Selamat datang di website kami, Haidar Khotir, semoga sajian kami bermanfaat

Menggenggam Ihsan


Setiap ayat yang dimulai dengan "yaa ayyuhalladziina aamanuu" itu adalah penghormatan Allah kepada kita "wahai orang-orang yang beriman" .

"wajilat quluubuhum" (gemetar hati mereka), apakah hati kita manakala mendengar ayat Al-qur'an maka hati mereka gemetar. Apakah diri kita merasakan yang demikian ?.

Setiap yang diawali dengan "yaa ayyuhalladziina aamanuu"  berarti disitu ada perintah dan larangan yang harus diikuti setelah kalimat "yaa ayyuhalladziina aamanuu" .

Perintah dari Allah dalam surat An-Nuur ayat 58 ialah berkenaan mengenai Isti'dzan (meminta izin) bilamana masuk ke ruang orang tua pada waktu-waktu tertentu. 

"Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. An-Nuur [24] : 58) 

Selanjutnya kita akan berbicara tentang Ihsan,

Ihsan ialah jalan jiwa menuju hidup barokah. Hidup barokah ialah hidup dalam ketaqwaan dan hidup yang menimbulkan bunga-bunga kebaikan disepanjang perjalanan hidup kita.

Untuk bisa menuju kepada taqwa seseorang hendaknya menggenggam ihsan. Hidup taqwa merupakan anugerah kepada orang yang ingin berlaku ihsan.

Di surat Ar-rahman ayat 60, "Hal jaza-ul ihsani illal ihsan."

Apapun amalan seperti sedekah, mengaji bila ia kualitasnya ihsan maka ia akan mengantarkan sampai pada hidup taqwa. Maka saat kita shalat maka jadikanlah shalat itu sepenuh jiwa karena itu hubungan kita dengan Allah.

Jiwa hanya bisa sampai pada taqwa dan jiwa tidak akan menemukan yang dicarinya kecuali taqwa. Jiwa tidak akan menemukan jalan ihsan sebelum menemukan jalan islam dan iman.

"inna akramakum 'indallahi atqaakum."

Ciri khas orang yang bertaqwa,

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS.Al-Baqarah [2] : 177) 

Apa itu jiwa ? 

Jiwa ialah jembatan yang akan menentukan seluruh amal kita sampai keharibaan Allah.

Beramal-lah dengan sepenuh jiwa karena amal yang sepenuh jiwa itu memenuhi kualitas ihsan dan amalnya sampai pada derajat taqwa.

Taqwa ialah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.

Ihsan ialah melakukan segala amal kebaikan dengan sepenuh jiwa. Mengapa jiwa kita belum juga menemukan Ihsan karena jiwa kita masih terguncang oleh diri kita sendiri disebabkan karena perbuatan buruk kita dan maksiat kita.

Kisah Abu Thalhah (seorang shahabat dari kalangan kaum Anshar),

Ketika turun ayat ini:

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali Imran [3] : 92)

Maka Abu Thalhah hendak menyedekahkan kebun kurma yang paling dicintai tersebut di jalan Allah. Hal ini beliau lakukan dalam rangka untuk meraih kebaikan yang sempurna dan pahala dari Allah. Kebaikan yang dapat menghantarkan pelakunya ke surga

Beliau bergegas datang kepada Rasulullah kemudian berkata, “Wahai Rasulullah sesungguhnya Allah berfirman, “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai,” dan sesungguhnya harta yang paling aku cintai adalah kebun kurma, maka kebun kurma tersebut aku sedekahkan untuk Allah ta’ala dan aku mengharap kebaikan dan pahalanya di sisi Allah. Maka gunakanlah kebun itu wahai Rasulullah sebagaimana yang telah diperintakhkan kepadamu.”

Kemudian Rasulullah bersabda, “Sungguh menakjubkan! Itu adalah harta yang sangat menguntungkan, itu adalah harta yang sangat menguntungkan dan aku telah mendengar apa yang kamu katakan. Menurutku lebih baik kamu berikan kepada kerabatmu.”

Rasulullah memandang kerabat-kerabat Abu Thalhah lebih membutuhkan untuk disantuni. Maka beliau menganjurkan Abu Thalhah untuk menyedekahkan kebun kurma tersebut kepada kerabatnya. Mendengar jawaban Rasulullah, Abu Thalhah berkata, “Aku akan melaksanakannya wahai Rasulullah.” Maka Abu Thalhah membagikan kebun kurmanya kepada kerabat dan anak pamannya.

Abu Thalhah telah membuktikan keimanannya. Beliau rela menyedekah harta yang paling dicintainya demi meraih kebaikan yang sempurna. Ini merupakan bukti kesempurnaan iman seorang hamba. Demikian dengan shahabat yang lain. Ketika mereka mendengar ayat ini mereka langsung mencari harta yang paling mereka cintai untuk diinfaqkan di jalan Allah.

Sedekah yang terbaik adalah sedekah yang paling dicintai. Pertanyaannya ringankah kita melakukannya ?.

Referensi :
terinspirasi Kajian di Masjid Nurul Ashri bersama Ust. Syatori Abdurrauf
http://www.darusyahadah.com/menyedekahkan-harta-yang-paling-dicintai.html
https://dakwahwaljihad.files.wordpress.com/2012/04/menggenggam-bara-api.jpg
http://quran.com

Uswatun Hasanah Rasulullah dalam Konteks Kepemimpinan


Rasulullah adalah seorang pemimpin, rasulullah adalah Pemimpin negara Islam Madinah. Rasulullah didik langsung oleh Allah subhanahu wata'ala. Rasulullah dididik oleh seorang wanita yang bernama Halimah Sa'diyah di sebuah perkampungan Bani Sa'ad.

Terdapat hikmah bahwasanya didalam memilih jodoh untuk anak kita, dalam konteks shalih dan shalihah. Maka yang perlu diperhatikan ialah :

1. Pilihlah calon yang ia shalih dan shalihah

2. Memilihkan pendidikan aqidah yang lurus dan shalih

3. Memilihkan lingkungan baik untuk anak.

Didalam memilih lingkungan yang baik. Salah satunya melewati pendidikan pesantren. Dan jauh dari orang tua. Jangan sampai dari kecil hingga kuliah semisal itu bersama orang tua terus. Karena hal itu membuatnya menjadi kurang mandiri dan kurang pandai berkomunikasi dan akan manja.

Termasuk didalam pendidikan anak ialah memberi nama yang baik untuk anak kita.

Nabi Yusuf 'alaihissalam pernah meminta jabatan sebagai bendaharawan, Meminta jabatan sejatinya diperbolehkan manakal dia adalah yang paling baik diantara yang lain dan hal itu tidak membahayakannya.

Rahasia Sukses Kepemimpinan Rasulullah, diantaranya :

[1] Rasulullah itu terpuji dan tanpa celah.

Dalam hal apapun rasulullah sebelum menjadi pemimpin beliau sudah mendapatkan gelar yakni al-aamiin dari masyarakat jahiliyah saat itu. Beliau bukan mengurung diri. Rasulullah muncul ditengah-tengah masyarakat dan memberikan solusi kepada masyarakat.

Rasulullah ketika berusia 14 tahun pernah ikut perang Fijar, yang terjadi pada suatu tempat di antara Nakhlah dan Thaif, antara kabilah Quraisy dan sekutunya Bani Kinanah melawan Kabilah Qais ‘Ailan. Dalam hal ini Rasulullah ikut membantu paman-pamannya menyediakan anak panah.

Rasulullah ketika berusia 35 tahun, saat kabilah Quraisy membangun kembali Ka’bah yang rusak akibat banjir. Tatkala pengerjaan sampai kepada peletakan Hajar Aswad, terjadi perselisihan tentang siapa yang paling berhak meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempat semula.Untunglah ada seorang yang bijaksana yaitu Ummayah bin Mughirah dari bani Makzum. Atas usul Ummayah, mereka sepakat siapa yang paling pertama masuk melalui pintu Shafa, ialah yang menjadi pemutus perkara tersebut.  Atas Kehendak Allah SWT, Rasulullah yang pertama memasuki pintu tersebut, dengan gembira mereka menyeru Al Amin (orang yang dapat dipercaya). Rasulullah membentangkan sehelai kain dan meletakkan Hajar Aswad ditengahnya, lalu meminta agar semua kepala kabilah memegang ujung selendang t dan mengangkatnya sampai ke tempat.

Pun, Rasulullah juga memiliki akhlak yang terpuji (akhlaqul karimah). Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib serta para sahabat yang lainnya itu hasil dari madrasah rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

[2] Kesabaran dan Tahan Uji

[3] Pemimpin hendaknya tahu perkembangan Ilmu Pengetahuan

[4] Rasulullah dalam berdakwah, kepemimpinannya menggunakan metode hikmah.

Ini tentu adalah metode yang cukup sulit, bahkan sangat sulit. Karena rasulullah bukan hanya berdakwah saja dan juga rasulullah konsekuen dan mengamalkan apa yang ia dakwahkan bagi dirinya. Dan ketika rasulullah melakukan kesalahan sudah ditegur oleh Allah.

“Apabila aku menasihati kamu bukanlah artinya aku ini yang terbaik di kalangan kamu, bukan juga yang paling sholeh di kalangan kamu, karena aku juga pernah melampaui batas untuk diri sendiri. Seandainya seseorang itu hanya boleh menyampaikan dakwah apabila dia telah sempurna, niscaya tidak akan ada pendakwah, maka akan jadi sedikitlah orang yang memberi peringatan.”  (Imam Hasan Al Basri)

Rasulullah mengatakan sesuatu dan beliau melakukan apa yang dikatakan, dan rasulullah hidupnya sederhana.

Ketika sahabat merasakan kepanasan, dan rasulullah pun ikut merasakan kepanasan.

[5] Prinsip kebersamaan,

Rasulullah tidak pernah sendirian ketika makan, namun makan secara berjamaah. Kebiasaan para Nabi ialah makan secara berjamaah.

Rasulullah sebagai seorang pemimpin, apa yang rakyat makan beliau juga makan. Dan apa yang rakyat pakai beliau pun memakainya.

Ketika rakyat pakai pakaian biasa sedangkan Kaisar Romawi memakai pakaian yang indah. Kondisi pemimpin saat ini tidak jauh-jauh seperti itu. terjadi perbedaan yang sangat jauh antara pemimpin dengan rakyat.

[6] Mendahulukan kepentingan masyarakat,

Rasulullah itu kalau ada kebahagiaan maka rasulullah yang paling terakhir dan manakala ada kesusahan maka rasulullah yang pertama merasakannya.

[7] Kebebasan berkreasi dan memberikan wewenang

Rasulullah adalah manajer yang bagus. Walaupun rasulullah bisa melakukannya sendiri. Rasulullah juga membagi pekerjaan-pekerjaan dakwahnya itu dengan bagus dan memberikan kepercayaan. Beliau pernah mengutus delegasi untuk berperang seperti Salman Al-Farisi, dsb.

[8] Karismatik dan mengedepankan musyawarah mufakat

[9] Menjadi seorang pemimpin tak lebih dari 10 tahun, Rasulullah memimpin madinah selama 10 tahun.

[10] Beliau tidak pernah mengorbitkan keluarga.

Pesan rasulullah dalam konteks kepemimpinan, adalah ketika rasulullah sakit hingga wafatnya yang menggantikannya sebagai Imam shalat berjamaah adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq  (begitu kata Umar bin Khaththab itu adalah isyarat). Berarti isyarat yang akan menggantikan sepeninggal rasulullah ialah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Dan rasulullah tidak pernah mewasiatkan kepada Ali bin Abi Thalib.

Referensi :
Terinspirasi Kajian di Nurul Ashri bersama Ust. Okrisal Eka Putra. 12 Agustus 2015
https://jamaatulhuda.wordpress.com/2008/07/22/ringkasan-perjalanan-hidup-nabi-muhammad-saw/
https://catatanislamku.wordpress.com/about/
http://abiummi.com/assets/uploads/2015/05/Muhammad-Rasulullah.jpg

Menggapai 'Morning' dengan Semangat dan Harapan yang Baik


Ketika kita melihat nuansa di awal pagi. Ada seseorang yang menyapu jalan dan petugas kebersihan sedang bertugas di pagi harinya dengan membawa truk sampahnya untuk mengangkut sampah. Ada juga sebagian orang-orang non-muslim yang memiliki anjing mengajak anjingnya untuk jalan-jalan pagi. Dan ada juga sebagian orang dalam kondisi malas beraktivitas dan mungkin itu adalah kita. Kita sebagai seorang muslim semestinya dalam kondisi pagi dalam keadaan semangat, dalam keadaan fresh bukan malah dalam kita lesu dan kita masih selimutan. Kita hendaknya membangun dan merencanakan pagi kita dengan baik.

Kalau kita berupaya memahami, Kalau kata Ust. Yusuf Mansur kurang lebih ;

"Tidak ada orang kecil, tidak ada orang lemah. Kecuali dia kecil niatnya, Kecuali dia lemah niatnya."  Sambil tangan sebelah kanan diayunkan dari dada ke atas untuk ekspresi semangat.

Sejatinya kita itu tidak lemah dan kita itu tidak kecil harapannya. Harapan dalam bahasa inggris yakni hope. Kita harus memiliki hope dan kita harus memiliki dream. Kitalah yang membatasi diri kita. Sehingga kita terbatasi.

Kalau sekarang tuh. Belum haji tulis aja tuh di WA, SMS, atau BBM. Misal namanya Miftah. Tulis H. Miftah (Baca Haji Miftah), seperti juga perempuan didepannya ganti tuh Hajah (Hj.). Terus aja tuh dikatakan siapa namanya H. Miftah. In syaa Allah kalau Allah takdirkan jadi juga.

Amalkan shalat sunnah sebelum subuh. itu lebih utama dari dunia dan segala isinya. Kita lebih kaya dibanding orang kaya di dunia. Kan lebih utama dari dunia dan segala isinya. Namun kalau kita shalat sunnah sebelum subuh dan ada orang kaya yang juga shalat sunnah sebelum subuh. Kalah juga kiat, hehe.

Ingin kaya bukan hanya berdzikir dan berdoa dong. Juga perlu bekerja memperbaiki nasib.

Kalau kita ingin bangun rumah tahfizh di kampung kita, kita harus punya keinginan membangun rumah tahfizh di kota kita, biar nambah greget. semoga di ijabah dan dikabulkan Allah, aamiin

Tulis : In syaa Allah bulan Februari 2016 kita nih berangkatkan umrah orang tua. Kirim tuh, nanti kita lihat reaksinya.hehe, ada-ada saja nih Ustadz. Bisa jadi di kabulkan oleh Allah. Bisa jadi maju nih. Bisa di bulan Januari 2016, Desember 2015, Oktober 2015 dsb. In syaa Allah.

Saya pernah bilang ke Ust. Dedi selaku moderator. Doktor, Doktor, Doktor jadi juga Doktor. Profesor, Profesor, Profesor jadi juga Profesor. Kita baru lihat ada profesor yang begitu tawadhunya kaya Ust. Dedi.

Kita nih sehabis shalat kemudian istighfar 3x lalu kita membaca doa ini kan. "Allahumma antas salam ...". Kita baca dong supaya kita mendapatkan keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan dan harus yakin dong ke Allah. Masa doa sendiri ndak yakin. Jarang baca sih. Habis shalat yang lewat aja, pulang aja.

Saya doakan semoga kita bisa bersedekah 100 juta, kalau masih kurang juga semoga kita bisa bersedekah 1 Milyar, aamiin.

Ajak tuh teman kita dan saudara kita untuk ikut program Selamat Morning Indonesia. Kita semangatkan pagi kita. Kita I'tikaf nih dari subuh hingga syuruq dan kita shalat 2 raka'at dan kalau perlu kita khatamkan 1 juz. Pahalanya seakan-akan Umrah sempurna dan sempurna.

Kalau rakyat indonesia jutaan muslim mau istighfar dan bertaubat kepada Allah itu kurs rupiah bisa jadi atas izin Allah dari 13 ribu bisa berkurang jadi 10 ribu. Kalau kita memiliki keinginan misalnya Jodoh, momongan (maksudnya anak), harta yang melimpah dsb, kita sedekah saja. Kalau kita ingin mendapatkan sesuatu kan kita ini berusaha bagaimana caranya untuk mendapatkannya, kita minta nih ke Allah kita beli kesulitan dan harapan-harapan kita nih dengan sedekah, keluarin untuk Allah.

Kalau di Indonesia, Kita bangun pagi untuk shalat malam (terasa tidak sinkron kata-katanya, hehe). Ya, kita berdoa ke Allah sambil meneteskan air mata kita, kita minta harapan dan impian kita ke Allah. Di siangnya jangan lupa shalat dhuha.

Ada seorang penanya yang menanyakan, saya punya keinginan menghafal sejak 7 tahun yang lalu. Namun saya disibukan oleh kerja, kuliah dan saya berusaha menghafal. Apakah saya harus berhenti dan fokus 1 tahun untuk menghafal, saya punya keinginan untuk menghafal setidaknya 10 juz ?. Jawaban dari Ust. Yusuf Mansur, kalau ente sejak 7 tahun mulai menghafal 1 hari 1 ayat bisa tuh sekarang udah hafal sekitar 21 juz. Untuk membangun motivasi saudara sembari terus menghafal Al-Qur'an. Tulis tuh dibelakang nama saudara Al-Hafizh. (Misal : Miftah. Namanya siapa ? Jawab : Miftah Al- Hafizh keren kan,-penj)

Dari Kajian ini tersirat beberapa point :

1. Hendaknya kita sebagai seorang muslim membangun harapan dan cita-cita kita. Seorang muslim harus memiliki harapan dalam hidupnya.

2. Senantiasa terus ulangi kata-kata yang memotivasi semoga Allah kabulkan harapan kita.

3. Pentingnya mengisi disepertiga malam dengan Tahajud.

4. Pentingnya shalat sunnah sebelum subuh,

5. Pentingnya shalat subuh secara berjamaah kemudian beri'tikaf hingga waktu syuruq dan kemudian kita shalat 2 rakaat.

6. Pentingnya bersedekah dan Pentingnya shalat dhuha.

7. Pentingnya berdoa "Allahumma antas salam..."

8. Pentingnya senantiasa beristighfar dan bertaubat.

9. Pentingnya mendoakan saudaranya, karena malaikat juga mendoakan mereka yang mendoakan saudaranya secara sembunyi (tidak diketahui), aamin juga untukmu.

10. Memposisikan dzikir, doa dan ikhtiar serta tawakkal dengan baik

11. Pentingnya Mengawali doa dan menutup doa dengan shalawat kepada Nabi.

"yang menuliskan ini (Oky Suryana) , amat berat sebenarnya, masih terus banyak belajar dan mengamalkan, doakan."

Referensi :
Terinspirasi Kajian Selamat Morning Indonesia , Oleh Ust. Yusuf Mansur. 16 Agustus 2015 di Menara TahfizhQu deresan. Dengan tutur pribadi.
http://newartcolorz.com/images/morning-wallpaper/kartandtinki1_morning-wallpaper_11.jpg

Perihal Arisan dan Undian , Dalam Islam


Rasululloh Shalallahu “alaihi wa sallam melarang dari jual beli (dengan cara) gharor.”

Gharor adalah apa yang belum diketahui diperoleh tidaknya atau apa yang tidak diketahui hakekat dan kadarnya.

Firman Alloh Ta’ala:

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, maisir, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaithan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lataran (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Alloh dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)” (Q.S Al Ma’idah: 90-91)

Dan dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu riwayat Al Bukhori dan Muslim, Nabi Shalallahu “alaihi wa sallam bersabda:
” Siapa yang berkata kepada temannya: Kemarilah saya berqimar denganmu, maka hendaknya dia bershodaqoh.” Yaitu hendaknya dia membayar kaffaroh (denda ) menebus dosa ucapannya. (Baca Syarah Muslim 11/107, Fathul Bari 8/612, Nailul Author 8/258 dan Aunul Ma’bud 9/54).

Ayat dan hadits di atas menunjukkan haramnya perbuatan maisir dan qimar dalam mu’amalat.

Maisir adalah setiap mu’amalah yang orang masuk ke dalamnnya setelah mengeluarkan biaya dengan dua kemungkinan; dia mungkin rugi atau mungkin dia beruntung.

Qimar menurut sebagian ulama adalah sama dengan maisir, dan menurut sebagian ulama lain qimar hanya pada mu’amalat yang berbentuk perlombaan atau pertaruhan.

Tentang Arisan,

Arisan misalnya : Dari sejumlah orang (anggota) yang mengikuti arisan kemudian mengumpulkan uang atau barang dengan takaran yang sama dalam suatu waktu (misalnya sebulan) kemudian diadakan arisan dan diundi (dikocok) mana yang mendapatkan uang yang terkumpul atau barang yang terkumpul dengan takaran yang disepakati. Dan yang dapat bergilir setiap orang hingga semuanya dapat maka ini diperbolehkan karena sifatnya sosial (tujuannya sosial) dan tujuannya tidak komersil.

Namun, bila kemudian uang dari arisan itu dilakukan simpan pinjam dan si peminjam memberikan lebihan atas uang atau barang yang dipinjamnya maka kelebihan dari pinjaman ini kemudian diberikan ke anggota maka perbuatan seperti ini jatuh kepada riba.

Tentang Undian,

Kasus I, Undian dengan syarat membeli barang :

Ada 2 kemungkinan :

Pertama, Harga produk bertambah dengan terselenggaranya undian berhadiah tersebut.

Misal sebuah produk yang harganya 10 ribu. Kemudian karena ada Undian maka Toko tersebut menaikan harganya. Dan seluruh keuntungan dari produk yang harganya dinaikan tadi itu digunakan untuk membeli hadiah untuk yang beruntung dan mendapat hadiah dari undian. Maka hal ini masuk kedalam kategori judi.

Kedua, Undian berhadiah tersebut tidak mempengaruhi harga produk. Perusahaan mengadakan undian hanya sekedar melariskan produknya.

Misal sebuah produk yang harganya 10 ribu. Namun harga produk tersebut tetap sekalipun ada undian. Dan hadiah itu diambil dari keuntungan yang usaha yang lain. Maka hal tersebut diperbolehkan. Maka ini dikatakan mengundi untuk promosi saja. Mengundi untuk promosi ini diperbolehkan namun ada dampak negatifnya yakni orang menjadi panjang angan-angan. Beli produk A, angan-angannya ingin dapat hadiah yakni mobil.hehe

Sebaiknya ikut dalam undian dihindari karena kita sebagai pembeli sulit terkadang membedakan kemungkinan Pertama dan kedua.

Kasus II :

Misal seorang suami memiliki 3 orang istri dan kebetulan ada pesta pernikahan. Kemudian dilakukan undian dan mengundi dari ketiga istri mana yang diajak untuk menghadiri pesta pernikahan. Dan ternyata yang dapat adalah istri yang ke-2. Begitupun ketika safar bisa dilakukan undian, istri yang mana yang akan menemani ketika safar.

Begitupun sejenisnya, semisal suami ingin mengajak bermalam salah satu dari ketiga istrinya mana diantara ketiga istri ini yang akan di ajak bermalam maka kemudian dilakukan undian maka ini diperbolehkan.

Apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak safar, beliau mengundi diantara istrinya. Siapa yang namanya keluar, beliau akan berangkat bersama istrinnya yang menang. (HR. Bukhari 2593, Muslim 7196 dan yang lainnya).

atau yang serupa,

Memilih Imam di masjid. Sama-sama suaranya bagus maka bisa dilakukan undian dan itu diperbolehkan.

atau yang serupa,

Untuk mendapatkan shaf yang pertama bisa dilakukan undian dan itu diperbolehkan,

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,

Seandainya manusia mengetahui apa yang ada (yaitu keutamaan) di dalam seruan (adzan) dan shaf pertama, lalu mereka tidak bisa mendapatkan shaf tersebut kecuali dengan undian, sungguh mereka akan melakukan undian untuk mendapatkannya.” (HR. Bukhari 580)

Kasus III :

Undian untuk memutuskan mana yang akan dipersembahkan kepada berhala maka ini jelas haram dan perbuatan syirik. Dan Undian dalam rangka berjudi dan menang lotre maka ini hukumnya haram.

Kasus IV :

Undian pada Arisan. 

Arisan misalnya : Dari sejumlah orang (anggota) yang mengikuti arisan kemudian mengumpulkan uang atau barang dengan takaran yang sama dalam suatu waktu (misalnya sebulan) kemudian diadakan arisan dan diundi (dikocok) mana yang mendapatkan uang yang terkumpul atau barang yang terkumpul dengan takaran yang disepakati. Dan yang dapat bergilir setiap orang hingga semuanya dapat maka ini diperbolehkan karena sifatnya sosial (tujuannya sosial) dan tujuannya tidak komersil.

Namun, bila kemudian uang dari arisan itu dilakukan simpan pinjam dan si peminjam memberikan lebihan atas uang atau barang yang dipinjamnya maka kelebihan dari pinjaman ini kemudian diberikan ke anggota maka perbuatan seperti ini jatuh kepada rib

Kasus V, Undian Tanpa Syarat :

Di pusat-pusat perbelanjaan, pasar, pameran dan semisalnya sebagai langkah untuk menarik pengunjung, kadang dibagikan kupon undian untuk setiap pengunjung tanpa harus membeli suatu barang. Kemudian setelah itu dilakukan penarikan undian yang dapat disaksikan oleh seluruh pengunjung.

Maka Hukum undian yang seperti ini adalah boleh. Karena asal dalam suatu mu’amalah adalah boleh dan halal. Juga tidak terlihat dalam bentuk undian ini hal-hal yang terlarang berupa kezhaliman, riba, gharar,penipuan dan selainnya.

wallahu a'lam bish shawab

Referensi :
Kajian bersama Ust. Abu Abdirrahman di Masjid Al-hidayah Purwosari sesi tanya jawab, 14 Agustus 2015
http://pengusahamuslim.com/hukum-undian-berhadiah/
http://www.konsultasisyariah.com/adakah-undian-yang-halal/
www.suhedribusli.com

Korelasi Iman dan Amal Shalih


Konsep Iman dan amal shalih dalam Islam tidak terpisahkan. Tidaklah disebut amal shalih tanpa Iman dan begitu pun sebaliknya. Iman yang benar dan kuat pasti melahirkan amal shalih.

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar." (QS. Al-Hujurat [49] : 15)

Orang yang benar-benar keimanannya itu seperti apa ? Orang yang benar-benar keimanannya itu yakin dengan penuh tanpa adanya keraguan dan hal demikian akan mewujud dalam bentuk amal shalih. Amal shalih tidak hanya sekedar dikerjakan namun amal shalih tersebut dikerjakan dengan cara yang terbaik.

Amal yang jahada dalam ayat 15 surat al-hujurat ini, yang dimaksud jihad ialah mengerahkan segala kemampuan dan mengerahkan amal dengan cara dan kualitas terbaik.

Sejatinya Allah menciptakan kematian dan kehidupan dan menguji siapa yang paling baik amalnya, dalam amalan ini ada orientasi yang terbaik.

"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Al-Mulk [67] : 2)

Oleh karenanya didalam mengerjakan suatu amalan hendaknya hingga mencapai kualitas. Sebagaimana seseorang ketika berpuasa Ramadhan yang didapat bukan hanya lapar dan dahaga saja, jauh dan lebih dari itu ialah ingin supaya dosa-dosa terampuni dan menjadikan dirinya menjadi orang-orang yang bertaqwa.

1. Iman yang benar dan kuat melahirkan amal shalih

2. Amal dikatakan amal shalih landasannya adalah keimanan kepada Allah subhanahu wata'ala, bila bukan kepada Allah subhanahu wata'ala maka amal tersebut tidak bisa dianggap sebagai amal yang shalih.

Amal-amal orang Kafir,

"Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya." (QS. An-Nuur [24] : 39)

Adapun orang-orang kafir, amal-amal mereka seperti fatamorgana di tanah yang datar dan Allah tidak memandangnya amal shalih.

Orang yang beriman itu perlu dibuktikan dengan amal shalih , amal shalih akan diterima apabila niatnya ikhlas dan caranya benar sesuai dengan syari'at (i'tiba rasulullah).Disebut amal shalih bila landasannya iman kepada Allah.

3. Iman kepada Allah dan Rasul-Nya merupakan amal terbaik

“Wahai Rasulullah amalan apakah yang paling mulia?”, ia berkata, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya”, kemudian apa?, ia berkata, “Berbakti kepada kedua orangtua”, kemudian apa?, ia berkata, “Jihad di jalan Allah”. Hadits ini disepakati akan keshahihannya.

4. Ayat-ayat Al-Qur'an yang menggandeng antara iman dan amal shalih. Keduanya tidak bisa dipisahkan. Dan hal inilah point korelasi antara iman dan amal shalih.

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-'Ashr [103] : 1 - 3)

Indikasi lahiriyah itu ditunjukkan oleh amal shalih yang dilakukan. Sedikitnya amal shalih menunjukkan lemahnya keimanan misalnya : malas-malasan dalam beribadah, tidak banyak melakukan ibadah dan cenderung lemah. Indikasi inilah yang membantu kita untuk mengevaluasi diri kita.

"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr [59] : 18)

Bila amalnya tidak sungguh-sungguh maka ini indikasi bahwa imannya sedan turun. Sungguh Allah itu melihat dengan cermat apa yang kalian kerjakan dan tidak pernah sembrono.

Diantara kaidah-kaidah dakwah yaitu :

[1] Mendidik bukan menelanjangi (supaya bila ada kesalahan dari pihak yang kita dakwahi itu tidak menjadikan dakwah kita kaku)

[2] Beri kabar gembira kemudian ancaman.

Teori Zionis mengatakan bahwa, "Katakan kebohongan atau yang berkaitan dengan maksiat hingga manusia menganggap kebohongan atau maksiat itu menjadi sesuatu yang dianggap benar."Oleh karenanya yang perlu kita pahami bahwa banyak pengikut dalam hal membuat kebohongan atau maksiat maka tidak boleh dikatakan ajarannya benar begitupun apabila sedikit pengikut dalam hal kebenaran maka tidak boleh dikatakan ajarannya salah. Oleh karenanya kita harus memiliki prinsip kebenaran yang kokoh yang tidak dipengaruhi oleh banyak dan sedikitnya pengikutnya.

[3] Mendakwahkan

[4] Istiqomah dan tawakkal

[5] Berdoa

Amalan Pribadi, akhlak Individu dan Problem Sosial,

Hendaknya perilaku shalat kita mampu menyelamatkan diri kita dan hendaklah kita bukan termasuk orang-orang yang lalai shalatnya. Dan bukan hanya ibadah saja namun juga kita perlu memiliki akhlak individu yang baik. Orang yang prinsip menjalankan agamanya baik tentu ia juga memperhatikan problem sosial. Oleh karenanya perlu adanya sikap yang proporsional terhadap amalan pribadi, akhlak individu dan menyikapi problem sosial. Oleh karenanya pula ada tuntutan kepada diri kita untuk memanajemen waktu dan aktivitas.

"Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Adz-Dzāriyāt [51] : 56)

"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?. Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna." (QS. Al-Mā`ūn [107] : 1 - 7)

Tidak ada yang namanya amal pribadi saling bersinggungan dengan amalan sosial. Oleh karenanya jadikan aktivitas kita dan kita niatkan segala aktivitas kita sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah.

Referensi :
Terinspirasi Kajian bersama Ust. Sigit Yulianta di Masjid Kampus UGM
http://dhan.staff.ub.ac.id/berbakti-kepada-orang-tua-bagian-3-2/

Berguru pada Imam Mazhab

Kita senantiasa dipenuhi dengan nikmat yang melekat pada kita oleh karenanya syukur kita perlu kita perbaharui terus menerus. Kita lihat kondisi saudara-saudara kita kaum muslimin di Rohingnya, Suriah dan sebagainya yang tidak merasakan nikmat yang kita rasakan oleh karenanya kita perlu bersyukur kepada Allah. Kaum muslimin yang berada di Suriah ketika menjelang berbuka yang dilihat ke atas karena bom kapan pun bisa mengarah ke arah mereka dan mereka siap-siap untuk lari dan kita di Indonesia ini dalam keadaan aman maka bukankah kita perlu mensyukurinya.

Sebelum masuk ke materi ini perlu adanya pengantar. Ketika kita membahas mengenai Imam Mazhab maka akan mengkerucut kepada Imam 4 mazhab. Dan kita katakan mazhab Ja'far yakni mazhab syi'ah tidak masuk dalam pembahasan Imam mazhab karena sudah bertentang berkaitan dengan prinsip atau ushul. Aqidah syi'ah adalah Aqidah yang sesat semua Imam mazhab sepakat.

Dalam fiqh mazhab ke-empat imam, mereka sepakat tentang masalah aqidah.

Mazhab adalah cabang atau prinsip yang berhubungan dengan masalah dari prinsip-prinsip fiqh dan turunan-turunannya.

Yang menjadi sumber adalah Al-Qur'an, sunnah (al-hadits), ijmak dan qiyash. Prinsip haditsnya ialah hadits shahih, hadits hasan, hadits dhaif yang terangkat ke hasan.

1. Hendaklah bermazhab tidak dengan perasaan.

Misalnya :Bagaikan makanan manakala disodori kemudian dimakan oleh seseorang padahal makanannya sama (menu dan campurannya sama) kok bisa jadi rasanya berbeda dan nilai-nilainya berbeda. Maka dalam bermazhab atau dalam berilmu tidak boleh soal rasa atau perasaan.

2. Tidak pernah fiqh mazhab itu beracuan pada mimpi

Misalnya :

Jangan sampailah seperti ini. Ada seorang tokoh, yang tokoh itu bertemu Nabi dalam mimpinya kemudian dijadikan ajaran. Dan sungguh mimpi tidak bisa dijadikan acuan fiqh mazhab dan para Imam mazhab sepakat mimpi bukan sebagai standar hukum.

Dalam mazhab maliki,

Praktek penduduk madinah, praktik tabi'in, praktik tabi'ut-tabi'in bisa dijadikan standar hukum sedangkan yang Imam yang lain tidak. Karena mereka para sahabat dan berada ditempat yang paling terjaga.

Dari prinsip (ushul) muncul turunan-turunannya (furu'). Contoh salah satu permasalahan furu' adalah ada yang shalat subuhnya pakai Qunut dan yang lain ada yang tidak, dan shalat tarawih ada yang 11 rakaat dan ada yang 23 rakaat.

Ada yang namanya prinsip (ushul) dan ada yang namanya furu', dan furu' inilah yang menyebabkan perbedaan-perbedaan.

Kalau prinsipnya sama bisa jadi turunannya tidak sama seperti seseorang yang bertemu di Bis yang sama tapi tujuan berbeda.

Kalau masalah fiqh bukan bicara kebetulan namun bagaimana mencari yang betul (benar). ketika prinsipnya sama tetapi cabang-cabangnya (bagiannya sedikit berbeda). Karena perbedaan disebabkan oleh banyak hal mengenai fiqh maka para Imam mengembangkan sikap lapang dada dalam menyikapi perbedaan.

Sekalipun ada perbedaan mereka tetap menyapa dan bersalaman dan selama perbedaan ini tidak mengeluarkan seseorang dalam Islam, perbedaan bisa ratusan dalam permasalahan fiqh dan berusaha menjaga dan tidak mencari-cari aib saudaranya.

"Lakum dinukum waliyadin." Itu untuk masalah aqidah bukan untuk perbedaan fiqh. Untuk menyikapi perbedaan dalam fiqh perlu adalanya sikap lapang dada.

Didalam penetapan awal bulan Ramadhan,

Di berbagai negara penetapan awal Ramadhan berbeda, terus penetapan awal Ramadhan menjadi kewenangan siapa ?

Kewenangan penetapan awal bulan Ramadhan bukanlah kewenangan pribadi. Dan sejatinya kewenangan penetapan awal bulan Ramadhan adalah putusan pemerintah.

Yang menyebabkan terjadi perbedaan fiqh pada empat mazhab, diantaranya :

1. Bisa jadi hadits tentang bahasan tertentu sampai kepada satu Imam namun tidak sampai hadits pada Imam yang lainnya.

2. Sama-sama sampai hadits - hadits namun berbeda jalur (berbeda penilaian).

3. Hadits - hadits sampainya sama-sama shahih namun kemampuan menyimpulkan hadits yang berbeda.


Referensi :
Terinspirasi Kajian Nurul Ashri bersama Ust. Ridwan Hamidi, Lc., MA.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes