Islam Kejawen yang masyarakatnya sinkretis, Bali dilingkupi oleh corak hindunya dan sampai ke papua dengan kristianinya. Gus Dur memandang bahwa Bisa dimunculkan nilai-nilai Islam di Indonesia dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.

Islam Rasional ialah Inti dari pembahasannya berkaitan dengan filosofi Yunani, Plato dsb yang mengarah kepada mendudukan dan mengagung agungkan akal lebih diatasnya wahyu.

Islam Transformatif ialah nilai-nilai Islam ditransformasikan sehingga terjadi human relation (peduli terhadap masalah sosial).

b : Islam Profetik

- Diperlukan untuk menjelaskan fenomena sosial namun juga mentransformasikannya.

- Istilah paradigma Islam profetik muncul karena mencari istilah yang lebih nyaman secara psikologis sosial umat Islam dibanding istilah lain seperti Islam transformatif atau teologi pembebasan yang berakar dari tradisi katolik.

- Tidak sekedar mengubah demi perubahan, akan tetapi mengubah berdasarkan cita-cita etik dan profetik tertentu yang diidam-idamkan masyarakat.

- Bagaimana umat Islam menurut Kuntowijoyo, nilai profetik yang dicita-citakan dan perjuangkan adalah : humanisasi/emandipasi, liberasi, dan transendensi yang diderivasikan dari misi historis Islam.

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. Ali-'Imran [3] :110)

c : Cita - Cita Transformatik Islam

1. Amar ma'ruf : Humanisasi dan emansipasi.

2. Nahyi munkar : Upaya untuk liberasi.

Tantangan : Problem Manusia Modeen

1. Dinamika Pemikiran diantaranya :

- Animisme dan Dinamisme
- Konservatisme (Menolak Modernitas)
- Rasionalisme (positivisme) vs empirisme
- Atheisme (tidak bertuhan), agnotisme (mau bertuhan namun tidak mau beragama) dan sekulerisme (agama tidak perlu diluar rumahnya)

2. Dampak Negatif Produk Pemikiran diantaranya :

- Dehumanisasi
- Mekanisasi/ Robotisasi
- Konsumerisme dan hedonisme
- Individualis dan anti sosial (sosial semu)

d : 5 Program reintepretasi cita-cita Islam, yakni :

1. Kembangkan penafsiran sosial struktural daripada penafsiran individual ketika memahami ketentuan tertentu dalam al-Qur'an. contoh : Bukan hanya mengutuk berfoya-foya sematatetapi juga mencari penyebab strukturalnya yang membuka gaya hidup hedonis.

2. Membuat cara berfikir subjektif ke cara berfikir objektif untuk menumbuhkan cita-cita objektif Islam, misal : zakat dipahami untuk meningkatkan tingkatan sosial.

3. Mengubah Ilmu yang normatif menuju ke teoritis, misalnya : konsep fuqara tidak hanya sebatas untuk meng-asihnya, tetapi berupaya memahami fenomena fuqara dan masukan dalam konteks yang lebih riil dan faktual.

4. Mengubah pemaknaan yang historis menjadi substansi, misalnya : kisah di al-Qur'an tentang bani Israil dan Musa yang diburu para tentara yang dipimpin oleh fir'aun. Jangan dipikir hanya sebatas zaman itu. Seharusnya dipahami secara historis bahwa adanya kaum yang mustadhafin pada setiap zaman.

5. Meneruskan formula-formula wahyu yang bersifat umum menjadi penjelasan-penjelasan dan empiris, misalnya : ayat-ayat yang menyatakan Allah mengecam orang-orang yang melakukan sirkulasi kekayaan di kalangan kaum kaya, maka kita perlu menjelaskan spesifiknya tentang monopoli, oligopoli, dsb.

Referensi : 
Terinspirasi Seminar Paradigma Profetik, 21 November 2014 di GSP A1 Timur oleh JS UGM
http://www.cuncti.net/images/Zeit-klnj8642.jpg

Komunikasi dalam Islam


Didalam ilmu komunikasi yang dipelajari, terkadang ada yang sesuai dengan islam dan ada yang tidak sesuai dengan islam. Ilmu komunikasi yang dijadikan kurikulum jarang menjadikan tradisi keislaman sebagai kurikulum didalam ilmu komunikasi tersebut.

Jarang yang mengkaji mengenai etika komunikasi dalam Islam. Dan perlu adanya penelitian dan perlu kelanjutan penelitian. Sebenarnya ada dasar-dasar pers untuk dijadikan landasan komunikasi dengan menggunakan studinya yakni Al-Qur'an dan Al-Hadits.

Komunikasi bukan sekedar berbicara. Ternyata didalam komunikasi didalam berbicara membutuhkan Qaulan Baligha, bukan sekedar kata-kata banyak secara kualitatif tetapi tidak menyentuh (maksudnya : menyentuh jiwa komunikan) dan hendaknya perkataan itu menyentuh jiwanya dan menjadi titik balik yang baik dalam hidupnya.

"Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka (Qaulan Baligha)." (QS. An-Nisaa' [4] : 63)

Dalam komunikasi dibutuhkan komunikator maupun Da'i atau orang yang menyampaikan, komunikan atau orang yang menerima dan media. Dan terkadang komunikator bisa menjadi komunikan. Untuk lebih mudahnya orang yang menyampaikan itu prinsipnya adalah komunikator.

Media,

"Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."  (QS. Al-Hujuraat [49] : 6)

Ketika seseorang mendapatkan berita dari orang yang fasik maka teliti terlebih dahulu berita tersebut atau verifikasi benar atau tidakkah informasi yang disampaikan komunikator dan perlu dicari siapa yang menyampaikan dan seperti apakah dia. Ini adalah perintah Allah dan rasul-Nya, manakala kita sebagai komunikan atau audiens.

Ayat 6 surat Al-Hujurat inilah yang mewanti-wanti kita supaya tidak sekedar menerima berita dan supaya kita tidak sembrono tanpa mem-verifikasi (terlalu mempercayai) berita yang disampaikan komunikator.

Ketika dilakukan penelitian di tahun 2014. Tentang komunikasi dan Al-Qur'an di negara Melayu dan diadakan studi yang sama mengenai media masa. Dan ketika saya (Ust. Edi Sudilo) membaca surat kabar, mungkin hampir sekitar 90 % surat kabar adalah berkenaan dengan berita negatif. Antara fakta, opini, gosip dan fitnah bercampur menjadi satu dan sebagian audien tidak mempunyai waktu untuk mem-verifikasi. Dan media online pun sama saja, hanya saja menekankan pada kecepatan berita yang di-upload.

Banyak berita online yang dianggap berita yang sesungguhnya. Dan kecepatan beritanya bisa sampai 5 menit, 10 menit dan akan banyak terjadi ralat. Oleh karenanya kita perlu membandingkan dengan media lain dan mencari kebenaran.

Tentang komunikasi masa,

Didalam komunikasi masa perlu keterampilan komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok. Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi internal dalam diri kita dan perlu adanya proses berfikir, berimajinasi dan berdialog kepada diri sendiri.

Komunikasi yang melalui media masa, medianya sedikit namun audiens-nya banyak, audiensinya lebih banyak dibanding komunikasi interpersonal dan kelompok dan juga lebih ada ketentuannya.

Mengenai komunikasi intrapersonal,

Pada saat sekarang seseorang apa yang ada pada dirinya sering ditulis di status dan bisa diakses dan kemudian dikomentari. Lebih baik tidak semuanya yang ada pada diri kita atau pikiran kita tidak selalu update status di media sosial dan sikap yang demikian itu sangat penting.

Komunikasi interpersonal minimal 2 orang. Komunikasi kelompok jangan lebih dari 3 orang dan ada satu tujuan bersama antar orang yang berada pada kelompok itu.

Dan biasanya yang lebih formal adalah komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi lebih formal dibanding komunikasi kelompok. Kalau kelompok relatif cair dan tidak se-rigid organisasi.

Dalam komunikasi prinsip umumnya (Dedy Mulyana) ;

1. Setiap perilaku memiliki potensi komunikasi (non-verbal).

Wajah kita itu memiliki potensi atau potensial didalam meng-interpretasikan pesan tertentu sebagaimana juga pakaian dan gerakan tubuh. Oleh karenanya dalam kehidupan kita, kita tidak bisa tidak untuk berkomunikasi sekalipun dengan non-verbal.

Komunikasi itu adalah suatu proses simbolik, yang bahasanya adalah sebuah simbol yang maknanya sudah disepakati pemakainya.

Contoh :

Ketika seseorang berpergian menuju ke negara Cina. Seseorang itu hanya memiliki keterampilan berbahassa inggris dan tidak ada teman atau perwakilan disana yang bisa membantu. Dan di Cina semua kereta api dalam bahasa Cina. Kemudian ketika kita mengira-ira mungkin bisa jadi kita tertinggal kereta api.

Ternyata bahasa itu luar biasa dan berupa simbol yang kemudian disepakati oleh pemakainya. Semua hal yang ditunjukkan kepada orang lain dimana orang lain mengerti dan memahami makna maka itu disebut simbol.

2. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu

Artinya makna pesan yang disampaikan itu bukan sekedar . Saya menuangkan pesan ini kepada komunikan atau jama'ah. Oleh karenanya dalam komunikasi itu ada konteks ruang. Kita bertemu dalam sore hari bukan pagi hari maka tidak bisa disamakan. Kita bertemu saat hujan bukan saat panas maka itu semua (konteks ruang dan waktu) akan mempengaruhi orang lain.

Contoh :

Ada faktor-faktor yang mempengaruhi informasi kepada orang lain seperti dalam konteks ruang dan waktu. Contoh :

Kapan kita mengadakan pertemuan ?

Untuk kuliah pagi itu sangat berat. Ada mahasiswa yang tertidur atau ngantuk dikarenakan terlalu larut dalam tidurnya (sehingga terjadi perubahan kesehatan yang tidak sehat). Ini tentu akan mengganggu proses komunikasi antara Dosen dan Mahasiswa.

Kalau anda telepon saya jam 9 malam dan saya sedang tidur tentu saya tidak membalasnya, loh sedang tidur. Kalau saya di telpon darurat jam 7 malam dan saya tidak tidur seketika saya angkat. Dan kalau saya telpon jam 4 pagi maka sudah siap mendengarnya atau ready.

Akhirnya, konteks ruang dan waktu perlu disesuaikan komunikator kepada komunikan.

3. Komunikasi itu bersifat sistemik

Sistem internal ialah seluruh sistem yang kita bawa ketika kita berkomunikasi.

Komunikasi itu bersifat sistemik, kita hendaklah mengenali orang lain dan yang akan diajak bicara.

Aa gym,

Teko akan mengeluarkan  apa yang diisi di teko. Didalam teko berisi air putih maka keluarlah air putih dan apabila didalam teko berisi kopi maka keluarlah kopi itu.

Sungguh sistem internal itu akan kebawa dan sifatnya lingkungan dan situasional. Misalkan : tempat, posisi, audiens-nya siapa, cahaya lampu dsb.

Ketika seseorang menghadap kepada komunikator maka itu menuju ke satu sumber. Didalam berbicara kita dapati peserta melingkar dan hal itu jauh lebih demokratis.Ada juga didapati peserta dalam posisi kursi dan meja tersusun secaraa konvesional itu pun menuju ke satu-persatu pusat. Ada suatu hal yang amat penting didalam komunikasi yakni semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektif didalam komunitas. (Comment sense).

Semakin sering berdiskusi dengan sekian banyak orang maka akan semakin mudah untuk berkomunikasi Kita hendaknya sering berkomunikasi dengan orang lain dalam latar belakang yang berbeda.

Komunikasi efektif sudah dianggap efektif manakala penerima (komunikan) bisa memahami maksud dari apa yang disampaikan oleh komunikator, walaupun ada perbedaan pola komunikasi.

Komunikasi dikatakan memiliki unsur komunikatif manakala isi dari yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan ada efek kognitif, pengetahuan dan efektif.

4. Komunikasi itu bersifat prosesual, dinamis dan transaksional.

Prosesual adalah proses komunikasi, waktunya tidak jelas (kapan ia dimulai dan kapan ia diakhiri). Dinamis adalah berubah, tidak stagnan dalam berkomunikasi. Transaksional adalah antar peserta dalam komunikasi saling mempengaruhi, meskipun dengan komunikasi non-verbal atau diam.

Seluruh perilaku kita berpotensial untuk berkomunikasi dengan orang lain (komunikasi non verbal). Dari wajah kita bisa memiliki feed back tersendiri.  Apalagi kalau ditambah dengan komunikasi verbal maka itu akan semakin mempengaruhi dalam komunikasi.

5. Komunikasi itu bersifat Irreversible (tidak dapat balik)

Begitu pesan sudah diutarakan atau dihasilkan maka tidak bisa kita hilangkan pengaruhnya. Kesan yang ditimbulkan dalam komunikasi bisa otonom dan bisa di interpretasikan. Dan setiap kata yang diucapkan tidak bisa diralat dalam pikiran dan kita hanya bisa meralat dan hendaklah dimaklumi karena manusia suatu saat terkadang salah ucap.

Komunikasi yang buruk seperti mengumpat, memaki, dan memarahi itu juga bagian dari komunikasi yang akan mempengaruhi komunikan. Dan orang yang mengumpat, memakin dan memarahi akhirnya ia menyesal atas apa yang dikomunikasikannya. Dan hendaklah meminta maaf kepada komunikan.

Orang yang mengatakan kepada orang lain perkataan yang buruk itu seperti memaku di kayu. Semakin sering mengatakan hal yang buruk maka semakin banyak paku yang menancap ke kayu dan ketika meminta maaf maka paku itu satu persatu tercabut namun masih meninggalkan bekasnya dan itu sulit untuk dilupakan. Maka hendaklah berhati-hati dalam berbicara.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” (HR al-Bukhâri)

Kalau tenggorokan terbuat dari gelas. betapa kita menjaga supaya gelas itu tidak pecah. Maka itulah perumpamaan bahwa berbicara ada tata krama, tempat, dan caranya.

Komunikasi non verbal secara umum adalah komunikasi yang dilakukan tanpa menggunakan kata-kata. Dalam komunikasi interpersonal pada forum atau liqo komposisinya kebanyakan adalah non verbal. Kalau dinominal 38 % suara (warna suara, naik turunya suara) , 55 % ekspresi wajah, 7 % verbal. Itulah sebabnya dalam setiap orang diberi isi atau materi yang sama namun dampaknya berbeda karena cara menyampaikannya berbeda.

Komunikasi non verbal lah yang menentukan makna dalam komunikasi interpersonal. Komunikas non-verbal termasuk komunikasi yang efektif. Komunikasi non verbal dengan menggunaan perasaan seperti sedih dan bersimpati.

Komunikasi non verbal ada yang sifatnya alamiah dan ada yang dimanipulasi.

