Selamat datang di website kami, Haidar Khotir, semoga sajian kami bermanfaat

Dosa yang Dianggap Biasa


Bahasan ini berkaitan kaitannya dengan keseharian kita sebagai individu, sebagai bagian dari keluarga, sebagai bagian dari masyarakat. Dianggap biasa itu karena beberapa sebab. Awalnya mungkin coba-coba kemudian dosa itu dilakukan terus-menerus sehingga akhirnya kepekaan hati hilang.

"Siapa yang banyak bersinggungan dengan sesuatu maka kepekaannya akan hilang."

Landasan awal seperti ini perlu diungkap. Terkadang dalam kelalaian atau terjebak dalam kemaksiatan kita mengatakan inikan tidak apa-apa, inikan masalah sepele, inikan umumnya orang melakukan seperti itu.

Saat kemungkaran tersebar dimana-mana, terkadang hati kita kalah dan dalam posisi menyerah. Sekarang yang sangat sulit sekali untuk dihindari ialah tentang ikhtilat. Sepertinya tiada tempat yang tidak ada ikhtilat nya kecuali kamar mandi. Banyak dari kita menganggap menghindari dosa itu aneh, dan malah mempersoalkannya.

Kerusakan interaksi terjadi ketika orang menganggap begitu lumrahnya dan begitu longgarnya interaksi laki-laki dan perempuan, dan menganggapnya ukhuwah tingkat tinggi. Terjadi penyelewengan seperti pacaran dianggap lumrah, istri mengobrol dengan dengan suami orang itu dianggap akrab. Karena saking biasanya dan kemudian hal-hal tadi dianggap lumrah dan menyebabkan kepekaan akan kebenaran hilang. Wanita yang tidak berjilbab dianggap biasa karena di masyarakat paling banyak yang tidak berjilbab, akhirnya memang kepekaan kepada hal yang benar hilang.

Berhubungan dengan pemanfaatan waktu,

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna." (QS. Al-Mu'minūn [23] : 1-3) 

Di ayat ke-3 dari surat Al-Mu'minūn menjelaskan tentang ciri orang yang beriman yakni menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna. Hal ini penting dimiliki oleh setiap muslim, hal ini penting dimiliki seorang murabbi, seorang mubaligh, dsb.

Contoh-contoh perbuatan yang lalai yang terkadang tidak kita sadari ;

[1] Bermain Game

Dulu ketika tidak ada alat secanggih saat ini, sangat sulit untuk sekedar bermain game modern. Game itu bersifat candu dan menyebabkan kecanduan dan kecanduannya lebih besar (pakar pendidikan dan parenting). Dulu mungkin game di era 87-an masih sederhana dan ini berbeda dengan game saat ini yang sifat kecanduannya lebih besar. Game era 87-an kecanduan sekali dan kemudian bisa berhenti. Game saat ini pengaruh kecanduannya lebih besar, kalau seseorang kecanduan game dalam 1 hari hanya dalam beberapa jam saja sesungguhnya itu menghancurkan 6 hari.  Kalau game yang pakai uang itu bisa berhenti ketika uang sudah habis.

Pengaruh game untuk anak SD, anak yang bermain game selama 1 jam memiliki pengaruh 6 jam kedepan (sampai dia kebayang-bayang). Kalau game saat ini bermain game bisa berkali-kali . Saat ini perlu bersungguh-sungguh dan berhati-hati. Sebenarnya prinsip game itu sama dengan rokok menyebabkan kecanduan.

Ada orang yang sudah paham mengenai agama pun (paham dengan sunnah) kalau urusan game mirip dengan orang awam. Dan ini sungguh aneh. Secara umum konsep keislaman dan keimanannya belum sepenuhnya baik.

Orang yang demikian ada keingkaran terhadap surat Al-Mu'minūn ayat 1-3, terutama ayat yang ke-3 ;

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna." (QS. Al-Mu'minūn [23] : 1-3)

Ada game yang menggambarkan perempuan dan ada musiknya. Bagaimana hukum membuat game, bagaimana membuat game tidak ada musiknya dan tidak akan kita temui. Ada juga game yang menghina simbol-simbol islam.

Dengan alasan jenuh kemudian seseorang bermain game inilah cara berfikir yang plagmatis. Ketika kita pahami manakala kita galau, jenuh. Islam memberikan solusinya dengan shalat, membaca al-Qur'an dan itu terbukti memberikan ketenangan dan menurunkan ketegangan.

Kisah,

Ada seorang Ustadz yang memiliki hutang 32 M, dan beliau begitu tenangnya dan beliau shalat malamnya kuat dan Al-hamdulillah permasalahannya selesai dan beliau pun masih mengisi pengajian.

Kita perlu berkomitmen (iltizam) dalam diri untuk menghindari perkara yang tidak bermanfaat dan melalaikan seperti bermain game. Jangan sampai kita hanya kelihatannya ber-iltizam namun masih banyak ternyata yang tidak iltizam dalam diri kita. Kalau kita tidak komitmen maka akan muncul fenomena yang aneh dan kita akan sangat longgar dalam banyak hal.

Bisa jadi ketika diluar kita bisa menundukan pandangan (ghadhul bashar) namun ketika di Hand Phone (HP) kita sulitnya bukan main untuk menundukkan pandangan dan menganggapnya biasa perbuatan buruk. Hendaklah kita ber-iltizam di dunia nyata dan di dunia maya untuk menundukkan pandangan.

Orang-orang mengklaim dirinya ahlus-sunnah namun tidak menundukkan pandangan. Inilah yang disebut fenomena yang aneh dan kalau sudah terjebak dalam maksiat maka dia akan longgar dalam masalah ini. Supaya tidak terjebak maka segeralah berpaling dari perbuatan tersebut.

Game FIFA,

Apakah pemain sepak bola pada game tersebut pakai celana panjang atau pendek ?, apakah bentuknya hampir nyata. Kalau pahanya kelihatan ya sama saja tidak boleh dilihat.

"Paha itu adalah aurat." (HR. Tirmidzi)

Game NBA (Basket) ada cheer leadernya, juga memperlihatkan aurat perempuan. Itu merupakan suatu kemaksiatan yang tidak disadari atau dianggap biasa.

Oleh karenanya, hapus saja file terkait game di HP mu, supaya tidak tergoda untuk bermain game dan melalaikan waktu. Sebagaimana di laptop kalau mudah tergoda main game hendaklah di hapus saja.

[2]  Nonton Film

Kalau kita menonton Film seperti kisahnya Muhammad Al-Fatih itu beberapa sisi menarik dan bermanfaat serta dapat dijadikan pelajaran kebaikan. Dan yang penting kita perhatikan adalah jangan yang penting nonton Film. Karena bisa berupa kelalaian akan waktu kita yang tidak bermanfaat dan bisa berupa kemaksiatan. Atau ada juga Film yang berkaitan dengan kekufuran dan kesyirikan. Oleh karenanya perlu berhati-hati. Kalau tidak ada manfaatnya lebih baik ditinggalkan saja.

Di salah satu stasiun TV yang sekarang gencar berkaitan dengan Hinduisasi yang sifatnya masif, dan ini akan berpengaruh tidak baik pada anak-anak. Apalagi beberapa Film kartun itu sebenarnya juga melalaikan waktu dan ada juga kartun yang ucapannya diakhir sesi "terima kasih Tuhan" ini juga doktrin yang tidak baik, harusnya kan "Al-hamdulillah" bukan "terima kasih Tuhan". Di Film juga sulit dihindari musik dan penampakan aurat. Film yang disensor pun masih banyak cacatnya. Ada Film yang menjijikan (film porno), Ada Film yang rasis dan membolak balikan sejarah. Ada Film yang kontennya inginnya Islami namun cenderung liberal.

Amat aneh manakala seorang Ahli ilmu, suka ikut pengajian, aktivis, murabbi dan paham terkait sunnah namun masih senang menonton Film dan Film tersebut tidak dapat diambil pelajaran kebaikan sedikitpun dan di laptopnya atau komputernya terdapat sekitar 2 GB bahkan lebih berisi Film Kartun dan yang lainnya.

[3] Berkumpul yang Berlebihan

Ketika seseorang berkumpul ada yang tidak jelas arah pembicaraannya, mengobrol tidak jelas mau arahnya kemana, diskusi pun tidak jelas tujuannya kemana atau outputnya apa. Dan hal tersebut banyak waktu yang terbuang atau terabaikan sia-sia.

Memprihatinkan bila pembicaraan yang berlebihan dan arahnya tidak jelas itu terjadi berulang-ulang, apalagi kalau diskusi seperti itu banyak ketawanya. Dan memang tertawa itu perlu diatur dan ini bukan berarti tidak boleh tertawa, hanya saja janganlah tertawa yang tercela dan hanya saja hendaklah tertawa yang memiliki adab islami.

Kalau orang awam mungkin tidak begitu masalah. Namun kalau seorang murabbi, seorang thalabul 'ilmi tertawanya cekikikan atau tertawanya tercela maka tertawa yang seperti itu tidak layak dimilikinya.

[4] Ba'da Subuh hingga Terbit Matahari Bahkan Sampai Pagi Cenderung Tidur

Bila engkau terbiasa ba'da subuh hingga terbit matahari bahkan sampai pagi cenderung tidur, maka cobalah dihentikan karena dari sisi medis juga tidak baik dan juga menyia-nyiakan waktu ditengah-tengah keberkahan di pagi hari.

Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi radliyallaahu ‘anhu bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
”Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada pagi harinya” (HR. Abu dawud 3/517, Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi halaman 175, dan Ibnu Hibban 7/122 dengan sanad shahih).

Rasulullah mendoakan ummatnya di pagi harinya, karena memang di pagi hari terdapat keutamaan dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur ba'da subuh.

[5] Berhubungan dengan lawan jenis baik di dunia nyata dan dunia maya

Ada sebagian thalabul 'ilmi dan paham akan sunnah mereka berpacaran secara sembunyi-sembunyi baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Dan menurut pengamatan kami, rata-rata setiap dua bulan sekali terjadi fenomena yang seperti ini, dan terkadang bahkan satu bulan sekali terjadi fenomena seperti ini. Berhubungan dengan lawan jenis baik di dunia nyata maupun dunia maya ada juga yang terjadi pada mahasiswa sampai para ustadz dan ustadzah.

Berhubungan dengan lawan jenis ada yang tidak secara langsung semisal lewat SMS, BBM, LINE, FB, TWITTER, dan yang lainnya. Intinya tambah canggih saja caranya.

Terlalu banyak berdiskusi tentang akhwat bagi yang ikhwan atau terlalu banyak berdiskusi tentang ikhwan bagi yang akhwat. Ini juga perlu di instal ulang supaya yang ikhwan jangan terlalu memikirkan akhwat ataupun yang akhwat jangan terlalu memikirkan ikhwan dalam setiap kesempatan termasuk diskusi.

[6] Mengabaikan amanah

Orang-orang yang apabila ia diberikan amanah atau janji maka perlu adanya kesungguhan untuk menunaikan amanah atau janji.

Upaya untuk menumbuhkan kesadaran yakni :

a. Perlu bekal supaya mampu menumbuhkan kesadarain yaitu dengan  thalabul 'ilmi
b. Memberikan moticasi dan ancaman lebih supaya mampu menimbulkan kesadaran
c. Berdoa.

Akhirnya kita mengerti betapa kita thalabul 'ilmi atau menuntut ilmu agama ini bukan cuma tahu namun perlu pemahaman yang baik dan kesadaran serta mampu berbuah menjadi amal shalih.

~renungan diri

Referensi :
Terinspirasi Kajian Bersama Ust. Ridwan Hamidi, Lc., M.P.I., MA
Ringkasan Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam oleh DR. Abdullah Nashih Ulwan
https://inrasyad.wordpress.com/2010/03/06/dua-waktu-tidur-yang-dilarang-rasul/
http://ustadzaris.com/hukum-tidur-setelah-shubuh
https://putryhayati.files.wordpress.com/2014/03/hapus-dosa-2.jpg 

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes