Tiga karakter yang berpengaruh dan sangat penting untuk dimiliki oleh seseorang apalagi seorang Da'i yakni ;
[1] Self Leadership
Saya mulai dari sebuah kata dari Cokroaminoto, seorang Tokoh dari Indonesia pada awal abad ke-20,
“Semurni-murni Tauhid, setinggi-tinggi ilmu, sepandai-pandai siasat”
Hendaklah
seorang pemuda memiliki tiga hal ini memurnikan ke-esaan Allah
(Tauhid), senantiasa mengkaji ilmu dan memliki kekuatan untuk bersiasat
(namun siasatnya ditunjukan pada kebenaran)
Kembali ke Self Leadership,
Sebelum
kita memperbaiki orang lain maka perbaikilah dulu diri kita. Jangan
sampai apa yang kita tunjukan kepada orang lain itu baik sedangkan
sebenarnya diri kita tidak memperhatikan diri kita sendiri. Menjadi
pribadi yang self leadership adalah menjadi pribadi yang senantiasa
muhasabah dan mengevaluasi diri sendiri.
Kita harus
memiliki pengendalian diri yang baik, supaya kita mampu melakukan
percepatan. Jangan sampai kita menjadi budaknya kemalasan diri kita,
jangan sampai kita menjadi budaknya barang-barang elektronik, dan jangan
sampai kita menjadi budaknya syaithan karena mudah terbujuk hawa nafsu.
Semoga Allah lindungi dan menjaga kita. Oleh karenanya mari kita
mengontrol diri kita untuk bisa melakukan percepatan.
Hendaklah
barang-barang seperti HP yang ada aplikasinya fb, WA dsb bisa menjadi
sarana untuk berbagi kebaikan kepada sesama dan bisa fastabiqul khairat.
Percepatan
ialah dengan waktu jelajah yang sama menghasilkan jarak tempuh
kesuksesan yang berbeda. Dalam 24 Jam ada orang yang mampu mengatur
waktunya dengan baik dan ada pula yang kurang mampu mengatur waktunya
dengan baik. Dalam 24 jam ada yang bisa membaca Al-Qur'an sampai 2
bahkan 3 juz dan ada pula yang malas-malasan. Dalam 24 jam waktu yang
tersedia ada orang-orang yang sukses dan ada orang-orang yang gagal.
[2] Enterpreneur
Seorang
pemuda hendaknya memiliki jiwa enterpreneur. Majunya ekonomi suatu
negara ditentukan oleh banyaknya yang terjun pada enterpreneur. Di
Indonesia hanya terdapat 0,018 % pengusaha dan angka ini menunjukkan
rendahnya jumlah enterpreneur di Indonesia.
Manakala
Abdurrahman bin Auf hijrah ke Madinah dan meninggalkan semua harta
bendanya di Mekkah. Kemudian di Mekkah Abdurrahman bin Auf
dipersaudarakan dengan sahabat dari Anshar yakni Sa'ad bin Rabi
Al-Anshari. Dan Sa'ad bin Rabi Al-Anshari menawarkan kepada Abdurrahman
bin Auf sebagian harta dari Sa'ad bin Rabi Al-Anshari dan salah seorang
Istri dari Sa'ad bin Rabi Al-Anshari. Namun Abdurrahman bin Auf memilih
untuk supaya dia ditunjukkan dimana Pasar.
Dalam kondisi
yang terdesak terkadang seseorang biasanya mampu berfikir kreatif. Dan
kreatifitas itulah modal didalam ber-enterpreneur. Bahasan ini bukan
bermaksud harus menjadi enterpreneur bukan itu, juga pegawai juga tidak
masalah. Yang terpenting ialah memiliki jiwa enterpreneur yakni berfikir
kreatif.
[3] Influiting People dan Peka Panca Indra
Maksudnya
ialah seseorang hendaknya memiliki pengaruh kepada orang lain dan mampu
membaca atau memiliki kepekaan dalam hal ini panca indra terhadap
segala apa yang terjadi. Intinya ada pengaruh dan ada kepedulian.
Didalam organisasi atau kelompok diperlukan kepedulian untuk membangun
tanpa itu akan sulit untuk berkembang. Hendaknya pula memiliki pengaruh
akan kebaikan kepada sesama dan keberadaannya diterima di masyarakat
karena memiliki kekuatan pengaruh yang membangun.
Referensi :
Inspirasi Prabuka di KMFPT UGM oleh Pak Gatot
0 komentar:
Posting Komentar