Alamiah sebagai contoh ketika kita ketakutan, gugup, deg-degan, pip panas, keringat dingin mengucur deras dalam kasus ujian skripsi.

Komunikasi non verbal itu ada banyak sekali seperti :

a. Komunikasi Visual

Komunikasi Visual itu dibagi menjadi 3 yakni :

[1] Kinestetik

Menggunakan seluruh anggota tubuh atau sebagian anggota tubuh.

Contohnya :

Spasial adalah berbagai macam perasaan itu tervisualkan dengan wajah.
Gestural adalah komunikasi dengan mata, gerakan kepala, gerakan tangan, dsb.
Postural adalah komunikasi dengan postur tubuh ketika akan berkomunikasi.

[2] Prokselik

Artinya ada jarak dan ruang.

Berkomunikasi bisa dengan jarak yang cukup jauh misalkan kuliah atau kajian ilmu. Itu antara pembicara dan pendengar dalam jarak yang cukup jauh. Berkomunikasi bisa juga dengan jarak yang dekat misalkan dengan berpelukan, atau mengucapkan salam. Pengaruh jarak dalam komunikasi itu penting karena bisa memberikan keakraban.

Ruang misalkan ruangan yang gelap dan ruangan yang terang. Ruangan yang gelap itu cenderung mengurangi komunikasi begitupun sebaliknya.

[3] Arti faktual

Artinya terlihat, biasanya yang terlihat adalah pakaian atau tubuh, atau image tertentu dan body image.

Pakaian merupakan komunikasi non verbal yang bisa dimanipulasi. Pakaian itu terlihat sebelum suara kita terdengar.

“Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid.” (QS. Al A’raf: 31)

b. Komunikasi Auditif

Auditif itu berhubungan dengan menyampaikan pesan atau cara penyampaian pesan lewat nada, kualitas, ritme dan volume suara.

Terkadang kita perlu keras didalam mengucapkan sesuatu, terkadang perlu jeda untuk berfikir dan supaya nadanya pas, terkadang perlu mengatur perkataan supaya tidak terlalu cepat dalam berkata.

c. Komunikasi non Visual dan non Auditif

Komunikasi non Visual dan non Auditif misalnya :

[1] Komunikasi dengan sentuhan, contohnya ketika masih dikandungan Ibu ..Indra sentuhan sebelum pendengaran.
[2] Komunikasi dengan bau-bauan, contohnya seseorang yang mengeluarkan bau-bauan tertentu seperti keringat.

Orang bisa memanipulasi bau-bauan tertentu untuk memberikan kesan tertentu. Bau-bauan parfum termasuk bagian dari komunikasi non verbal.

Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,’Hari ini adalah hari besar yang dijadikan Allah untuk muslimin. Siapa di antara kamu yang datang shalat Jumat hendaklah mandi dan bila punya parfum hendaklah dipakainya. Dan hendaklah kalian bersiwak.
___________________

Grogi adalah manusiawi tinggal bagaimana kita me-manage. Pembicara hebat pun mempunyai rasa grogi.

Ketika kita grogi yang perlu ditanamkan dalam diri ialah

[1] Yang akan disampaikan adalah sesuatu yang benar, maka jangan grogi.

[2] Perlu diketahui siapa yang akan diajak berbicara.

[3] Kebiasaan grogi itu akan pelan-pelan hilang dan berfikirlah positif.

Komunikasi itu berkaitan erat dengan penilaian kita tentang diri kita, penilaian diri kita kepada orang lain dan penilaian orang lain kepada diri kita. Oleh karenanya kita perlu mengenal betul-betul diri kit, mengenal betul-betul potensi potensi kita dan bagaimana kita memandang diri kita dengan konsep diri yang positif.

Jangan sampai hal ini ada dalam diri kita yakni menilai diri negatif seperti

- Rasa Minder
- Kita tidak setara dengan orang lain (dalam hal yang baik)
- Melihat diri kita bodoh

Kalau kita didalam komunikasi minder maka orang lain akan memandang kita sebagai orang yang minder oleh karenanya perbaiki penilaian terhadap diri sendiri dan pandanganlah diri sendiri dengan konsep diri yang positif.

Di media sosial mengenai image building. Jadi sebenarnya apa yang kita posting terus menerus itu sebenarnya diri kita dan orang lain memandang diri kita dengan image tersebut. Kita konsisten secara terus menerus ingin seperti apa diri kita didalam pikiran orang lain. Itu adalah penempatan diri kita di pikiran orang lain. Maka konsistenlah dalam kebaikan.

Referensi :
Kajian komunikasi bersama Ust. Edi Susilo
http://beritaislamimasakini.com/hukum-memakai-parfum.htm
http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/adab-shalat-berjamaah-di-masjid.html
http://www.icct2015.com/wp-content/uploads/2014/11/52.jpg

Belajar Ilmu Ikhlas


"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah [98] : 5)

Secara bahasa, ikhlas berarti bersih dari kotoran dan merubah sesuatu menjadi bersih dan tidak kotor. Kata pokok dari ikhlas adalah khalasha artinya sudah selesai. Ikhlas itu maksudnya ialah ketika kita memberikan sesuatu kepada yang lain kemudian kita tidak mengharapkan sesuatu, artinya sudah selesai dan tidak perlu berharap nantinya kita dapat sesuatu setelah kita memberikan sesuatu.

Bentuk ikhlas yang paling tinggi ialah tidak mengharap sesuatu (sudah selesai).

Apa yang memotivasi kita untuk terus beramal atau berbuat baik atau menjaga diri kita dari keburukan ?

Kita pahami bahwa ikhlas itu bertingkat-tingkat. Salahkah seseorang manakala ia tidak melakukan buruk atau menghindari perbuatan buruk karena takut dosa ?. Salahkah seseorang yang melakukan perbuatan baik karena bermaksud ingin mendapatkan pahala. Maka hal itu masih dikatakan ikhlas. Dan tentulah alangkah baiknya bila kita tidak terlalu berhitung atau hitung-hitungan dengan Allah.

Tak Perlu Pehitungan dengan Allah mengenai sedekah kita, kalau kita sedekah mendapatkan 700 kali lipat dari yang kita beri. Bukankah apa yang diberikan Allah berupa rezeki tidak selamanya harta. Namun bisa seperti kesehatan, umur yang panjang, keberkahan, keharmonisan keluarga dan sebagainya. Intinya kita tidak perlu hitung-hitungan dengan Allah dan mengatakan kalau tidak mendapatkan sampai 700 kali lipat tidak lagi sedekah.

“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.'” (HR. Muslim no.1151)

Dari hadits ini diambil kesimpulan bahwa satu amal perbuatan itu pahalanya berbeda-beda.

Ada sebuah kisah dari seorang sufiyah yang bernama : "Rabi'ah Al-Adawiyah"

Karena saking ikhlasnya beliau pernah berdoa kepada Allah, 'Jika berkeinginan beramal karena surga maka jangan masukan ke surga-Mu. dan Jika aku menjauhi maksiat karena neraka maka masukan ke neraka-Mu."

Ini artinya bahwa dia beramal dan menjauhi maksiat seperti tidak menginginkan pahala namun ingin mendapatkan keridhaan Allah.

Ingat yang membuat manusia masuk surga karena pahala namun sejatinya karena rahmat Allah. Amalan sesungguhnya hanyalah wasilah untuk mendapat rahmat dari Allah. Dan bagaimana mendapat rahmat Allah kalau tidak diridhai dan bagaimana mendapat rahmat Allah kalau tidak menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Rasulullah dan shalat malamnya

Shalat malam menjadi rutinitas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Bahkan kaki beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam sampai bengkak lantaran demikian lama berdiri dalam shalat. 'Aisyah, sang istri, merasa terheran dengan ketekunan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengerjakan ibadah ini, padahal dosa-dosa beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam sudah diampuni. Namun beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab keheranan istrinya ini dengan ungkapan:

أَفَلَا أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا

Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang sangat bersyukur? [HR al-Bukhâri dan Muslim].

Pentingnya Meluruskan Niat dan Menjaga Keikhlasan

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatantergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini mengenai pentingnya kita didalam meluruskan niat, karena kalau kita melakukan sesuatu karena ingin dilihat orang lain maka kita hanya mendapatkan hal tersebut saja. Dan bila kita melakukan sesuatu amalan karena orang lain disebut riya' atau syirik asghar dan yang serupa dengan riya' ialah sum'ah yakni melakukan amalan karena ingin didengar oleh orang lain. Dan selain kita beramal maka mari kita meluruskan niat kita dan menjaga niat kita. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam khawatir kepada umatnya bila terkena penyakit hati yang bernama syirik asghar yakni riya'.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Maukah kuberitahu tentang sesuatu yang lebih aku khawatirkan menimpa kalian daripada fitnah Dajjal? Para sahabat berkata, “Tentu saja”. Beliau bersabda, “Syirik yang tersembunyi (syirik asghar), yaitu ketika sesorang berdiri mengerjakan shalat, dia perbagus shalatnya karena mengetahui ada orang lain yang memperhatikannya “ (H.R Ahmad dalam Musnadnya, dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani)

Ikhlas adalah syarat diterimanya amal yang dilakukan dan amal shalih tersebut sesuai dengan sunnah Rasulullah. Tentu yang dimaksud amal disini ialah amal shalih.

Jangan Berharap Ingin Dilihat Supaya Dikatakan Pemberani atau Pahlawan

“Sesungguhnya manusia pertama yang diputuskan perkaranya pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang mati syahid. Dia dihadapkan, lalu Allah menunjukkan kenikmatan-kenikmatanNya kepadanya, maka dia pun mengenalnya. Allah bertanya, ‘Apa yang telah kamu lakukan padanya?’ Orang itu menjawab, ‘Aku berperang karenaMu sehingga aku mati syahid.’ Allah berfirman, ‘Kamu dusta, akan tetapi kamu berperang agar dikatakan ‘fulan pemberani; dan itu telah kamu dapatkan.’ Kemudian diperintahkan (agar dia diseret di atas wajahnya). Lalu dia pun diseret di atas wajahnya sampai dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim)

Dari hadits diatas, diantara orang yang mati pada saat perang dan niat ia berperang hanya supaya dikatakan pemberani atau pahlawan dan tujuannya bukan untuk meraih ridha ilahi maka di hari kiamat orang tersebut diseret diatas wajahnya sampai dicampakkan ke dalam neraka. maka dari itu permasalahan niat ini menjadi sangat penting. Karena amalan hati itu ialah niat. Dan seseorang mendapatkan apa yang diniatkan, maka hadapkan hati dan jiwa kita untuk supaya mendapat ridha ilahi.

Syarat diterimanya amal itu ada dua yakni caranya yang benar dan sesuai dengan Rasulullah dan ikhlas hanya untuk mengharap ridha Allah.

Pada hadits yang berkaitan dengan niat (hadits arba'in yang pertama), Ketika kaum muslimin hijrah ke madinah adalah orang yang berhijrah karena ingin menikahi Ummu Qais maka dia kemudian disebut Muhajir Ummu Qais. Maka dari pada itu mari kita senantiasa meluruskan niat hanya kepada Allah.

Bagaimana kita ikhlas hanya kepada Allah ?

Ketika kita memberikan sesuatu kepada orang lain dengan ikhlas atau kita beramal shalih dengan ikhlas maka keikhlasan itu tidak akan mengurangi rizki dan keikhlasan itu justru berbanding lurus dengan rizki. Dan jangan melakukan sesuatu karena berharap imbalan setelahnya. dan jangan sampai keikhlasan kita lenyap dan dibutakan dengan rizki (berupa harta).

Seorang yang mengajarkan ilmu hendaknya ikhlas dan tidak mengharap apa-apa selain dari Allah. Namun pengajar tersebut boleh mengambil upah selama itu kemaslahatan dan seperlunya.

Kisah Pemuda berkelahi dengan syaitan,

Di dalam Kitab “ Talbis Iblis “ ( Tipu-Daya Iblis ) hasil karangan Al-Imam Ibnul Jauzi ( 510H - 597H ) , Bab : III , mukasurat : 23 – Terbitan : Dar Ibn Khaldun , Iskandariah , Mesir ada menyatakan sebuah kisah ( bukan hadist ) :

Suatu ketika dahulu ada sebatang pohon yang disembah oleh masyarakat . Maka datanglah seseorang lelaki yang marah dengan perbuatan syirik masyarakat tersebut dengan kapaknya menuju ke arah pohon itu . Tiba-tiba muncullah syaitan yang menjelma sebagai seorang manusia biasa lalu ia menghalanginya .

“ Apa tujuanmu ke mari ? “ ; tanya orang ( syaitan ) yang menghalang itu .

Jawab lelaki yang memegang kapak itu :“ Aku mau menebang pohon yang disembah oleh manusia ini karena itu merupakan perbuatan menyekutukan ( syirik ) Allah “ .

“ Apa masalahnya jika pohon ini terus disembah oleh masyarakat “ ; tanya syaitan itu lagi .

Si lelaki itu tetap mau meneruskan niatnya .

Syaitan pun membujuk dengan mengatakan : “ Apakah engkau hidup dengan bilik kecil sekarang ? . Begini sajalah . Tidak usahlah engkau menebang pohon ini . Dan sebagai imbalannya , setiap kali engkau bangun dari tidur , di tepimu telah tersedia dua dinar ( uang emas ) “ .

Lelaki itu bertanya lagi : “ Hai , bagaimana mungkin aku mendapatkannya ? “ .

“ Tidak mengapa . Aku yang akan sediakan setiap kali kau bangun dari tidurmu “ ; ujar Sang Syaitan yang melihat bujukannya sudah berhasil .

Keesokan hari , lelaki itu memang mendapati ada dua dinar di tepi bantalnya ketika dia tersadar dari tidurnya . Namun , selepas itu ( lusa ) , tidak ada lagi dua dinar sebagaimana yang dijanjikan sebelumnya.

Lelaki itu pun naik marah lalu bergegas menuju ke pohon itu untuk menebangnya . Tiba-tiba muncullah syaitan sekali lagi dengan rupa sebagai seorang manusia biasa .

“ Apa lagi engkau mau ? “ ; tanya syaitan .

“ Aku mau menebang pohon ini karena marah dengan perbuatan manusia mensyirikkan Allah “ ; jawab pemuda itu .

Syaitan pun berkata : “ Kau penipu ! . Sebenarnya bukan kerana Allah , tetapi kau datang karena menginginkan dua dinar yang aku janjikan kepada engkau sebelum ini . Engkau tidak akan dapat menebang pohon ini “ .

Lalu bertambah marahlah lelaki itu . Maka terjadilah perkelahian di antara lelaki itu dengan syaitan yang menyamar sebagai seorang manusia biasa . Lelaki itu dihempas ke bumi dan hampir saja syaitan itu merenggut nyawanya .

Lalu syaitan itu pun berkata : “ Tahukah engkau aku ini sebenarnya adalah syaitan ? ….. Pada mulanya dahulu engkau datang betul-betul marah dengan ikhlas karena Allah semata. Oleh karena itu aku tidak mampu mengalahkanmu . Namun pada hari ini , engkau datang dalam keadaan marah bukan lagi karena Allah , tetapi karena tidak mendapatkan dua dinar itu , maka aku berhasil mengalahkanmu“ .

Bagaimana supaya bisa ikhlas,Ikhlas itu perlu dilatih sebagaimana sabar perlu dilatih. Misalkan kita sedekah, mungkin pertama kali belum ikhlas namun ketika berkali-kali dilakukan maka in syaa Allah kita akan ikhlas. Dan ketika kita sudah ikhlas kita tidak merasa telah berbuat ikhlas. Sepeti itu jugalah ketika kita beramal, lakukan terus in syaa Allah akan ikhlas juga.

Beberapa Atsar (Perkataan Sahabat atau Tabi'in) yang Penting Tentang Ikhlas

a. Ikhlas adalah Menyembunyikan kebaikan sebagaimana menyembunyikan keburukan

Ya'qub berkata, "Orang ikhlas adalah yang menyembunyikan kebaikan-kebaikan dirinya sebagaimana ia menyembunyikan keburukan-keburukannya."

b. Ikhlas adalah Tidak merasa telah berbuat ikhlas

As-Suusiy berkata, "Ikhlas adalah tidak merasa telah berbuat ikhlas. Barangsiapa masih menyaksikan keikhlasan dalam ikhlasnya, maka keikhlasannya masih membutuhkan keikhlasan lagi."

Merasa ikhlas dan melihat keikhlasan diri adalah 'ujub. Dan itu merupakan salah satu perusak keikhlasan. Amal yang ikhlas adalah yang bersih dari segala jenis perusak keikhlasan.

c. Mengikhlaskan niat jauh lebih sulit dari pada melakukan seluruh aktivitas

Ayyub berkata, "Bagi para aktivis, mengikhlaskan niat jauh lebih sulit dari pada melakukan seluruh aktivitas."

d. Ikhlas sesaat berarti keselamatan abadi

Sebagian Ulama berkata, "Ikhlas sesaat berarti keselamatan abadi. Tetapi ikhlas itu sulit sekali."

e. Ikhlas adalah ketika diri tidak mendapatkan bagian dari apa yang dikerjakan sama sekali

Suhail pernah ditanya tentang sesuatu yang paling berat bagi diri. Ia menjawab, "Ikhlas, sebab dengan ikhlas, diri tidak mendapatkan bagian dari apa yang dikerjakan sama sekali."

f. Meninggalkan suatu amal karena orang lain adalah riya' dan beramal karena orang lain adalah syirik dan ikhlas itu ketika selamat dari keduanya.

Fudhail berkata, "Meninggalkan suatu amal karena orang lain adalah riya'. Sedangkan beramal karena orang lain adalah syirik. Adapun ikhlas adalah ketika Allah menyelamatkanmu dari keduanya."

Referensi :
Kajian bersama Ust. Andi Alief
Tazkiyatun Nafs hlm. 16, Penerbit Pustaka Arafah
http://quran-terjemah.org/
http://www.pesantrenalirsyad.org/ikhlas/
http://almanhaj.or.id/content/3780/slash/0/rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam-membangunkan-anggota-keluarga-untuk-qiymullail/
http://muslim.or.id/ramadhan/dahsyatnya-sedekah-di-bulan-ramadhan.html
https://haditsarbain.wordpress.com/2007/06/09/hadits-1-ikhlas/
https://www.facebook.com/permalink.php?id=1402159710082852&story_fbid=1412802475685242
http://istimroor-belajar.blogspot.com/2012/12/pengertian-atsar.html
https://muhsinbudiono.files.wordpress.com/2011/01/lagi-belajar-ikhlas.jpg

Faedah Mengucapkan In syaa Allah


Tafsir surat Al-Kahfi ayat 23-24

Ayat ini turun berkenaan tentang peristiwa ketika Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Kemudian beliau mendapatkan perintah untuk berdakwah kepada kalangan keluarganya dan kerabatnya dan kaumnya.

Orang-orang Quraisy tidak mempercayai bahwa beliau itu diutus sebagai Nabi dan Rasul. Untuk membuktikan hal tersebut orang-orang Quraisy menceritakan dan menemui orang Yahudi. Bagaimana cara membuktikan bahwa Muhammad adalah sebagai Nabi dan Rasul maka orang-orang yahudi meminta orang-orang Quraisy untuk menanyakan kepada Muhammad 3 hal, yakni :

[1] Tanyakanlah mengenai sekelompok pemuda yang keluar dari negeri mereka dan berlindung dalam sebuah gua (Ashabul Kahfi)

[2] Tanyakanlah tentang seorang raja yang menguasai timur dan barat (Dzulkarnain)

[3] Tanyakanlah tentang Ruh. Apa yang disebut Ruh itu ?

Pertanyaan ini menjadi ukuran orang-orang Quraisy untuk membuktikan akan tanda-tanda kenabian bilamana bisa menjawab ketiga pertanyaan itu. Maka orang-orang Quraisy bertanya satu demi satu dari tiga dan dimulai dari menanyakan tentang Ashabul Kahfi.

Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berjanji kepada mereka bahwa besok pasti akan diceritakan tentang Ashabul Kahfi. Pertanyaan ketiga hal diatas tidak bisa dijawab dengan seketika karena berkenaan mengenai umat yang terdahulu dan ruh maka hanya bisa dijawab dengan wahyu. Kemudian Nabi menunggu wahyu dan belum juga datang selama 15 hari. Maka Ini adalah ujian yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad sebagaimana ujian seperti ini pernah dialami oleh Nabi Sulaiman karena tidak mengucapkan in syaa Allah.

"Nabi Sulaiman AS dahulu pernah lupa mengatakan “Insya Allah” saatmengatakan, “Malam ini aku akan menyetubuhi 60 atau 70 istriku sehingga merekahamil. Lalu, setiap istriku melahirkan seorang anak lelaki yang akan menjadimujahid penunggang kuda fisabilillah.” maka ia pun gagal memiliki anak." (KisahNabi Sulaiman ini terabadikan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim)


"Ketika malam itu beliau memang menyetubuhi 60 atau 70 istrinya, tetapiyang hamil hanya salah satu diantara istrinya. Bahkan anak yang dilahirkannyapun dalam keadaan tidak sempurna fisiknya. Dalam hal ini Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : “Kalau saja Nabi Sulaiman AS mengucapkan Insya Allah, niscaya merekaakan berjihad di jalan Allah sebagai penunggang kuda semuanya.” (HR Bukharidan Muslim)

"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu:"Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (denganmenyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupadan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yanglebih dekat kebenarannya dari pada ini"." (QS. Al-Kahfi [18] : 23- 24)

Inni faa'ilun ini menyatakan kepastian. Sedangkan kepastian manusiaharus mengikuti kehendak Allah.

Contoh :

Ketika seseorang sudah memiliki tiket dan visa untuk berangkat umrah.Kemudian dia mengatakan saya akan umrah in syaa Allah. Dan karena ada suatu haldia tidak jadi pergi. Ini menyatakan kepastian manusia itu bergantung padakehendak Allah, tugas kita berikhtiar dan Allah lah yang menentukan.

Ayat 23 - 24 dari surat Al-Kahfi ini adalah teguran Allah kepada NabiMuhammad shallallahu 'alahi wasallam tapi ini berlaku bagi umatnya.Oleh karenanya dalam melakukan sesuatu sebelumnya kita perlu menyertakan ucapanIn syaa Allah.

"...Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa..."(QS. Al-Kahfi [18] : 24)

Ketika kita ingat (lupa mengucapkan in syaa Allah) segeralah ucapkan in syaaAllah. Ini serupa ketika seseorang lupa atau ketiduran maka tidak berdosameninggalkan shalat, dan ketika ia bangun atau ingat maka segera mengerjakanshalat ketika dia ingat.

Diantara fungsi atau faedah mengucapkan In syaa Allah, yakni :

1. Ucapan In syaa Allah berarti bahwa kita memohon kepada Allah untuk memberikan kemudahan akan urusan-urusan kita.

2. Ucapan In syaa Allah akan mengangkat dosa (dosa terangkat dari seseorang manakala ia mengucapkan in syaa Allah) atau dengannya kita tidak dikategorikan tidak menepati janji kalau-kalau kita tidak atau belum bisa menepati janji karena suatu hal. Dikhawatirkan manakala kita memiliki janji kepada orang lain kemudian tidak mengucapkan in syaa Allah maka kita memiliki ciri-ciri atau sifat orang munafik, dan manakala kita mengingkari janji untuk urusan terkait harta, perjanjian dan yang lain maka itu persoalannya dimungkinkan bisa semakin rumit.

Apakah ada batasan ketika seseorang lupa kemudian ketika dia ingat mengucapkan in syaa Allah ?

Sebagian ulama mengatakan intinya itu secara mutlak tidak dibatasi waktu (dan ketika dia lupa semisal 1 - 2 tahun pun didalam mengucapkan in syaa Allah atas suatu janji atau perkara kemudian dia ingat maka tak jadi persoalan dia mengucapkan in syaa Allah kepada orang yang dikenai janji atau perkara).

Sebagian ulama yang lain mengatakan intinya hal itu (maksudnya mengucapkan in syaa Allah ketika ingat itu) harus dilakukan selama dia berada dengan orang yang dikenai janji atau perkara. Dan kalau sudah berlalu maka ucapan in syaa Allah tidak berfaidah.

"...dan katakanlah:"Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekatkebenarannya dari pada ini"."  (QS. Al-Kahfi [18] : 24)

'asaa memiliki arti ar-raja atau pengharapan.'asaa atau harapan dari dalam diri manusia atau harapan bila disandingkan dengan manusia mengandung maksud harapan. 'asaa atau harapan yang berasal dari Allah itu menunjukkan kepastian (pasti).

Sebagaimana di Surat An-Nisaa' ayat 98-99 (Berkaitan mengenai kewajiban berhijrah untuk menjaga agama)

"kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah). mereka itu, Allah ('asaa) pasti memberikan pemaafan. Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS. An-Nisaa' [4] : 98 - 99)

"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang ('asaa) pasti termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. At-Taubah [9] : 18)

Jawaban atas tiga pertanyaan mengenai tiga hal :

[1] Tanyakanlah mengenai sekelompok pemuda yang keluar dari negeri mereka dan berlindung dalam sebuah gua (Ashabul Kahfi).

Jawaban atas pertanyaan ini adalah di Surat Al-Kahfi ayat 13 - 26

[2] Tanyakanlah tentang seorang raja yang menguasai timur dan barat (Dzulkarnain)

Jawaban atas pertanyaan ini adalah di Surat Al-Kahfi ayat 83 - 101

[3] Tanyakanlah tentang Ruh. Apa yang disebut Ruh itu ?

Jawaban atas pertanyaan ini adalah di Surat Al-Israa' ayat 85

Referensi :
Kajian Senin Sore di Masjid Nurul Ashri bersama Ust. Abu Abdirrahman
http://zulhendri007.blogspot.com/2014/05/surat-al-kahfi-petunjuk-akhir-zaman.html
http://indonesian.irib.ir/islam/al-quran/item/52279-Tafsir_Al-Quran,_Surat_An-Nisaa_Ayat_95-99
http://quran.com
http:// yubangkit.blogspot.com

Persaudaraan Islam


Ketika kita melihat fenomena yang terjadi, mendengar fenomena yang terjadi antar saudara muslim. Bahkan ada yang membicarakan mengenai fenomena antar saudara muslim. fenomena itu adalah perpecahan yang diakibatkan perbedaan. Perbedaan yang sering diperdebatkan atau saling berbantah-bantahan ialah perbedaan yang tidak pada substansi dan perbedaan lebih pada ranah furu' (cabang) bahkan furu'ul furu (cabang dari cabang yang ada). Begitulah fenomena yang terjadi.

Bisa jadi perbedaan organisasi pun bisa menjadi masalah. Merasa organisasinya paling benar dan menyingkirkan yang lain. Kita hendaknya membuka hati dan memahami betapa organisasi itu hanyalah sebuah sarana, ibarat orang yang mau ke tempat tinggalnya dan membutuhkan sarana untuk mencapai ke tujuan tersebut. Ada yang naik sepeda motor dan ada yang naik mobil bahkan ada yang naik pesawat. Itulah suatu sarana. Ada sebagian yang memaknai suatu organisasi ibarat suatu aqidah dan menjadikan orang tersebut ashabiyah sehingga beda sedikit sudah pecah dan ada persaingan disini yang persaingannya bukan menuju Allah subhanahu wata'ala yang dimaknai sebagai berlomba-lomba dalam kebaikan namun bukan itu, persaingan yang dilakukan lebih kepada urusan kepentingan golongan semata.

Dalam perbedaan ini hendaknya kita berfokus pada tujuan yang mulia yakni menegakkan agama Allah, menegakkan kalimat tauhid. Allah subhanahu wata'ala menegaskan dalam surat al-hujurat mengenai orang-orang mukmin itu sesungguhnya bersaudara,

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat [49] : 10)

Marilah kita walaupun berbeda organisasi dan memiliki banyak perbedaan dan jadikanlah perbedaan itu yang menyatukan kita. Dan mari kita utamakan persaudaraan Islam dan persaudaraan umat dan niatkanlah hanya untuk mengagungkan Allah dengan menegakan kalimat tauhid di muka bumi ini.

"Dan agungkanlah Tuhanmu (Allah)." (QS. Al-Mudatstsir [74] :3)

Referensi :
Khutbah Jum'at di FMIPA UGM
http://gambarhadits.blogspot.com/2014/12/qs-al-hujuraat-10-persaudaraan-umat.html

Imunisasi dan Vaksinasi dalam Timbangan Islam


Pemahaman mengenai imunisasi dan vaksinasi bukan hanya perlu pahami saja dari seorang ibu yang sudah menggendong anaknya. Namun tentulah kita memahami maksud dari imunisasi dan vaksinasi dalam sisi peremajaan sendiri dalam sisi pengkajian ilmu tersendiri.

Ada sebuah cerita ; suatu ketika seorang muslim dan dia mendalami islam dan diberitahu jangan menggunakan vaksin dan imunisasi itu tidak boleh dan menggunakan hanya dengan herbal. Dan manakala diberi nasihat mengenai pemberian imunisasi dan vaksin kepada anaknya yang masih kecil, mereka tidak menggubrisnya. Dan akhirnya anaknya yang berusia 3 tahun meninggal karena kejadian bahwa tidak boleh pakai vaksin dan imunisasi dan menyepelekannya. 

Imunisasi atau Vaksinasi ialah suatu ikhtiar insani yang dilakukan dengan melemahkan kuman (antigen) untuk membangkitkan sistem imun spesifik dan hasilnya tanpa efek seperti infeksi alamiah.

Kontroversi Imunissasi bukan hal baru dan bukan gerakan umat Islam, dan sebenarnya penolakan vaksin sudah sejak pengenalan vaksin oleh Edward Jenner. Kaum kriatiani pada masa itu,bahwa mereka akan menolak vaksin karena dibuat dari hewan. Jadi, mereka mengatakan orang yang menggunakan vaksin itu adalah orang yang tidak kristiani.

Ada orang yang menolak imunisasi atau vaksinasi karena berkaitan dengan bahan kimia yang berbahaya yang bernama Merkuri atau Timerosal. Telah kita ketahui bahwa itu tidak benar. karena Timerosal ataupun merkuri yang masuk kedalam tubuh bayi yang diimunisasi itu hanya terdapat kecil sekali yakni 6 mcg/kgBB/minggu dan sedangkan batas aman yang tetapkan WHO itu 159 mcg/kgBB/minggu.

Ada orang yang menolak imunisasi atau vaksinasi karena soal zat haram atau halal. Hampir semua Ulama membolehkan imunisasi atau vaksinasi karena imunisasi itu salah satu ikhtiar pengobatan yang sifatnya pencegahan.

Terkait pembuatan vaksin itu memang rumit dan membutuhkan peran enzim tripsin. Tripssin babi hanya dipakai sebagai enzim proteolitik yakni enzim yang digunakan sebagai katalisator pemisah sel atau protein dan enzim proteolitik dipakai dalam proses pembuatan vaksin. Hasil akhirnya ialah vaksin dan enzim tripsinnya tadi tidak terdeteksi lagi. Mengapa ini terjadi karena enzim ini sudah mengalami proses pencucian, pemurnian, dan penyaringan.

Kita perlu mempertimbangkan konsep "istihalah" yaitu perubahan benda najis atau haram menjadi benda yang suci yang telah berubah sifat dan namanya. Contohnya adalah seperti kulit bangakai yang najis dan haram kemudian jika disamak dan menjadi suci atau misalkan khamr kemudian berubah menjadi cuka misalnya dengan penyulingan maka ia menjadi suci.

Ibnul Qayyim al-Jauziyah berkata,
"Dan Allah Ta'ala mengeluarkan benda yang suci dari benda yang najis dan mengeluarkan benda yang najis dari yang suci. Patokan bukan pada benda asalnya, tetapi pada sifatnya yang terkandung pada benda tersebut (saat itu). Dan tidak boleh menetapkan hukum najis jika telah hilang sifat dan berganti namanya." (Dalam I'lamul muwaqqin 'an rabbil 'alamin).

Dan diatas merupakan konsep Istihalah, intinya bahwa Hukum suatu benda itu ditentukan berdasarkan keadaannya yang terakhir dan bukan ditentukan berdasarkan asal muasalnya.

Didalam kaidah fiqh ketika menyikapi imunisasi atau vaksinasi ialah Jika ada dua mudharat atau bahaya yang saling berhadapan maka ambil yang paling ringan. Kaidah ini memberikan maksud bahwa pemberian vaksin atau imunisasi itu boleh mengingat bahaya potensial bila tidak diberikan imunisasi atau vaksinasi.

Beberapa Fatwa-Fatwa mengenai proses pemberian Imunisasi atau Vaksinasi,

[1] Fatwa Syeikh bin Baz (Mufti Saudi)

Ketika beliau ditanya tentang hal ini, "Apakah hukum berobat dengan Imunisasi sebelu tertimpa musibah ?" Beliau menjawab, "La ba'sa (tidak mengapa atau tidak masalah) berobat dengan cara seperti itu jika dikhawatirkan tertimpa penyakit karena adanya wabah atau sebab-sebab lainnya. Dan tidak masalah menggunakan obat untuk menolak atau menghindari wabah yang dikhawatirkan.

[2] Fatwa Syeikh Muhammad Shalih al-Munajjid hafidzahullah

"Vaksin yang terdapat di dalamnya bahan yang haram atau najis pada asalnya, akan tetapi dalam proses kimia atau ketika ditambahkan bahan yang lain yang mengubah nama dan sifatnya menjadi bahan yang mubah. Proses ini dinamakan Istihalah. Dan bahan (yang mubah ini) mempunyai efek yang bermanfaat. Dengan kata lain vaksin dalam hal ini bisa digunakan karena Istihalah, yakni mengubah nama bahan dan sifatnya dan mengubah hukumnya menjadi mubah atau boleh digunakan."

[3] Fatwa Majelis Ulama Eropa untuk Fatwa dan Penelitian

Fatwa yang pertama mengenai ini ialah Istihalah, dan Fatwa kedua mengenai ini ialah jangan bersikap keras dalam perkara ijtihadiyah. Dan Majelis Ulama Eropa merekomendasikan pada para imam dan pejabat yang berwenang hendaklah posisi mereka tidak bersikap keras dalam perkara ijtihadiyah ini yang nampak ada maslahat bagi anak-anak kaum muslimin selama tidak bertentangan dengan dalil yang definitif (qath'i).

Penolakan karena efektivitas vaksin, semisal memberikan pernyataan  dan menyatakan bahwa program imunisasi itu gagal ?. Ini tidak benar. Karena isu-isu itu bersumber dari data yang sangat kuno  yakni data 50-150 tahun yang lalu dan datanya sangat terbatas hanya  1 sampai dengan 2 negara saja, sehingga hasilnya sangat berbeda dengan hasil penelitian terbaru. Isu vaksin cacar variola itu gagal, berdasarkan data yang sangat kuno, yakni data di Inggri tahun 1867 – 1880 dan di jepang tahun 1872 – 1892.

Dan  ada bentuk lain penolakan secara efektivitas, dan menyatakan bahwa program Imunisasi  gagal dan setelah diimunisasi bayi balita masih bisa tertular penyakit terebut ?. Sungguh pernyataan ini tidak benar. Program imunisasi di seluruh dunia tidak pernah gagal. Perlindungan vaksin memang tidak 100 %. Bayi dan balita yang telah diiimunisasi masih bisa tertular penyakit, tetapi jauh lebih ringan dan tidak berbahaya. Dan memang tidak ada jaminan imunisasi itu perlindungannya 100 % dan kembali kekonsep bahwa imunisasi adalah ikhtiar kita. Badan penelitian di berbagai negara membuktikan bahwa dengan meningkatkan cakupan imunisasi, maka penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi berkurang secara makna. Oleh karena itu, saat ini program imunisasi dilakukan terus menerus di 194 negara, termasuk negara yang sosial ekonomi tinggi dan negara yang mayorita penduduknya beragama Islam.

Penolakan yang ditimbulkan oleh penyakit yang disebabkan vaksin dan ada yang menyatakan atauu mengisukan bahwa autisme disebabkan oleh vaksin MMR itu tidak benar dan tidak ada bukti ilmiah antara imunisasi Campak atau MMR dengan autisme. Berbagai penelitian dilakukan Amerika dan di Eropa menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara MMR dan autisme. Berbagai kajian American Academy of Pediatrics, Institute of Medicine, Centers for Disease Control  and Prevention (CDC) menyimpulkan bahwa tidak ada bukti hubungan antara imunisasi MMR dan timbulnya autisme. Badan Kesehatan  Dunia (World Health Organization/WHO) juga membentuk ebuah komisi yang terdiri dari peneliti independen untuk mengkaji hubungan MMR dan autisme. Hasilnya adalah tidak ada hubungan antara MMR dan autisme.

Dan mengapa ada isu autisme terkait imunisasi atau vaksin. Ini dari cerita : Dokter Wakefield di Inggri pada tahun 1998 melakukan penelitian pada 12 anak yang dirujuk ke klinik karena diare atau nyeri perut. Anak-anak tersebut mempunyai riwayat perkembangan normal, tetatpi mengalami regresi atau kemunduran untuk keterampilan tertentu. Saat diperiksa orang tua ditanyakan tentang riwayat imunisasi MMR yang telah diberikan 9 tahun sebelumnya dan hubungan antara imunisasi MMR dengan hilangnya keterampilan tersebut. Berdasarkan data tersebut, dengan jumlah subyek yang amat sedikit. Peneliti  menyatakan ada hubungan antara imunisasi MMR dan autisme dan riset ini sudah dinyatakan palsu atau tidak sah.

Pemahaman-pemahaman yang tidak benar mengenai imunisasi maupun vaksin diantaranya,

[1] Kalau ada yang mengatakan vaksin itu ada karena dibuat virus dulu seperti kanker dan untuk kepentingan saja. Maka itu adalah kesalahan berfikir. Faktanya, 

Virus seperti yang menyebabkan kanker leher rahim (serviks) berawal sejak saat Hipocrates menemukan penyakit ini yakni pada jaman kerajaan Yunani, ribuan tahun yang lalu. Dan selama berabad-abad penyebab kanker serviks tidak diketahui secara pasti walaupun penyakit ini sendiri sudah mualai ditemukan sejak sebelum masehi. Baru kemudian  pada permulaan abad ke-20 para ilmuwan berhasil menemukan bahwa penyakit itu disebabkan oleh paparan terhadap Human Papilloma Virus (HPV) dan setelah mengetahui hal tersebut para ilmuwan mencoba membuat vaksin untuk mencegah virus.

Dan ternyata kanker yang dikenal oleh masyarakat sebagai penyakit masyarakat modern dan kemudian diteliti oleh peneliti kini dan menemukan jejak metastasis kanker pada tulang yang berusia 3200 tahun. Temuan itu merupakan bukti tertua penyebaran kanker didalam tubuh manusia. Jadi, sudah dikenal sejak dulu.

[2] Ada yang mengatakan bahwa vaksin itu terbuat dari nanah, darah dan hal menjijikan. Maka jawabnya ialah vaksin bukan terbuat dari itu dan tidak ada titik temu antara vaksin dengan nanah atau vaksin dengan darah.

[3] Ada yang mengatakan Asi bisa dijadikan sebagai imunisasi kemudian ada istilah imun is asi. Jadi, tentu bukan begitu dan asi itu berfungsi sebagai imunitas non spesific sehingga seorang bayi itu bisa kebal terhadap kuman yang tidak begitu ganas, dan kebal terhadap infeksi alamiah dan sifat imun nya terbatas. Namun kalau imunisasi atau vaksinasi itu berfungsi sebagai imunitas spesific. Dan imunisasi atau vaksinasi itu berfungsi sebagai imunitas spesific sehingga mampu untuk mencegah penyakit yang berbahaya. Dan kalau saya katakan menggantikan asi dengan susu formula itu haram karena kita pahami asi itu berfungsi sebagai imunitas non spesific.

[4] Ada sebuah cerita, tetangga saya anaknya itu tidak di imunisasi bahkan sampai dewasa anaknya tersebut masih sehat. Itu hanyalah satu kasus yang kecil, ya kita pahami bahwa imunisasi itu berfungsi untuk mencegah penyakit yang berbahaya dan kalau memang daya imun ( kita pahami bahwa sejak kita lahir itu Allah sudah karuniakan sistem imun, dan akan lebih baik bila dibangkitkan (diaktivasi) dengan imunisasi) anak tetangganya bagus itu hanya keberuntungan dan patut bersyukur. Namun bila kita bandingkan dengan kesuksesan imunisasi dengan data keseluruhan dunia dengan adanya vaksinasi atau imunisasi itu kasus meninggalnya anak karena penyakit berbahaya mencapai nol seperti Dipteria, Polio dan sebagainya. Dan apabila program imunisasi dan vaksinasi sudah sukses dan mencapai nol kasus meninggalnya anak karena penyakit yang berbahaya dan dalam jangka waktu yang lama dan dalam wilayah yang luas maka bisa program imunisasi dan vaksinasi dihapus karena masyarakatnya udah kebal terhadap penyakit tertentu yang berbahaya. Oleh karenanya kita patut mensyukuri karunia yang berupa iptek yakni imunisasi dan vaksinasi.

Mengenai IPTEK, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Kalian lebih tahu urusan duniamu." (HR. Muslim)

Doa syukur,

"Rabbi auzi'ni an asykura ni'matakallati an'amta 'alayya..."

[5] Ada yang mengatakan tahnik (menggosokan buah kurma pada langit-langit mulut sang bayi) itu imunisasi.Jelas-jelas bukan, Tahnik itu sunnah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam namun ia bukan imunisasi. Dan hendaklah bayi tidak boleh dikasih madu karena itu menyebabkan kelumpuhan otot dan itu berbahaya, kalau mau diberi madu itu usianya lebih dari satu tahun sudah aman.

[6] Ketika diimunisasi kenapa bisa menimbulkan demam. Jika mau diimunisasi hendaknya bayi itu dalam keadaan sehat kemudian diimunisasi (artinya sistem imun yang pasif) kemudian diberi antigen yang dilemahkan (dalam beberapa hari bisa demam dengan meningkatnya suhu tubuh dan lama-lama akan seperti biasa, pada saat itu sebenarnya sedang ada aktivasi atau membangkitkan imun).

[7] Mengapa ada konspirasi yahudi atau sebagainya mengenai imunisasi atau vaksin kepada umat islam. Ini supaya hidup orang muslim lemah secara fisik karena kontra dan tidak mau diimunisasi atau vaksinasi. Dan kalau ada yang mengatakan pasti ada bisnis dalam vaksin. Ya, tentu. Ini karena didalam apapun atau barang apapun didalam pendistribusian pun membutuhkan dana. Jadi jangan cepat su'uzhan. Dan kita sebagai umat Islam jangan senang kalau hidup dengan fitnah.

Akhirnya, Ketika kita melihat sesuatu janganlah langsung menyimpulkan. Apalagi kalau mendapat informasi di sosial media dan internet secara umum hendaklah dikaji terlebih dahulu dan kemudian menyimpulkannya. Dan kenapa ada kontroversi mengenai imunisasi atau vaksinasi hal itu disebabkan karena kita tidak tepat mengambil Informasi. Kalau kita ingin bertanya tentang halal dan haram maka tanyakanlah pada ulama dan bila kita ingin mengenai kesehatan tanyakanlah kepada dokter.

Referensi :
Diskusi Ilmiah Vaksinasi, Imunisasi dan Obat Halal diadakan oleh HIMPASS dan HMP UGM di selenggarakan di lt.3 Fakultas biologi UGM, Tanggal 25 April 2015, Disampaikan oleh Dokter M. Bambang Edi Susyanto (BSMI) , Laksmi Indra (Dosen mengenai Imunologi, Fakultas Biologi UGM), Candra Eka Puspitasari (Mahasiswa Pasca Sarjana UGM)
http://dzulqarnain.net/wp-content/uploads/hukum-imunisasi7.jpg

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes