Bahasan ini berkaitan kaitannya dengan keseharian kita sebagai 
individu, sebagai bagian dari keluarga, sebagai bagian dari masyarakat. 
Dianggap biasa itu karena beberapa sebab. Awalnya mungkin coba-coba 
kemudian dosa itu dilakukan terus-menerus sehingga akhirnya kepekaan 
hati hilang.
"Siapa yang banyak bersinggungan dengan sesuatu maka kepekaannya akan hilang."
Landasan
 awal seperti ini perlu diungkap. Terkadang dalam kelalaian atau 
terjebak dalam kemaksiatan kita mengatakan inikan tidak apa-apa, inikan 
masalah sepele, inikan umumnya orang melakukan seperti itu.
Saat
 kemungkaran tersebar dimana-mana, terkadang hati kita kalah dan dalam 
posisi menyerah. Sekarang yang sangat sulit sekali untuk dihindari ialah
 tentang ikhtilat. Sepertinya tiada tempat yang tidak ada ikhtilat nya kecuali kamar mandi. Banyak dari kita menganggap menghindari dosa itu aneh, dan malah mempersoalkannya.
Kerusakan
 interaksi terjadi ketika orang menganggap begitu lumrahnya dan begitu 
longgarnya interaksi laki-laki dan perempuan, dan menganggapnya ukhuwah 
tingkat tinggi. Terjadi penyelewengan seperti pacaran dianggap lumrah, 
istri mengobrol dengan dengan suami orang itu dianggap akrab. Karena 
saking biasanya dan kemudian hal-hal tadi dianggap lumrah dan 
menyebabkan kepekaan akan kebenaran hilang. Wanita yang tidak berjilbab 
dianggap biasa karena di masyarakat paling banyak yang tidak berjilbab, 
akhirnya memang kepekaan kepada hal yang benar hilang.
Berhubungan dengan pemanfaatan waktu,
"Sesungguhnya
 beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu'
 dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan 
dan perkataan) yang tiada berguna." (QS. Al-Mu'minūn [23] : 1-3) 
Di
 ayat ke-3 dari surat Al-Mu'minūn menjelaskan tentang ciri orang yang 
beriman yakni menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada 
berguna. Hal ini penting dimiliki oleh setiap muslim, hal ini penting 
dimiliki seorang murabbi, seorang mubaligh, dsb.
Contoh-contoh perbuatan yang lalai yang terkadang tidak kita sadari ;
[1] Bermain Game
Dulu
 ketika tidak ada alat secanggih saat ini, sangat sulit untuk sekedar 
bermain game modern. Game itu bersifat candu dan menyebabkan kecanduan 
dan kecanduannya lebih besar (pakar pendidikan dan parenting). Dulu 
mungkin game di era 87-an masih sederhana dan ini berbeda dengan game 
saat ini yang sifat kecanduannya lebih besar. Game era 87-an kecanduan 
sekali dan kemudian bisa berhenti. Game saat ini pengaruh kecanduannya 
lebih besar, kalau seseorang kecanduan game dalam 1 hari hanya dalam 
beberapa jam saja sesungguhnya itu menghancurkan 6 hari.  Kalau game 
yang pakai uang itu bisa berhenti ketika uang sudah habis.
Pengaruh
 game untuk anak SD, anak yang bermain game selama 1 jam memiliki 
pengaruh 6 jam kedepan (sampai dia kebayang-bayang). Kalau game saat ini
 bermain game bisa berkali-kali . Saat ini perlu bersungguh-sungguh dan 
berhati-hati. Sebenarnya prinsip game itu sama dengan rokok menyebabkan 
kecanduan.
Ada orang yang sudah paham mengenai agama 
pun (paham dengan sunnah) kalau urusan game mirip dengan orang awam. Dan
 ini sungguh aneh. Secara umum konsep keislaman dan keimanannya belum 
sepenuhnya baik.
Orang yang demikian ada keingkaran terhadap surat Al-Mu'minūn ayat 1-3, terutama ayat yang ke-3 ;
"Sesungguhnya
 beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu)  orang-orang yang 
khusyu' dalam shalatnya, dan orang-orang yang  menjauhkan diri dari 
(perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna." (QS. Al-Mu'minūn [23] : 1-3)
Ada
 game yang menggambarkan perempuan dan ada musiknya. Bagaimana hukum 
membuat game, bagaimana membuat game tidak ada musiknya dan tidak akan 
kita temui. Ada juga game yang menghina simbol-simbol islam.
Dengan
 alasan jenuh kemudian seseorang bermain game inilah cara berfikir yang 
plagmatis. Ketika kita pahami manakala kita galau, jenuh. Islam 
memberikan solusinya dengan shalat, membaca al-Qur'an dan itu terbukti 
memberikan ketenangan dan menurunkan ketegangan.
Kisah,
Ada
 seorang Ustadz yang memiliki hutang 32 M, dan beliau begitu tenangnya 
dan beliau shalat malamnya kuat dan Al-hamdulillah permasalahannya 
selesai dan beliau pun masih mengisi pengajian.
Kita perlu berkomitmen (iltizam)
 dalam diri untuk menghindari perkara yang tidak bermanfaat dan 
melalaikan seperti bermain game. Jangan sampai kita hanya kelihatannya 
ber-iltizam namun masih banyak ternyata yang tidak iltizam dalam diri kita. Kalau kita tidak komitmen maka akan muncul fenomena yang aneh dan kita akan sangat longgar dalam banyak hal.
Bisa jadi ketika diluar kita bisa menundukan pandangan (ghadhul bashar) namun ketika di Hand Phone  (HP) kita sulitnya bukan main untuk menundukkan pandangan dan menganggapnya biasa perbuatan buruk. Hendaklah kita ber-iltizam di dunia nyata dan di dunia maya untuk menundukkan pandangan.
Orang-orang
 mengklaim dirinya ahlus-sunnah namun tidak menundukkan pandangan. 
Inilah yang disebut fenomena yang aneh dan kalau sudah terjebak dalam 
maksiat maka dia akan longgar dalam masalah ini. Supaya tidak terjebak 
maka segeralah berpaling dari perbuatan tersebut.
Game FIFA,
Apakah
 pemain sepak bola pada game tersebut pakai celana panjang atau pendek 
?, apakah bentuknya hampir nyata. Kalau pahanya kelihatan ya sama saja 
tidak boleh dilihat.
"Paha itu adalah aurat." (HR. Tirmidzi)
Game
 NBA (Basket) ada cheer leadernya, juga memperlihatkan aurat perempuan. 
Itu merupakan suatu kemaksiatan yang tidak disadari atau dianggap biasa.
Oleh
 karenanya, hapus saja file terkait game di HP mu, supaya tidak tergoda 
untuk bermain game dan melalaikan waktu. Sebagaimana di laptop kalau 
mudah tergoda main game hendaklah di hapus saja.
[2]  Nonton Film
Kalau
 kita menonton Film seperti kisahnya Muhammad Al-Fatih itu beberapa sisi
 menarik dan bermanfaat serta dapat dijadikan pelajaran kebaikan. Dan 
yang penting kita perhatikan adalah jangan yang penting nonton Film. 
Karena bisa berupa kelalaian akan waktu kita yang tidak bermanfaat dan 
bisa berupa kemaksiatan. Atau ada juga Film yang berkaitan dengan 
kekufuran dan kesyirikan. Oleh karenanya perlu berhati-hati. Kalau tidak
 ada manfaatnya lebih baik ditinggalkan saja.
Di salah 
satu stasiun TV yang sekarang gencar berkaitan dengan Hinduisasi yang 
sifatnya masif, dan ini akan berpengaruh tidak baik pada anak-anak. 
Apalagi beberapa Film kartun itu sebenarnya juga melalaikan waktu dan 
ada juga kartun yang ucapannya diakhir sesi "terima kasih Tuhan" ini 
juga doktrin yang tidak baik, harusnya kan "Al-hamdulillah" bukan 
"terima kasih Tuhan". Di Film juga sulit dihindari musik dan penampakan 
aurat. Film yang disensor pun masih banyak cacatnya. Ada Film yang 
menjijikan (film porno), Ada Film yang rasis dan membolak balikan 
sejarah. Ada Film yang kontennya inginnya Islami namun cenderung 
liberal.
Amat aneh manakala seorang Ahli ilmu, suka 
ikut pengajian, aktivis, murabbi dan paham terkait sunnah namun masih 
senang menonton Film dan Film tersebut tidak dapat diambil pelajaran 
kebaikan sedikitpun dan di laptopnya atau komputernya terdapat sekitar 2
 GB bahkan lebih berisi Film Kartun dan yang lainnya.
[3] Berkumpul yang Berlebihan
Ketika
 seseorang berkumpul ada yang tidak jelas arah pembicaraannya, mengobrol
 tidak jelas mau arahnya kemana, diskusi pun tidak jelas tujuannya 
kemana atau outputnya apa. Dan hal tersebut banyak waktu yang terbuang atau terabaikan sia-sia.
Memprihatinkan
 bila pembicaraan yang berlebihan dan arahnya tidak jelas itu terjadi 
berulang-ulang, apalagi kalau diskusi seperti itu banyak ketawanya. Dan 
memang tertawa itu perlu diatur dan ini bukan berarti tidak boleh 
tertawa, hanya saja janganlah tertawa yang tercela dan hanya saja 
hendaklah tertawa yang memiliki adab islami.
Kalau 
orang awam mungkin tidak begitu masalah. Namun kalau seorang murabbi, 
seorang thalabul 'ilmi tertawanya cekikikan atau tertawanya tercela maka
 tertawa yang seperti itu tidak layak dimilikinya.
[4] Ba'da Subuh hingga Terbit Matahari Bahkan Sampai Pagi Cenderung Tidur
Bila
 engkau terbiasa ba'da subuh hingga terbit matahari bahkan sampai pagi 
cenderung tidur, maka cobalah dihentikan karena dari sisi medis juga 
tidak baik dan juga menyia-nyiakan waktu ditengah-tengah keberkahan di 
pagi hari.
Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi radliyallaahu ‘anhu bahwasannya  Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
”Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada  pagi harinya” (HR. Abu dawud  3/517, Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi  halaman 175, dan Ibnu Hibban  7/122 dengan sanad shahih).
Rasulullah
 mendoakan ummatnya di pagi harinya, karena memang di pagi hari terdapat
 keutamaan dan makruhnya  menyia-nyiakan waktu dengan tidur ba'da subuh.
[5] Berhubungan dengan lawan jenis baik di dunia nyata dan dunia maya
Ada
 sebagian thalabul 'ilmi dan paham akan sunnah mereka berpacaran secara 
sembunyi-sembunyi baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Dan menurut 
pengamatan kami, rata-rata setiap dua bulan sekali terjadi fenomena yang
 seperti ini, dan terkadang bahkan satu bulan sekali terjadi fenomena 
seperti ini. Berhubungan dengan lawan jenis baik di dunia nyata maupun 
dunia maya ada juga yang terjadi pada mahasiswa sampai para ustadz dan 
ustadzah.
Berhubungan dengan lawan jenis ada yang tidak
 secara langsung semisal lewat SMS, BBM, LINE, FB, TWITTER, dan yang 
lainnya. Intinya tambah canggih saja caranya.
Terlalu 
banyak berdiskusi tentang akhwat bagi yang ikhwan atau terlalu banyak 
berdiskusi tentang ikhwan bagi yang akhwat. Ini juga perlu di instal 
ulang supaya yang ikhwan jangan terlalu memikirkan akhwat ataupun yang 
akhwat jangan terlalu memikirkan ikhwan dalam setiap kesempatan termasuk
 diskusi.
[6] Mengabaikan amanah
Orang-orang yang apabila ia diberikan amanah atau janji maka perlu adanya kesungguhan untuk menunaikan amanah atau janji.
Upaya untuk menumbuhkan kesadaran yakni :
a. Perlu bekal supaya mampu menumbuhkan kesadarain yaitu dengan  thalabul 'ilmi
b. Memberikan moticasi dan ancaman lebih supaya mampu menimbulkan kesadaran
c. Berdoa.
Akhirnya
 kita mengerti betapa kita thalabul 'ilmi atau menuntut ilmu agama ini 
bukan cuma tahu namun perlu pemahaman yang baik dan kesadaran serta 
mampu berbuah menjadi amal shalih.
~renungan diri
Referensi :
Terinspirasi Kajian Bersama Ust. Ridwan Hamidi, Lc., M.P.I., MA
Ringkasan Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam oleh DR. Abdullah Nashih Ulwan
https://inrasyad.wordpress.com/2010/03/06/dua-waktu-tidur-yang-dilarang-rasul/
http://ustadzaris.com/hukum-tidur-setelah-shubuh
https://putryhayati.files.wordpress.com/2014/03/hapus-dosa-2.jpg
https://putryhayati.files.wordpress.com/2014/03/hapus-dosa-2.jpg



 
 Posted in:  
0 komentar:
Posting Komentar