Sebaik-baik insan adalah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam
Yang tidak memerlukan ilmu adalah karakter.
Suatu contoh Karakter
adalah :
Imam Ahmad bin Hambal adalah seorang yang menyukai kebersihan, suka memakai
pakaian berwarna putih, paling perhatian terhadap dirinya, merawat dengan baik
kumisnya, rambut kepalanya dan bulu tubuhnya.
Orang-orang yang hadir di majelis beliau
tidak sekedar menimba ilmunya saja bahkan kebanyakan mereka hanya sekedar ingin
mengetahui akhlaq beliau.
Pada saat di majelis ilmu Imam Ahmad bin
Hambal, pada waktu itu belum ada mix, namun Majelis yang diadakan oleh beliau
dihadiri oleh sekitar 5000 orang dan mereka memperhatikan.
Yang mencatat pelajaran yang beliau sampaikan jumlahnya adalah kurang dari 500 orang. Sementara sisanya sekitar 4500 orang tidak mencatat pelajaran yang beliau sampaikan namun sekedar memperhatikan akhlak dan samt (baiknya penampilan dalam perkara agama) beliau.
Yang mencatat pelajaran yang beliau sampaikan jumlahnya adalah kurang dari 500 orang. Sementara sisanya sekitar 4500 orang tidak mencatat pelajaran yang beliau sampaikan namun sekedar memperhatikan akhlak dan samt (baiknya penampilan dalam perkara agama) beliau.
Yahya bin Ma’in berkata: “Aku tidak pernah
melihat orang yang seperti Ahmad. Kami bersahabat dengannya selama 50 tahun.
Dan belum pernah kulihat ia membanggakan dirinya atas kami dengan sesuatu yang
memang hal itu ada pada dirinya.”
Beliau juga sangat benci apabila namanya
disebut-sebut (dipuji) di tengah-tengah manusia, sehingga beliau pernah berkata
kepada seseorang: “Jadilah engkau orang yang tidak dikenal, karena sungguh aku
benar-benar telah diuji dengan kemasyhuran.”
Janganlah sampai
menjadi sarjana-sarjana neraka, dan jadilah sarjana-sarjana surga. Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) bukan jaminan untuk masuk surga. Dan lulus (diterima)
di Universitas Gadjah Mada bukan jaminan untuk masuk surga dan gelar profesor
pun juga bukan jaminan kita masuk surga.
Mungkin Kartu Tanda Penduduk (KTP) islam namun untuk memakai
jilbab pun juga masih susahnya bukan main, mungkin KTP islam namun masih
tertinggal juga untuk shalat subuh.
Ingat : “Innamal a’malu bin niyat”
Setiap amalan kita akan dipertanggung jawabkan kepada Allah dan ini bagian terpenting dalam karakter.
Setiap amalan kita akan dipertanggung jawabkan kepada Allah dan ini bagian terpenting dalam karakter.
Kita ketahui bahwasanya :
Bapak pendidikan karakter dunia itu bunuh diri, begitupun
bapak psikologi karakter juga bunuh diri dengan cara suntik (itu yang sering
kita agung-agungkan tentang karakter, padahal Islam is My life, Al Qur’an dan
As sunnah sebagai jalan menuju petunjuk Allah,pedoman hidup kita).
What is Charachter ?
Kata Charachter berasal dari bahasa Yunani, diartikan alat
stempel.
Lalu diambil dalam bahasa inggris (awal) yakni alat pembeda antara
yang satu dengan yang lain.
Dalam Kamus Oxford, karakter ialah sekumpulan kombinasi
kualitas pada kondisi atau sesuatu atau tempat atau seseorang tertentu yang
membedakan dengan yang lain.
Pakar psikologis
memandang karakter dari beberapa hal:
1.Kognitif ; itu urusannya mengenai pikiran, belajar dari
bahasa kognitif dijamin tidak akan bisa merasakan agama, dan kecintaan itu
bukan kognitif.
2. Psikomotorik ;
Sebagai contoh :
Jam 2 pagi sudah shalat, mandi dan necis, bawa
al-qur’an dan berpakaian bagus dan para
santri duduk yang rapi dan itulah kebiasaan, setelah 3 sampai 6 tahun di pondok
pesantren yang seperti itu. Lalu begitu keluar dari pesantren, malah buka
aurat (gimana nih?), malah ada yang
bermaksiat (maksudnya lebih sering bermaksiat, gimana nih?), malah lebih parah
lagi minum-minuman keras. Dan ada contoh kasus yakni lulusan terbaik pada suatu
pesantren namun setelah keluar (lulus) dari pesantren yang tadinya sholat
berjama’ah malah jadi senang sholat sendirian dan juga dia biasa menunda
shalat.
Begitulah contoh sederhana, dan memang ibarat peraturan. Ketika diberi peraturan seseorang akan menaati, namun dalam seketika itu dan waktu itu saja. Tidak menjadikan itu merasuk hingga kedalam hati (qalbu) sehingga tidak menjadikan seseorang itu berkarakter, karena karakter itu soal rasa.
Begitulah contoh sederhana, dan memang ibarat peraturan. Ketika diberi peraturan seseorang akan menaati, namun dalam seketika itu dan waktu itu saja. Tidak menjadikan itu merasuk hingga kedalam hati (qalbu) sehingga tidak menjadikan seseorang itu berkarakter, karena karakter itu soal rasa.
3. karakter itu masalah rasa, karena memang rasa tak bisa
berdusta. Dan perilaku seseorang menunjukkan rasanya.
“Karakter awalnya adalah kesadaran pikiran dan hati.”
kenapa kau harus shalat dan menutup aurat ? ketika tahu dengan kesadaran baik dalam hati dan pikiran maka itu menunjukkan karakter (yang positif).
“Karakter awalnya adalah kesadaran pikiran dan hati.”
kenapa kau harus shalat dan menutup aurat ? ketika tahu dengan kesadaran baik dalam hati dan pikiran maka itu menunjukkan karakter (yang positif).
Memaknai Adzan :
Ayo kita maknai Adzan sebagai panggilan kebahagiaan, panggilan keutamaan. Dan hal itu bisa dirasakan jika memang seseorang itu senang terhadap sesuatu , sebagai contoh tadi adalah adzan. Namun jika tidak senang atau malas maka ketika adzan, ah adzan lagi, wah tugas ku masih lama entar dulu deh atau semissal dengan itu.
Ayo kita maknai Adzan sebagai panggilan kebahagiaan, panggilan keutamaan. Dan hal itu bisa dirasakan jika memang seseorang itu senang terhadap sesuatu , sebagai contoh tadi adalah adzan. Namun jika tidak senang atau malas maka ketika adzan, ah adzan lagi, wah tugas ku masih lama entar dulu deh atau semissal dengan itu.
Tentang Syeikh Ayyoub
:
Beliau adalah imam di masjid Al Haram di mekkah dan walaupun
bacaannya sederhana namun memang menyentuh Qalbu, karena apa yang berbicara
adalah persoalan iman. Dan yang berbicara (beliau Syeikh Ayyoub) adalah dengan
Iman.
Sungguh kita adalah bersaudara.
Begitulah juz 30, dengan kalimatnya yang pendek namun isinya Ilmu, tetapi dengan bahasa yang penuh dengan emosi yang menggugah dan tegas.dan begitulah Al Qur'an.
Abu Bakar Ash Shidiq radhiallahu 'anhu berkata, ”Ya Allah, jadikanlah dunia di tangan kami, bukan di hati kami.”
Pembeda utama antara karakter (dalam artian barat) dengan karakter Islam adalah Iman.
Dalam Islam karakter padanannya kearah akhlak dan adab dan itu yang membuat tegaknya karakter, sedangkan pondasinya adalah iman.
Karakter dalam islam memunculkan matinul khuluq (keteguhan akhlak/akhlak yang kokoh) dan itu mewujudkan akhlak islami dan siap memperbaiki dunia ini dengan islam.
Syaitan sesungguhnya menginginkan agar manusia di jauhkan dari Al Qur'an.
Kita mempelajari spesifikasi ilmu yang diperoleh dikuliah ini dan ia adalah sifatnya Fardhu Kifayah.
Pertanyaannya dalah mengapa yang fardhu 'ain tidak kita pelajari ?
“Barangsiapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Allah faqihkan dia terhadap agama.”
(HR. Al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 1719).
___________________________________
Kenapa Anda percaya pada Al Qur'an ?
Umat Islam di Indonesia adalah mayoritas, dan data menyatakan bahwa (dari total penduduk dalam %):
1. Orang yang bisa membaca al-Qur'an sebanyak 40 %
2. Orang yang bisa membaca al-Qur'an dengan benar sebanyak 4 %
3. Orang yang bisa membaca al-Qur'an dengan benar dan mengerti artinya sebanyak sekitar 0,08 %
Data diatas menginterpretasikan kepada kita bahwa islam belum di implementasikan dengan baik secara substantif dan prosedural.
Kenapa Nabi Muhammad mampu membangun peradaban yang besar
Beberapa pendapat tokoh tentang Nabi Muhammad :
"Masyarakat dibangun oleh Nabi adalah negara yang paling maju dan melampaui cara berfikir orang pada saat itu."
"Orang yang paling berpengaruh namanya Nabi Muhamad." (Michael H.Hart)
Mengapa bisa seperti itu ?
Karena akhlak atau kaakter itu bisa diuat yakni dengan mengubah karakter vutuh waktu sesuai dengan umur kecuali dengan Treatment Revolusioner.
Kenapa mesti percaya dengan Al-Qur'an ?
1. Tidak ada satu buku/ kitab yang se-percaya diri sehebat Al-Qur'an (Baca : Q.S. Al Baqarah ayat 2, sebagai contoh pada kitab atau buku sering tertulis "buku ini tidak sempurna, membutuhkan cetakan berikutnya untuk mengoreksi, atau butuh saran dan kritik).sedangkan Al Qur'an dikatakan bahwa: "Dzalikal kitaabulaa raibaafihii" . Dan ini adalah alasan Internal
2. Prediksi-prediksi Al-Qur'an tidak ada yang meleset, jika meleset pun akan berbahaya, dan sifat meleset itu tidak dimiliki oleh Al-Qur'an.
(Baca surat Ar-Ruum) disuatu ayat tertentu dijelaskan bahwa :
"Romawi telah dikalahkan oleh persia dibumi terdekat dan setelah kalah itu akan menang."
dunia (itu rendah) sedangkan kata 'adnan (artinya : paling rendah) dan setelah ditemukan teleskop bumi yang terendah sesuai dengan pesan ini.
dan juga pada surat Al Lahab , dijelaskan bahwa Abu Lahab akan masuk neraka. (Bayangkan Abu Lahab itu orang beriman , dan sekali lagi Al-Qur'an telah membuktikan bahwa Abu Lahab akan masuk neraka).
3. Aspek kebangsaan
Al Qur'an menantang untuk membuat satu surat yang semisal dengan Al-Qur'an (karena memang gaya bahasa Al-Qur'an tinggi sekali), dan Al-Qur'an itu diturunkan kepada masyarakat arab yang pada saat itu gila sastra.
Nabi Musa diutus dikalangan tukang sihir sehingga mukjizatnya pada saat itu tongkat menjadi ular dan tongkat yang membelah lautan.
Nabi Isa diutus ketika ilmu kedokteran pada saat itu lagi itnggi-tingginya, seperti menyembuhkan penyakit apapun termasuk juga cacat bawaan dan bisa menghidupkan orang yang sudah mati sekali.
dan Nabi Muhammad diutus pada masyarakat yang gila sastra.
Pakar lingustik mengatakan bahwa :
Masyarakat jahiliyah menggunaan sastra untuk mwmutuska suatu perang atau damai.
4. Al Qur'an diturunka kepada seseorang yang 'ummi'.
(tidak bisa membaca dan menulis)
Kenapa ?
Ummi yang dimaksud bukan seperti itu yakni jika seseorang yang cerdas maka kalau semua bisa dihafalkan kenapa harus ditulis, karena karakter bahasa Arab yag paling mudah untuk dihafal.
Namun dalam kapasitas kita sebagai mahasiswa harus tetap menulis, karena ikatlah ilmu dengan menuliskannya.
4. Temuan-temuan modern bahwa itu adalah benar.
5. Melebihi zamannya.
Referensi :
Terinspirasi SG AAI di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada, Pembicara Dr. Muhamad Nasih dan Ust. Fatan Fantastik @ 14 September 2013.
Begitulah juz 30, dengan kalimatnya yang pendek namun isinya Ilmu, tetapi dengan bahasa yang penuh dengan emosi yang menggugah dan tegas.dan begitulah Al Qur'an.
Abu Bakar Ash Shidiq radhiallahu 'anhu berkata, ”Ya Allah, jadikanlah dunia di tangan kami, bukan di hati kami.”
Pembeda utama antara karakter (dalam artian barat) dengan karakter Islam adalah Iman.
Dalam Islam karakter padanannya kearah akhlak dan adab dan itu yang membuat tegaknya karakter, sedangkan pondasinya adalah iman.
Karakter dalam islam memunculkan matinul khuluq (keteguhan akhlak/akhlak yang kokoh) dan itu mewujudkan akhlak islami dan siap memperbaiki dunia ini dengan islam.
Syaitan sesungguhnya menginginkan agar manusia di jauhkan dari Al Qur'an.
Kita mempelajari spesifikasi ilmu yang diperoleh dikuliah ini dan ia adalah sifatnya Fardhu Kifayah.
Pertanyaannya dalah mengapa yang fardhu 'ain tidak kita pelajari ?
“Barangsiapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka Allah faqihkan dia terhadap agama.”
(HR. Al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 1719).
___________________________________
Kenapa Anda percaya pada Al Qur'an ?
Umat Islam di Indonesia adalah mayoritas, dan data menyatakan bahwa (dari total penduduk dalam %):
1. Orang yang bisa membaca al-Qur'an sebanyak 40 %
2. Orang yang bisa membaca al-Qur'an dengan benar sebanyak 4 %
3. Orang yang bisa membaca al-Qur'an dengan benar dan mengerti artinya sebanyak sekitar 0,08 %
Data diatas menginterpretasikan kepada kita bahwa islam belum di implementasikan dengan baik secara substantif dan prosedural.
Kenapa Nabi Muhammad mampu membangun peradaban yang besar
Beberapa pendapat tokoh tentang Nabi Muhammad :
"Masyarakat dibangun oleh Nabi adalah negara yang paling maju dan melampaui cara berfikir orang pada saat itu."
"Orang yang paling berpengaruh namanya Nabi Muhamad." (Michael H.Hart)
Mengapa bisa seperti itu ?
Karena akhlak atau kaakter itu bisa diuat yakni dengan mengubah karakter vutuh waktu sesuai dengan umur kecuali dengan Treatment Revolusioner.
Kenapa mesti percaya dengan Al-Qur'an ?
1. Tidak ada satu buku/ kitab yang se-percaya diri sehebat Al-Qur'an (Baca : Q.S. Al Baqarah ayat 2, sebagai contoh pada kitab atau buku sering tertulis "buku ini tidak sempurna, membutuhkan cetakan berikutnya untuk mengoreksi, atau butuh saran dan kritik).sedangkan Al Qur'an dikatakan bahwa: "Dzalikal kitaabulaa raibaafihii" . Dan ini adalah alasan Internal
2. Prediksi-prediksi Al-Qur'an tidak ada yang meleset, jika meleset pun akan berbahaya, dan sifat meleset itu tidak dimiliki oleh Al-Qur'an.
(Baca surat Ar-Ruum) disuatu ayat tertentu dijelaskan bahwa :
"Romawi telah dikalahkan oleh persia dibumi terdekat dan setelah kalah itu akan menang."
dunia (itu rendah) sedangkan kata 'adnan (artinya : paling rendah) dan setelah ditemukan teleskop bumi yang terendah sesuai dengan pesan ini.
dan juga pada surat Al Lahab , dijelaskan bahwa Abu Lahab akan masuk neraka. (Bayangkan Abu Lahab itu orang beriman , dan sekali lagi Al-Qur'an telah membuktikan bahwa Abu Lahab akan masuk neraka).
3. Aspek kebangsaan
Al Qur'an menantang untuk membuat satu surat yang semisal dengan Al-Qur'an (karena memang gaya bahasa Al-Qur'an tinggi sekali), dan Al-Qur'an itu diturunkan kepada masyarakat arab yang pada saat itu gila sastra.
Nabi Musa diutus dikalangan tukang sihir sehingga mukjizatnya pada saat itu tongkat menjadi ular dan tongkat yang membelah lautan.
Nabi Isa diutus ketika ilmu kedokteran pada saat itu lagi itnggi-tingginya, seperti menyembuhkan penyakit apapun termasuk juga cacat bawaan dan bisa menghidupkan orang yang sudah mati sekali.
dan Nabi Muhammad diutus pada masyarakat yang gila sastra.
Pakar lingustik mengatakan bahwa :
Masyarakat jahiliyah menggunaan sastra untuk mwmutuska suatu perang atau damai.
4. Al Qur'an diturunka kepada seseorang yang 'ummi'.
(tidak bisa membaca dan menulis)
Kenapa ?
Ummi yang dimaksud bukan seperti itu yakni jika seseorang yang cerdas maka kalau semua bisa dihafalkan kenapa harus ditulis, karena karakter bahasa Arab yag paling mudah untuk dihafal.
Namun dalam kapasitas kita sebagai mahasiswa harus tetap menulis, karena ikatlah ilmu dengan menuliskannya.
4. Temuan-temuan modern bahwa itu adalah benar.
5. Melebihi zamannya.
Referensi :
Terinspirasi SG AAI di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada, Pembicara Dr. Muhamad Nasih dan Ust. Fatan Fantastik @ 14 September 2013.
http://ulamasunnah.wordpress.com/2011/05/08/imam-ahmad-bin-hanbal-teladan-dalam-semangat-dan-kesabaran/