Selamat datang di website kami, Haidar Khotir, semoga sajian kami bermanfaat

Al Qur'an Sebagai Solusi dan Solusi Qur'ani


Salah satu mukjizat Al-Qur'an yang terlupakan, bahwasanya Al-Qur'an adalah solusi yang abadi.

Diantara mukjizat Al-Qur'an bahwasanya  Al-Qur'an itu tidak ada yang menandinginya, sangat mudah dipelajari dan Al-Qur'an adalah solusi yang abadi.

Mengenai bahwa Al-Qur'an itu sangat mudah untuk dipelajari dan dihafal ialah pada surat Al-Qamar [54] ayat 17, 22, 32, 40.

Al-Qur'an itu langsung diajarkan oleh Allah, bahwasanya Allah lah yang telah mengajarkan Al-Qur'an hal ini dijelaskan dalam surat Ar-Rahman [55] ayat 1 - 5.

Fenomena,

Ada anak yang berumur 3 tahun bisa khatam menghafal Al-Qur'an, dan Al-Qur'an bisa dihafal oleh orang non-arab yang tidak mengerti bahasa arab. Ada anak yang berumur 4,5 tahun bisa menghafal Al-Qur'an dan ini tercepat berasal dari Al-Jazair, Di indonesia tercepat 5,5 tahun bisa menghafal Al-Qur'an dan asalnya dari Bangka. Al-Qur'an berisi lebih dari 6600 ayat dan dihafal oleh jutaan banyak orang. Hal ini bisa dilakukan tiada lain karena dimudahkan oleh Allah, Allah lah yang mengajarkannya sebagaimana dijelaskan dalam surat Ar-Rahman [55] ayat 1 - 5. Dan ada pula yang tercepat menghafalnya hanya dalam tempo 3 bulan saja dan ini tiada lain Allah lah yang memudahkan Al-Qur'an untuk dihafal.

Al-Qur'an adalah obat. Al-Qur'an bisa menjadi penyembuh penyakit fisik dan psikis (non-fisik). Dan tiada yang meragukan Al-Qur'an kecuali orang kafir dan orang munafik.

Apabila ada seseorang yang kerasukan jin jangan dibawa ke dukun, dan seharusnya untuk mengobati orang yang kemasukan jin dengan Al-Qur'an. Dam tidak harus seorang ustadz bisa juga meruqyah diri sendiri dengan sering membaca Al-Qur'an.

Penyakit medis pun bisa diobati dengan Al-Qur'an.

Diriwayatkan dari Abu Sa'd radhiallahu 'anhu : sebagian para sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam melakukan perjalanan hingga (pada malam hari) mereka tiba di suatu tempat yang menjadi daerah kekuasaan suatu suku arab. para sahabat meminta para penduduk untuk memperlakukan mereka sebagai tamu, tetapi mereka menolak.

Kepala suku arab itu digigit seekor ular berbisa dan orang-orang dari suku itu berusaha mengobatinya tetapi sia-sia. mereka berkata (satu sama lain), "tidak ada yang dapat mengobatinya, pergilah kamu menemui orang-orang yang tinggal di daerah ini malam ini, mungkin mereka memiliki obat penawar racun".

Beberapa orang menemui para sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, " wahai kafilah, pemimpin kami digigit ular berbisa. kami telah berusaha mengobatinya semampu kami, tetapi sia-sia. apakah kalian memiliki obatnya?" salah seorang dari sahabat berkata, "ya, demi Allah. aku akan membca ruqyah untuknya, tetapi karena kami telah ditolak menjadi tamu kalian. aku tidak dapat membacakan ruqyah kecuali apabila kalian memberi kami upah untuk itu". mereka setuju membayar dengan sejumlah biri-biri.

Kemudian salah seorang sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam pergi (ke tempat mereka) dan membaca : Alhamdulillahi Rabbil alamin, dan meniup tubuh si kepala suku yang seketika tampak sehat kembali, seakan-akan telah terbebas dari semacam ikatan, lalu bangun dan mulai berjalan, tidak menunjukkan tanda-tanda kesakitan. mereka pun membayar dengan upah yang telah disepakati sebelumnya.

Sebagian dari mereka (para sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam) menyarankan agar mereka membagi rata upah itu. tetapi salah seorang dari mereka menolak dan berkata, "jangan dahulu dibagikan sebelum kita bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk menceritakan apa yang telah kita alami, dan menunggu perintahnya".

Maka mereka pun pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka mereka pun pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka mereka pun pergi menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. setelah mendengar seluruh cerita mereka, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "bagaimana kamu tahu surah Al Fatihah dapat dibacakan sebagai ruqyah?" kemudian Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menambahkan, "apa yang telah kalian lakukan benar. bagi rata upah kalian. dan berilah aku bagian". sambil mengatakan hal itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallamtersenyum jenaka.

Kisah diatas merupakan bukti bahwa salah satu mukjizat Al-Qur'an ialah Al-Qur'an sebagai obat.

Oleh karenanya kalau kita sakit jangan buru-buru ke dokter, kita membaca AL-Qur'an terlebih dahulu kemudian setelah itu pergi ke dokter. Tidakkah semua yang terjadi atas izin Allah bukan izin dokter, dokter hanya sebagai perantara saja.

- Al-Qur'an sebagai solusi abadi setiap persoalan.

Ketahuilah kepada seluruh Nabi dan rasul, Allah turunkan mukjizat. Umur suatu mukjizat itu telah habis kecuali satu saja mukjizat dan sampai hari ini kita rasakan yakni Al-Qur'an. Salah satu mukjizat Al-Qur'an yang dilupakan bahwa AL-Qur'an adalah solusi abadi setiap persoalan.

Masalah apapun, berapapun dan dimanapun in syaa Allah Al-Qur'an menjadi solusi dari setiap masalah. Dan Allah telah menjamin bahwa Al-Qur'an ini sebagai pedoman hidup.

[1] Al-Qur'an sebagai pedoman hidup, yakni pada surat Al-Baqarah [2] ayat 2, 38, 185

Al-Qur'an pertama kali diturunkan di bulan ramadhan sebagai pedoman hidup, petunjuk hidup tanpa dibatasi artinya Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dan petunjuk hidup bagi semua manusia.

[2] Al-Qur'an lengkap dan sempurna, yakni pada surat Al-Ma'idah [6] ayat 3

[3] Al-Qur'an solusi universal sepanjang zaman

Allah menaikan kaum dengan Al-Qur'an dan direndahkan karena Al-Qur'an.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya."(Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).

[3] Al-Qur'an telah terbukti sebagai penyelamat

Bagaimana Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam mengubah secara total dari sesuatu masyarakat yang terburuk pada saat itu yakni dengan Al-Qur'an. Perubahan yang sangat cepat dari masyarakat yang sesat (jahiliyah) menuju masyarakat yang berpredikat khaira ummah (baca surat Ali-'Imran [3] ayat 110).
,yang diubah antara lain aspek:

[1] Kesyirikan
[2] Kebodohan
[3] Kezhaliman
[4] Perbudakan
[5] Menghinakan wanita

Merubahnya menjadi masyarakat yang :

[1] Beriman
[2] Berilmu
[3] Siyasah dan keadilan
[4] Menghilangkan perbudakan
[5] Persamaan dan Pemuliaan kepada wanita

Fenomena,

Kejadian di masyarakat ada fenomena mushaf Al-Qur'an kecil yang dijadikan jimat. Ada juga membeli mushaf Al-Qur'an kemudian dibagikan saja dan tergeletak begitu saja tentu itu bukan solusi. Ada juga yang berlatih mati-matian untuk lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) dan kemudian mulai berhenti membaca Al-Qur'annya.

Mari bertanya-tanya pada diri kita. Apakah kita lebih dekat dengan fiidhalaalin mubiin atau khaira ummah ?

Kita mungkin lebih dekat dengan fiidhalaaliin mubin dengan melihat fenomena :

[1] Masih banyak kesyirikan ditengah-tengah kita
[2] Banyak kaum muslimin yang meninggalkan shalat

Ketika kita terjunkan relawan putri sekitar 100 - 200 orang di suatu wilayah pada hari jum'at sekitar pukul 12.15 wib. Fenomena yang terjadi ialah jalan-jalan masih tetap penuh dengan aktivitasnya dan setelah dicheck rata-rata muslim dan laki-laki (tentu tidak haid) dan bukan mufasir, yang mereka tidak melaksanakan shalat jum'at.

[3] 40 % umat islam terbiasa meninggalkan shalat
[4] Bukan hanya pergaulan bebas, namun juga terdapat fenomena sex bebas
[5] Banyak diantara perempuan muslimah yang tidak menutup auratnya dan mereka menganggapnya itu biasa.
[6] Banyak yang riba'
[7] Kezhaliman dan penindasan banyak terjadi

Jangan berhenti sampai pemahaman saja, namun jadikanlah Al-Qur'an sebagai solusi yang mampu menyelesaikan masalah-masalah ditengah-tengah masyarakat.

# Al-Qur'an itu pedoma, jalan keluar, memuat penjelasan untuk jalan keluar.

# Al-Qur'an menyelesaikan persoalan-persoalan bukan dengan bom, bukan dengan uang dan bukan pula dengan pedang.

Al-Qur'an menjadi solusi dengan cara yang sederhana yakni di surat Ali-'Imran [3] ayat 164 dan Al-Jumu'ah [62] ayat 2

Di surat Ali-'Imran [3] ayat 164 dan Al-Jumu'ah [62] ayat 2, menjelaskan tentang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyelesaikan masalah umat ini (fiidhalaaliin mubiin) yakni dengan 3 langkah sebagai berikut :

[1] Dengan Tilawah
[2] Dengan Tazkiyah (Mensucikan hati)
[3] Dengan Ta'lim (Membina dengan tarbiyah)

Dengan Tilawah, Tazkiyah dan Ta'lim inilah jalan untuk menyelesaikan persoalan jahiliyah saat itu sehingga akhirnya menjadi khaira ummah.

Lahirnya generasi rabbani dan beradab yakni dengan terus belajar dan mengajarkan Al-Qur'an sehingga nantinya terbentuk pribadi yang mushlih yakni pribadi yang suci, dengan akhlak yang suci dan pribadi yang mushlih itu mampu melakukan perbaikan bukan hanya utnuk dirinya sendiri namun juga melakukan perbaikan untuk orang lain.

Dengan Tazkiyatun Nafs, in syaa Allah kita bisa mampu untuk menyelesaikan persoalan niat didalam hati, menyelesaaikan persoalan lidah dan persoalan perbuatan yang kemudian disebut iman.

Bila kita berupaya untuk memperbaiki masyarakat namun tidak dengan ketiga hal yakni Tilawah, Tazkiyah dan Ta'lim atau hanya salah satunya saja maka cara tersebut akan mudah rapuh dan tambal sulam. Tentulah bila kita memperbaiki masyarakat dengan Tilawah, Tazkiyah dan Ta'lim maka akan menyelesaikan persoalan secara simultan dan tidak tambal sulam.

Di negeri tercinta ini kiat ingin menyelesaikan ekonomi namun memberikan dampak kehancuran moral. Harusnya tidak begitu, artinya mampu menyelesaikan persoalan ekonomi namun juga dengan memperbaiki moral.

Karakteristik Solusi Al-Qur'an

[1] Menyelesaikan masalah secara sistematis, yakni dari akarnya, menyeluruh, dan saling berkaitan (tidak tambal sulam).

[2] Menyelesaikan masalah dengan sangat manusiawi dengan cara sebagai berikut :

a. Bertahap, yakni dimulai dari pemahaman, kesadarn hati kemudian barulah komitmen.
b. Persuasif, yakni dimulai dengan kelembutan kecuali terpaksa
c. Realistis,  yakni sesuai kemampuan manusia.

[3] Menyelesaikan masalah sekaligus memberikan jalan kebangkitan dan kemuliaan serta kejayaan.

Diawal-awal perjuangan Rasulullah mempunyai misi untuk umatnya yakni dengan cara mentarbiyah pribadi-pribadi yang kemudian dikumpulkan di rumah arqam bin abi arqam dengan di tazkiyatun nafs, dan akhlaknya. Maka hendaknya kita pun bisa mengajak orang lain untuk menjadi islami yakni mengenal islam.

Intinya seorang muslim membutuhkan program, dan pembinaan secara intensif sesuai waktu mereka secara intensif.

1. Tilawah

a. Membaca dan mendengarkan bacaan Al-Qur'an (untuk program tahsin).
b. Menghafal Al-Qur'an.

Menghafal Al-Qur'an untuk mula-mula hendaknya sesuai kemampuannya masing-masing terlebih dahulu.

c. Mempelajari makna secara langsung dan sederhana.

2. Tazkiyah, berkaitan dengan pembinaan hati, iman dan karakter

a. Menyimak dan mentadabburi Al-Qur'an
b. Tausiyah singkat (tausiyahnya memperhatikan kondisi)
c. Shalat wajib, dan Shalat Tahajud secara berjamaah sesekali tiap bulan, ini perlu pembinaan, perlu menjadi contoh dan perlu diberi contoh.
d. Muhasabah (dari orang yang mengenal kita)
e. Rihlah (Perjalanan bersama dia)
f. Silaturahim dan menolong yang membutuhkan
g. Mempraktikan akhlak Islam dalam majelis, dsb.

3. Ta'lim (wayukallimuhumul kitaaba wal hikmah)

a. Kajian Ilmu, seperti Tauhid, Fiqh (Ibadah Mahdhah dan Ibadah 'ammah), Hadits, Dakwah, dsb
b. Daurah
c. Ma'had 'Ilmi

Kisah,
Dari Anas RA berkata: Rosululloh SAW dan para sahabatnya berangkat untuk bisa mendahului orang-orang musyrik menuju Badar. Kemudian datanglah orang-orang musyrik. Maka Rosululloh SAW bersabda: “Jangan ada seorang pun yang maju ke arah sesuatu melainkan aku perintahkan.” Kemudian orang-orang musyrik semakin dekat. Maka beliau bersabda: “Bangkitlah menuju surga seluas langit dan bumi.” Umair bin Humam Al-Anshori RA berkata: “Wahai Rosululloh, surga seluas langit dan bumi?” beliau berkata: “Ya.” Umair berkata, “Bakh…bakh…” “Apa yang mendorongmu mengatakan bakh…bakh, wahai Umair?” tanya Rosululloh SAW. Ia berkata: “Tidak ya Rosululloh, hanya aku berharap bisa menjadi salah satu penghuninya.” Beliau berkata: “Sesungguhnya kamu salah satu penghuninya.” Sejurus kemudian, ia mengeluarkan beberapa butir kurma dari tempat anak panahnya lalu ia memakannya. Setelah itu berkata, “Kalau aku hidup hingga aku makan semua kurmaku ini, sungguh itu waktu yang lama.” Akhirnya ia membuang kurmanya yang masih tersisa, setelah itu ia berperang melawan orang-orang musyrik hingga terbunuh.” (HR. Muslim)

Referensi :

Terinspirasi oleh Kajian bersama Ust. Zaitun Rasmin
http://hadits-albukhari.blogspot.com/2009/06/al-fatihah-sebagai-ruqyah-dan-meminta.html
http://muslim.or.id/al-quran/kaedah-penting-dalam-memahami-al-quran-dan-hadits.html
http://quran.com/
http://pedang-jihad.blogspot.com/2012/03/jihad-para-sahabat-nabi.html
http://cintaquran.com/wp-content/uploads/2012/07/logo-registered4.png

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes