Selamat datang di website kami, Haidar Khotir, semoga sajian kami bermanfaat

Keutamaan Membaca Al-Qur'an


Ketika kita membaca Al-Qur'an. tiap hurufnya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatkan (dikali) sepuluh.

Contoh : 

Didalam surat Al-Fatihah ada 122 huruf  maka di tulis bagi Anda 122 kebaikan x 10 =1220 kebaikan

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an, akan mendapatkan satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan akan dilipatkan sepuluh semisalnya. Aku tidak berkata : Alif Laam Miim, satu huruf. akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf  dan miim satu huruf." 
(HR. At-Tirmidzi)

Sumber :  
https://i.pinimg.com/600x315/50/7d/e0/507de01105fe1459ece2101acc84d3be.jpg
1 Menit Menggapai Surga 

Memahami Islam, Iman, dan Ihsan

Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : 
“ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “
kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang  membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda:  
“ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “,
kemudian dia berkata: “ anda benar“.  Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda:  
“ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” .
Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata:  “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda:  
“ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian)  berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, 
kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “.
(Riwayat Muslim)
Penjelasan Hadits Arbain 2 :

1. Menjelaskan tentang akhlak Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang mulia. Beliau mau duduk bersama para sahabat bukan menyendiri dan melihat yang lain dari tempat tinggi.

2. Murid-murid boleh duduk bersama guru atau siapapun yang tingkatannya lebih tinggi, Namun dengan catatan tidak membuang-buang waktu si guru atau orang yang lebih tinggi tingkatannya.

3. Para malaikat bisa berubah wujud ke bentuk lain, karena Jibril mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dalam bentuk seorang lelaki (pemuda belia).

4. Sopan terhadap guru seperti yang dilakukan Jibril 'alaihissalamyaitu duduk di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan sopan untuk menimba ilmu dari beliau.

5. Hadits tersebut dalam format tanya jawab, cara ini lebih mengena dan lebih kuat pengaruhnya di hati.

6. Menerangkan mengenai rukun Islam, Iman dan Ihsan.

7. Beralih dari yang lebih rendah ke tingkatan yang lebih tinggi, Jika dikaitkan dengan Iman, Islam masih dibawahnya. Jika dikaitkan dengan Ihsan, Iman masih dibawahnya.

8. Menurut etimologi, iman artinya pengakuan yang mengharuskan untuk menerima dan tunduk, dan harus disesuaikan dengan aturan syariat.

9. Ihsan adalah bentuk mashdar dari kata kerja ahsana yuhsinu, yaitu : mencurahkan segala kebaikan bagi sang Khaliq, tercermin dalam keikhlasan dalam beribadah dan mengikuti sunnah Rasulullah.

10. Ihsan terbagi menjadi dua tingkatan, yaitu : tingkat permohonan dan tongkat melarikan diri dari siksa dan azab-Nya.

11. Tingkatan memohon adalah tingkatan menyembah Allah seolah-olah anda melihat-Nya. Tingkatan melarikan diri dari siksa dan azab-Nya adalah menyembah Allah sementara Dia melihat Anda, sehingga Anda mawas diri, seperti yang Allah sampaikan,

"Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa-Nya)" (QS. Ali-'Imran [3] : 30)

12. Menerangkan sebagian tanda-tanda hari kiamat yakni  Budak wanita melahirkan tuannya dan fenomena berlomba-lomba meninggikan bangunan."

13. Tanda-tanda kiamat terbagi menjadi 3, yakni Tanda-tanda yang telah berlalu dan berakhir, tanda-tanda yang masih saja terjadi, tanda-tanda besar menjelang kiamat."

Sumber :
http://www.muslimgreeting.com
https://haditsarbain.wordpress.com

Ibadah Semalam Lebih Utama daripada 1000 Bulan


Ibadah Semalam Lebih Utama daripada 1000 Bulan. 

1000 Bulan = 30.000 Malam = Sekitar 83 Tahun Lebih 4 Bulan

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?.Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadar [97] : 1-3)

Pahala ibadah pada malam qodr dijelaskan dalam hadits:

"Barangsiapa yang mendirikan (qaama) lailatul Qadr karena iman dan mengharapkan pahala (dari Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR Bukhari dan Muslim)

Kata qaama ("mendirikan") pada hadits di atas dapat diwujudkan dalam bentuk shalat, berdzikir, berdo’a, membaca al-Qur-an dan berbagai bentuk kebaikan lainnya.

Sumber : 
http://www.risalahislam.com
http://legacy.quran.com/
https://www.satujam.com

Menggapai Keikhlasan



Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .
Pelajaran yang terdapat dalam Hadits tersebut:

1. Amalan itu mencakup amalan hati, amalan lisan, dan amalan anggota badan.

Amalan hati adalah semua amal yang ada di hati, seperti : bertawakal kepada Allah, kembali kepada-Nya, takut pada-Nya dan sebagainya.

Amalan lisan adalah amalan berupa ucapan lisan, dan banyak sekali jenisnya. Diantara seluruh anggota badan, lisanlah yang paling banyak amalannya. Kecuali mata atau telinga.

Amalan anggota badan adalah amalan tangan, kaki dan lainnya.

2. Menurut Terminologi, niat adalah tekad untuk melakukan suatu ibadah demi mendekatkan diri kepada Allah. Niat adanya di hati, dan termasuk amalan hati, tidak ada sangkut pautnya dengan anggota badan.

3. Hendaklah seseorang melakukan amalan dengan ikhlas, hanya menginginkan pahala Allah dan surga dan sesuai tuntunan syariat.

4. Tujuan dari niat adalah untuk membedakan antara satu ibadah dengan ibadah yang lain, seperti mana ibadah yang sunnah dan mana ibadah yang wajib, atau untuk membedakan mana ibadah dan mana kebiasaan semata. 
 
Sumber : 
https://haditsarbain.wordpress.com/2007/06/09/hadits-1-ikhlas/
http://islamidia.com/wp-content/uploads/2016/09/Niat-dan-Keutamaan-Puasa-Dzulhijjah.jpg

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes