Sebelum membahas tentang hadits, Imam An-Nawawi memulainya dengan 5 surat mengenai ketaqwaan.
beriman itu erat kaitannya dengan ketaqwaan.
1. Surat Ali-Imran:102
"Wahai orang-orang yang beriman ! bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan jangan mati kecuali dalam keadaan muslim." (Q.S. Ali-Imran:102)
Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara. Wiqayah (sesuatu yang menutup- menjadikan sesuatu menjadi pelindung)
memiliki makna yang lain,
konsekuensi dari ketaqwaan adalah menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya (amar ma'ruf nahi mungkar).
mendefinisikan taqwa dengan bersyahadat, shalat, puasa, zakat dan haji, lebih kearah ibadah.
erat hubungannya dengan perihal contoh-contoh orang yang bertaqwa, seperti Abu Bakar Asy Syidiq, Umar Bin Khaththab, Ali Bin Abi Thalib, Umar Bin Abdul Aziz, Thalhah Bin Ubaidillah,dll
bagaimana seseorang dalam perilaku keseharian,sudah bertaqwa atau belum
2. Surat Ath-thaghabun:16
Terkadang untuk mewujudkan Sebenar-benar taqwa itu sulitnya bukan main, sesekali manusia itu memang malas, bosan dan lalai dan mungkin mengerjakan perbuatan yang diharamkan.atau mengalami suatu kondisi yang tidak memungkinkan dilakukan karena suatu sebab (sakit,safar dll) contohnya kondisi orang shalat, kalau tidak bisa berdiri maka duduk, kalau tidak bisa duduk maka berbaring.dan contoh lainnya seperti kondisi kenapa orang mengqadha puasa, atau kondisi seseorang pada saat ibadah haji sakit,dsb.
*dan Allah memberikan alternatif yakni pada surat Ath-thaghabun ayat 16.
"Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa dijaga dirinya dari kekikiran. mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Q.S. Ath-thagabun :16)
3. Surat Al-Ahzab :70
"Wahai orang-orang yang beriman ! bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar." (Q.S. Al-Ahzab:70)
hub. antara berkata benar dengan ciri orang yang bertaqwa:
*berkata benar merupakan bagian dari ketaqwaan,
*merupakan ciri orang bertaqwa ialah berkata yang benar (berkata benar itu adalah bukan perkataan bohong, dan juga berarti perkataan yang membawa pada manfaat)
*membiasakan berbicara yang benar itu perlu dilatih, namun untuk terbiasa berkata tidak benar itu tidak perlu dilatih, karena memang berkata tidak benar itu mudah.
kalau kemudian kita terbiasa dengan lidah yang berisi perkataan yang baik, maka kemudian sebagaimana Imam Adh-Dhahabi, karena beliau terbiasa dengan ucapan-ucapan yang baik; kemudian ada yang berkomentar bahwa dia tidak pandai, tidak terampil bermaksiat kepada Allah.
4. Surat Ath-Thalaq :2-3
"...Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh ,Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu." (Q.S. Ath-Thalaq :2-3)
manfaat yang bisa didapat karena bertaqwa :
Allah akan melepaskan kesulitannya,
memberikan rezeki dari arah yang disangka-sangka. (parameter rezeki bukan hanya uang saja)
dengan syarat atau kuncinya adalah ketaqwaan.
5. Surat Al-Anfal :29
"Wahai orang-orang yang beriman ! Jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Allah memiliki karunia yang besar." (Q.S. Al-Anfal :29)
untuk dapat mengenal dan membedakan mana yang syubhat dan mana yang bukan, mana yang hak dan mana yang batil) ,maka diperlukan ketajaman ilmu (ilmu syar'i) dan ketaqwaan yang dimiliki.
dengan ketaqwaan, Allah akan memberikan furqan,dan jaminan akan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu.
wallahu 'alam bish-shawab
Sumber:
Terinspirasi Kajian Hadits tentang Ketaqwaan, 27 Jan '13 oleh Ustadz Ridwan Hamidi at Masjid Kampus UGM
0 komentar:
Posting Komentar