Selamat datang di website kami, Haidar Khotir, semoga sajian kami bermanfaat

Enam Perkara Penjamin Syurga

Sebuah hadits yang mulia, bahwasanya Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Berikanlah kepada saya 6 hal sebagai jaminan dari diri kalian, maka saya yang akan menjamin kalian dengan (masuk) surga: 
(1). Jujurlah ketika kalian berbicara,
(2). Dan tunaikanlah ketika kalian berjanji,
(3). Laksanakan apa yang diamanahkan kepada kalian, 
(4). Jagalah kemaluan kalian, 
(5). Tundukkanlah/ jagalah pandangan kalian, dan  
(6). Jagalah tanganmu.”

(HR. Imam Ahmad, dihasankan oleh Imam Albani)

Penjelasan:

Sebuah pilihan.Seseorang bersemangat membeli sesuatu, jika ada suatu jaminan. jika diberitahu alat elektronik ini seharga 100.000 tapi tidak ada jaminannya. boleh jadi kemudian dipakai dalam waktu tersebut rusak. bandingkan kemudian dengan alat elektronik seharga 120.000 tapi merknya memberikan garansi. misalkan dalam rentang waktu tertentu yang masih dalam rentang garansi. kemudian dipakai rusak, masih bisa diganti.kasih yang baru.

jika seseorang yang sehat maka mereka menjawab memilih yang ada garansi.

Apalagi jika merk itu terkenal, maka kita akan memberikan kepercayaan yang lebih.

coba kemudian dipahami, dalam hadits tersebut rasulullah memberikan jaminan kepada umatnya, dan rasulullah orang yang terpercaya. tidak ada yang meragukan julukannya al-aamin (orang yang dapat dipercaya)

maka tentunya kita akan semangat, untuk mendapatkan jaminan tersebut.

(1). Jujurlah ketika kalian berbicara

hendaklah kata-kata itu kejujuran. yang menjadi musibah adalah orang dewasa ini terbiasa berkata dusta.bahkan kita mudah sekali jatuh dalam kedustaan. dan terkadang berlebih-lebihan dalam menukil kabar

jagalah lisan dengan berkata jujur, jangan berdusta atas nama rasulullah,dan janganlah berdusta atas nama ulama, dan jangan berdusta atas nama Allah. pedagang hendaklah jangan berdusta, penuntut ilmu hendaklah jangan berdusta.

kita adalah umat kejujuran, umat islam dan rasulullah adalah orang yang jujur lagi terpercaya.


Ibrahim telah memohon kepada Allah agar dianugerahi lisan yang jujur sebagai teladan bagi generasi yang akan datang setelahnya. Hal itu, Allah kisahkan di dalam firman-Nya,

 "Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian."
 (asy-su'ara:84)

(2). Dan tunaikanlah ketika kalian berjanji

mungkin kita pernah berjanji, untuk rihlah atau yang lain, dan ternyata kita tidak bisa memenuhinya. semoga Allah menunjukkan kepada kita untuk memenuhi janji.


maka apabila kepada seseorang, jangan janjikan sesuatu jika kita tidak bisa melaksanakannya

(3). Laksanakan apa yang diamanahkan kepada kalian

Bila kita dikasih amanah, maka tunaikan pada mereka yang berhak diberi amanah.

Dalam Kitab-Nya yang mulia, Allah subhanahu wata'ala berfirman:
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.”
(An-Nisa`: 58)

Tunaikanlah janji sehingga kita bukan menjadi orang yang memiliki sifat munafik,

Sabda Rasulullah dari Abu Hurairah:

“Tanda-tanda munafik itu ada tiga: apabila bicara, dia dusta; apabila berjanji, dia ingkari; dan apabila dipercaya (amanah), dia berkhianat". (Hadist Shahih).

(4). Jagalah kemaluan kalian

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,

“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang [sudah mapan] untuk “menikah”, maka menikahlah. Karena ia dapat lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan. Dan barangisapa yang tidak mampu, maka berpuasalah, karena ia dapat menjadi tameng baginya.”

(HR Bukhari Muslim)

(5). Tundukkanlah/ jagalah pandangan kalian, dan

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada para wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung. (An-Nur :30-31)

Ayat ini menegaskan empat hal :
a. Perintah untuk menahan pandangan dari yang diharamkan oleh Allah.
b. Perintah untuk menjaga kemaluan dari perbuatan yang haram.
c. Larangan untuk menampakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak.
d. Perintah untuk menutupkan khumur ke dada. Khumur adalah bentuk jamak dari khimar yang berarti kain penutup kepala. Atau dalam bahasa kita disebut jilbab.

Sabda Nabi SAW, "Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama, pandangan seterusnya tidak dibenarkan."
(Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi).

(6). Jagalah tanganmu

maka hendaklah jangan menulis tulisan yang menyakiti saudara kalian, jangan menulis tulisan yang buruk. jangan bebani kepada pegawai kita yang dia tidak mampu mengerjakannya barang sedikitpun.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri rodhiallohu ‘anhu dia berkata:

Aku mendengar Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sebaik-baik orang mukmin, atau sebaik-baik kaum mukminin yang terbaik Islamnya adalah (ketika) orang muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya..."
(HR. Imam Tabrani)

Sumber:
Terinspirasi Kajian oleh Syaikh Dr. Ahmad Al-Jailani (diterjemahkan kedalam bahasa indonesia) ,tanggal 25 januari 2013 at masjid agung syuhada.
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://smpitmasjidsyuhada.files.wordpress.com/2011/04/dsc02398.jpg&imgrefurl=http://smpitmasjidsyuhada.wordpress.com/2011/04/25/malam-taqorrub-smp-it-masjid-syuhada-yogyakarta/&usg=__lBd3TvwEKe31sFIvY0adBdhpJEA=&h=1536&w=2048&sz=1360&hl=en&start=10&zoom=1&tbnid=OFGlRXVBKt3DiM:&tbnh=113&tbnw=150&ei=aZMIUf-4G8nVrQeOgIHgDw&um=1&itbs=1
dan berbagai sumber

Khasanah Ilmu (23 Jan '13)

Tentang Jawâmi'ul Kalim

Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Ayyub, Qutaibah bin Sa’id, ‘Ali bin Hujr. Mereka mengatakan, telah mengabarkan kepada kami ‘Isma’il –dia adalah Abu Ja’far- dari Al ‘Ala’ dari Ayahnya dari Abu Huroiroh. Sesungguhnya Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Aku diberi keutamaan atas seluruh Nabi dengan 6 keutamaan, 

[1] Aku diberi Jawami’ul Kalim, 
[2] Aku ditolong dengan Ar Ru’b,
[3] dihalalkan bagiku harta rampasan perang, 
[4] permukaan bumi dijadikan suci dan tempat untuk sholat bagiku,
[5] aku diutus untuk seluruh manusia,
[6] dan aku adalah penutup para Nabi”. 
( HR. Muslim no.182)


Dari sebuah buku "Perjalanan Hidup rasul yang Agung Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam... " .Rasulullah telah dikaruniai Jawâmi'ul Kalim artinya kalimat ringkas tapi mengandung makna yang tepat , dan pendapat tentang arti tersebut yang paling kuat.

Dan Jawâmi'ul Kalim merupakan kelebihan bahasa yang dimiliki oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.



Jawâmi'ul Kalim ada pada ayat-ayat al-qur'an (saya lupa surat apa ??) dan dalam hadits contohnya Hadits Arba'in Imam an-Nawawi yang jumlahnya sekitar 40an hadits yang bahasanya ringkas namun penuh makna.



@ karena saya belum sempat menulis atau mendengar haditsnya saat kajian.jadi saya jabarkan point-pointnya saja.

Tentang masuknya bulan ramadhan dan satu syawal.

contoh kasus:

misal ada orang dipinggir laut melihat Hilal, lalu kemudian orang itu sms atau menghub. lewat HP atau alat komunikasi lain bahwa dia melihat hilal maka berita ini bisa diterima walaupun itu disampaikan oleh satu orang.

Tentang "Bahwasanya orang tidak mengetahui suatu kewajiban, dan dakwah belum sampai.maka seketika itu belum wajib.

contoh kasus I:

misal orang-orang yang berada di pedalaman , dia tidak tahu akan kewajiban agama islam ini,dsb.maka seketika itu belum wajib.

dan jika ada orang yang berdakwah tentang islam di tempat tersebut, dan dakwah sudah sampai ditempat itu maka bisa menjadi hujjah dan seketika itu pula menjadi wajib untuk mengamalkan islam.

contoh kasus II:

Ditempat kita banyak sekali orang yang belum tahu,dan banyak sekali wasilah-wasilah atau perantara untuk mencari ilmu tentang islam.sehingga itu dalam kondisi ini maka tidak berlaku.dan tidak ada alasan lagi,misal: kan dakwah belum sampai, jadi tidak wajib donk.alasan ini tidak diterima.karena banyak sekali wasilah-wasilah atau perantara untuk mencari ilmu tentang islam.

@ Tentang shalat diatas kendaraan,

Anas bin Sirin berkata, "Kami menyambut Anas bin Malik ketika kembali dari perjalanan ke Syam. Kami Menemuinya di Ainut Tamr. Aku melihatnya menunaikan shalat di atas keledai dengan mengarah ke Dzal Hajib --yakni sebelah diri dari kiblat-- maka akupun bertanya 'Aku melihat engkau menunaikan shalat bukan menghadap kearah kiblat?'Dia menjawab seandainya aku tidak pernah melihat rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukannya.maka aku tidak akan melakukannya."
(Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim,al-Baihaqi (halaman2/5) dan Ahmad (halaman 3/204).

Kesimpulan:
* Hadits ini tidak menjelaskan apakah shalat sunnah atau shalat fardhu, tapi dari beberapa hadits yang lain lebih kearah shalat sunnah.

* Kiblat orang shalat pada kondisi diatas tunggangannya adalah kemana saja tunggangan itu mengarah.

@ pertanyaan,

Hukum kita menghafal 25 Nabi ?

Kita Harus mengimani 25 Nabi yang terdapat pada Al-Qur'an dan al-Hadits dan juga selain Ke-25 nabi tersebut juga harus kita imani.

Apakah Khidir itu Nabi atau orang Shalih ?. Khidir hanyalah orang shalih.

mengapa Nabi Musa belajar dengan Khidir?
salah satu hikmah yang bisa diambil adalah walaupun Nabi Musa seorang Nabi (Nabi kedudukannya lebih tinggi dibanding orang shalih -Nabi Khidir)tapi Nabi Musa mengambil ilmu dari Khidir ,yang merupakan Adab mengambil ilmu.

dan tidak mengapa menghafal Nabi untuk memahami dan mendapatkan hikmah.

Bolehkah berdzikir dengan Nama-nama Nabi ?

Dzikir yaitu mengingat Allah subhanahu wata'ala, yang memiliki maksud anjungan hanya kepada Allah.

misalkan berdzikir dengan: Musa-Musa dst diulang berkali-kali itu bukan dzikir.
misalkan kita berdzikir dengan: Allah,allah ,allah diulang berkali-kali itu bukan dzikir.
kemudian menyingkatnya :huwa,huwa diulang berkali kali itu bukan dzikir

karena dzikir itu pujian/sanjungan, dan pujian itu hanya bagi Allah.

pujian sebagai contoh :subhanallah, alhamdulillah,dst

maka kesimpulan penyebutan nama Nabi itu bukan Dzikir.jadi tidak ada dzikir untuk Nabi.

kelemahan hanyalah dari saya pribadi, dan kebaikan hanyalah milik Allah semata.
wallahu 'alam bish Shawab

Sumber:

Kajian ustadz Abu Abdirrahman ,23 januari 2013 di masjid Al-Hidayah

Kajian Hadits tentang Ketaqwaan (27 Jan '13)

Sebelum membahas tentang hadits, Imam An-Nawawi memulainya dengan 5 surat mengenai ketaqwaan.

beriman itu erat kaitannya dengan ketaqwaan.

1. Surat Ali-Imran:102

"Wahai orang-orang yang beriman ! bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan jangan mati kecuali dalam keadaan muslim." (Q.S. Ali-Imran:102)


Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara. Wiqayah (sesuatu yang menutup- menjadikan sesuatu menjadi pelindung)



memiliki makna yang lain,


konsekuensi dari ketaqwaan adalah menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya (amar ma'ruf nahi mungkar).

mendefinisikan taqwa dengan bersyahadat, shalat, puasa, zakat dan haji, lebih kearah ibadah.

erat hubungannya dengan perihal contoh-contoh orang yang bertaqwa, seperti Abu Bakar Asy Syidiq, Umar Bin Khaththab, Ali Bin Abi Thalib, Umar Bin Abdul Aziz, Thalhah Bin Ubaidillah,dll

bagaimana seseorang dalam perilaku keseharian,sudah bertaqwa atau belum

2. Surat Ath-thaghabun:16

Terkadang untuk mewujudkan Sebenar-benar taqwa itu sulitnya bukan main, sesekali manusia itu memang malas, bosan dan lalai dan mungkin mengerjakan perbuatan yang diharamkan.atau mengalami suatu kondisi yang tidak memungkinkan dilakukan karena suatu sebab (sakit,safar dll) contohnya kondisi orang shalat, kalau tidak bisa berdiri maka duduk, kalau tidak bisa duduk maka berbaring.dan contoh lainnya seperti kondisi kenapa orang mengqadha puasa, atau kondisi seseorang pada saat ibadah haji sakit,dsb.

*dan Allah memberikan alternatif yakni pada surat Ath-thaghabun ayat 16.

"Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa dijaga dirinya dari kekikiran. mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Q.S. Ath-thagabun :16)

3. Surat Al-Ahzab :70

"Wahai orang-orang yang beriman ! bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar." (Q.S. Al-Ahzab:70)

hub. antara berkata benar dengan ciri orang yang bertaqwa:

*berkata benar merupakan bagian dari ketaqwaan,

*merupakan ciri orang bertaqwa ialah berkata yang benar (berkata benar itu adalah bukan perkataan bohong, dan juga berarti perkataan yang membawa pada manfaat)

*membiasakan berbicara yang benar itu perlu dilatih, namun untuk terbiasa berkata tidak benar itu tidak perlu dilatih, karena memang berkata tidak benar itu mudah.

kalau kemudian kita terbiasa dengan lidah yang berisi perkataan yang baik, maka kemudian sebagaimana Imam Adh-Dhahabi, karena beliau terbiasa dengan ucapan-ucapan yang baik; kemudian ada yang berkomentar bahwa dia tidak pandai, tidak terampil bermaksiat kepada Allah.

4. Surat Ath-Thalaq :2-3

"...Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh ,Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu." (Q.S. Ath-Thalaq :2-3)

manfaat yang bisa didapat karena bertaqwa :

Allah akan melepaskan kesulitannya,

memberikan rezeki dari arah yang disangka-sangka. (parameter rezeki bukan hanya uang saja)

dengan syarat atau kuncinya adalah ketaqwaan.

5. Surat Al-Anfal :29

"Wahai orang-orang yang beriman ! Jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Allah memiliki karunia yang besar." (Q.S. Al-Anfal :29)

untuk dapat mengenal dan membedakan mana yang syubhat dan mana yang bukan, mana yang hak dan mana yang batil) ,maka diperlukan ketajaman ilmu (ilmu syar'i) dan ketaqwaan yang dimiliki.

dengan ketaqwaan, Allah akan memberikan furqan,dan jaminan akan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu.

wallahu 'alam bish-shawab



Sumber:

Terinspirasi Kajian Hadits tentang Ketaqwaan, 27 Jan '13 oleh Ustadz Ridwan Hamidi at Masjid Kampus UGM

Khasanah Ilmu (28 Jan '13)


Hadis riwayat Sa‘ad bin Abu Waqqash ra., ia berkata:

Pada waktu haji wada, Rasulullah saw. menjengukku karena menderita penyakit yang hampir menyebabkan kematianku. Lalu aku berkata:

 Wahai Rasulullah, penyakitku sangat parah seperti yang engkau lihat, sedangkan aku adalah seorang hartawan dan tidak ada yang mewarisiku kecuali putriku satu-satunya. Apakah aku bersedekah dengan dua pertiga hartaku? Beliau menjawab: Tidak boleh. Aku bertanya lagi: Dengan setengahnya? Beliau menjawab: Tidak boleh, dengan sepertiga saja. Dan sepertiga itu sudah banyak.

Sesungguhnya jika kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya itu lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam keadaan miskin yang akan meminta-minta kepada manusia.

Dan kamu tidak menafkahkan suatu nafkah pun untuk mencari keredaan Allah, kecuali kamu akan mendapatkan pahala karena nafkahmu itu walaupun sesuap makanan yang kamu masukkan ke mulut istrimu.

Ia berkata: Aku bertanya: Wahai Rasulullah, apakah aku akan tetap hidup setelah sahabat-sahabatku (meninggal)? Beliau bersabda:


Sesungguhnya kamu tidak diberikan umur panjang lalu kamu mengerjakan suatu amal untuk mengharap keredaan Allah, kecuali kamu akan bertambah derajat dan kemuliaan dengan amal itu. Semoga kamu diberi umur panjang sehingga banyak kaum yang akan mendapatkan manfaat dari kamu, dan kaum yang lain (orang-orang kafir) menderita kerugian karenamu.


Ya Allah, sempurnakanlah hijrah sahabat-sahabatku, dan janganlah Engkau kembalikan mereka ke belakang (ke kekufuran). Tetapi orang yang celaka yaitu Sa`ad bin Khaulah berkata: Rasulullah saw. menyayangkannya (Sa‘ad bin Khaulah yang meninggal di Mekah ). (Shahih Muslim No.3076)

Penjelasan singkat pada kajian:

Kenyataannya Sa'ad bin Abi Waqqash  diberikan umur panjang hingga masa pemerintahan Mu'awiyah bin Abi Shafyan, dan beliau bertambah derajat dan kemuliaan dan banyak kaum yang mendapatkan manfaat dari kedatangan beliau dan kaum kafir menderita kerugian.

merupakan bukti kenabian rasulullah akan sesuatu yang akan datang yang akan terjadi pada Sa'ad bin Abi Waqqash (bukan prediksi).

jika seseorang melakukan amalan dengan mengharap wajah/keridhaan Allah, maka orang tersebut orang yang derajatnya tinggi.

Nabi merasa sedih dengan meninggalnya Sa'ad bin Khaulah yang meninggal di mekkah, karena meninggal di bumi yang ditinggalkan hijrah karena Allah (janganlah Engkau kembalikan mereka ke belakang (ke kekufuran)

Pentingnya ikhlas mengharap ridha Allah, karena sebab ini orang mendapat pahala.

@ Tentang Mukjizat

penggunaan mukjizat dalam bukan istilah, karena tidak ada dalilnya dalam Al-qur'an dan As-Sunnah.kosakata istilah: mukjizat adalah kosakata ulama yang disepakati bukan kosakata syar'i.

tidak disebut mukjizat kecuali untuk orang kafir

keanehan diluar hukum kausalitas

Ada unsur tantangan

untuk kejadian pada hadits Shahih Muslim No.3076 tentang Sa'ad bin abi Waqqash diatas, merupakam nubuwah (bukti kenabian).

@ Shalat dirumah hasil rampasan
orang itu berdosa ketika shalat berada di tanah hasil rampasan, namun shalatnya tetap sah jika syarat sahnya terpenuhi.wallahu 'alam bishawab

@ Tempat Shalat

 Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i dalam Ash-Shahihul Musnad (1/277-278), bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Bumi itu semuanya merupakan masjid (tempat shalat) kecuali kuburan dan kamar mandi.”

ini menunjukkan adanya larangan shalat di kuburan dan kamar mandi.Apakah boleh shalat jenazah di kuburan ?Insya Allah boleh, tentang "Ummu Mahjan",

Beliau seorang wanita yang berkulit hitam, dipanggil dengan nama Ummu Mahjan. Telah disebutkan di dalam Ash-Shahih tanpa menyebutkan nama aslinya, bahwa beliau tinggal di Madinah [Ibnu Sa’ad dalam ath-Thabaqat (VIII/414)].

Beliau Radhiyallahu ‘anha seorang wanita miskin yang memiliki tubuh yang lemah. Untuk itu beliau tidak luput dari perhatian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam sang pemimpin, sebab beliau senantiasa mengunjungi orang-orang miskin dan menanyai keadaan mereka dan memberi makanan kepada mereka, maka tidakkah anda tahu akan hal ini wahai para pemimpin rakyat?

Beliau Radhiyallahu ‘anha menyadari bahwa dirinya memiliki kewajiban terhadap akidahnya dan masyarakat Islam. Lantas apa yang bisa dia laksanakan padahal beliau adalah seorang wanita yang tua dan lemah? Akan tetapi beliau sedikitpun tidak bimbang dan ragu, dan tidak menyisakan sedikitpun rasa putus asa dalam hatinya. Dan putus asa adalah jalan yang tidak dikenal di hati orang-orang yang beriman.

Begitulah, keimanan beliau telah menunjukkan kepadanya untuk menunaikan tanggung jawabnya. Maka beliau senantiasa membersihkan kotoran dan dedaunan dari masjid dengan menyapu dan membuangnya ke tempat sampah. Beliau senantiasa menjaga kebersihan rumah Allah, sebab masjid memiliki peran yang sangat urgen di dalam Islam. Di sanalah berkumpulnya para pahlawan dan para ulama’. Masjid, ibarat parlemen yang sebanyak lima kali sehari digunakan sebagai wahana untuk bermusyawarah, saling memahami dan saling mencintai, sebagaimana pula masjid adalah universitas tarbiyah amaliyah yang mendasar dalam membina umat.

Begitulah fungsi masjid pada zaman Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, demikian pulalah yang terjadi pada zaman khulafa‘ur rasyidin dan begitu pula seharusnya peranan masjid hari ini hingga tegaknya hari kiamat.

Untuk itulah Ummu Mahjan Radhiyallahu ‘anha tidak kendor semangatnya, sebab pekerjaan itu merupakan target yang dapat beliau kerjakan. Beliau tidak pernah meremehkan pentingnya membersihkan kotoran untuk membuat suasana yang nyaman bagi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat beliau dalam bermusyawarah yang senantiasa mereka kerjakan secara rutin.

Ummu Mahjan Radhiyallahu ‘anha terus menerus menekuni pekerjaan tersebut hingga beliau wafat pada zaman Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika ia wafat, para shahabat Ridhwanullahi ‘Alaihim membawa jenazahnya setelah malam menjelang dan mereka mendapati RasulullahShalallahu ‘alaihi wa sallam masih tertidur. Mereka pun tidak ingin membangunkan beliau, sehingga mereka langsung menshalatkan dan menguburkannya di Baqi‘ul Gharqad.

Pagi harinya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam merasa kehilangan wanita itu, kemudian beliau tanyakan kepada para sahabat, mereka menjawab, “Beliau telah dikubur wahai Rasulullah, kami telah mendatangi anda dan kami dapatkan anda masih dalam keadaan tidur sehingga kami tidak ingin membangunkan anda.” Maka beliau bersabda, “Marilah kita pergi!” Lantas bersama para shahabat, 


Rasulullah pergi menuju kubur Ummu Mahjan. Maka Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berdiri, sementara para sahabat berdiri bershaf-shaf di belakang beliau, lantas Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam menshalatkannya dan bertakbir empat kali [lihat al-Ishabah dalam Tamyizish Shahabah(VIII/187)]


Lihat perbedaan

orang pergi makan, misal ke nasi padang, sama-sama kemudian cari makan ,dapat kenyang dan melepas dahaga, yang satunya dapat pahala yang satunya tidak.yang satunya baca sebelum makan dan minum baca :"bismillah" kalau misal lupa ditengah-tengah makan dan minum baca:"bismillahi fi awwalihi wa akhirihi" , dan diakhiri baca: "alhamdulillah".

@ Allah Melihat Hati Kalian

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda (yang artinya)  “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada jasad-jasad kalian dan tidak juga kepada rupa-rupa kalian akan tetapi Allah melihat kepada hati-hatikalian (dan amalan-amalan kalian)” (Hadits Riwayat Muslim)

“ Hai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan besuku-suku agar kalian saling mengenal."
(QS. Al-Hujurat 49:3).

Penjelasan singkat pada kajian:

kenapa kemudian menggunakan seorang laki-laki dan seorang perempuan, ini menjelaskan keumuman. karena Nabi Adam Alaihissalam diciptakan tanpa perantara laki-laki maupun perempuan, Hawa dengan perantaraan Nabi Adam Alaihissalam, dan Nabi Isa dengan perantaan Maryam binti Imran.tidak baik kemudian kita membangga-banggakan warna kulit, bangsa dll, ataupun menghina,mencela atau bermusuh-musuhan karena hal tersebut.tentang berbangsa dan bersuku-suku, kita jadi mengerti suku ini, bahasanya seperti ini, warna kulitnya seperti ini sehingga kemudian kita saling li ta 'aarafu :saling kenal. dan kemudian kita paham. misalkan: orang batak, bahasa seperti ini, kelihatan keras atau marah dia punya maksud baik, jangan kemudian dikira dia bermaksud jahat. maka kemudian harus saling memahami maksudnya.(sekedar kenal, sekedar berinteraksi dan bergaul).

orang yang paling mulia adalah orang yang bertaqwa.

wallahu 'alam bish-shawab

Sumber:
Terinspirasi oleh Kajian ,28 Jan '13 at Masjid Al-Hidayah Purwosari ,pengisi :Ust. Aris Munandar
http://ilmuislam2011.wordpress.com/2012/04/10/pelajaran-yang-tak-terlupakan-dari-kisah-ummu-mahjan/
http://islamic.net63.net/muslim/b25_wasiat.htm

Beberapa Kajian Buka Bersama - Ramadhan Di Kampus UGM 1433 H


Ust. Ahmad Nur Umam - Salimul Aqidah
::22 Juli 2012::


download



Ust. Jazir ASP - Revitalisasi Peran Masjid sebagai Solusi Bangsa
::24 Juli 2012::


download



Ust. Awwan Abdullah - 24 Jam Dalam Kehidupan Seorang Muslim
::26 Juli 2012::


download



Syaikh Weil (imam masjid gaza)
::28 Juli 2012::


download



Ust. Adhitya Ronnie Effendie- Membangun Peradaban Islam melalui Saintech
::30 Juli 2012::


download



Ust. Bambang Edi - Sehat dan Bugar selama Puasa
::6 Agustus 2012::


download



Ust. Mirza Satriawan - Fisika dan Peradaban Ilmu
::7 Agustus 2012::


download



Ust. Sholihun - Istiqomah dalam Berdakwah
::11 Agustus 2012::


download



Ust. Mohammad Fauzil Adhim - Positive Parenting
::12 Agustus 2012::


download



Ust. Okrisal Eka Putra - Silaturahim, Keindahan Akhlak Islami
::14 Agustus 2012::


download



Ust. Ahmad Sumiyanto - Dari Pojok Garasi Membangun Negeri
::15 Agustus 2012::


download

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes