Selamat datang di website kami, Haidar Khotir, semoga sajian kami bermanfaat

Belajar Memahami Definisi Zuhud


Definisi :

Makna secara bahasa:
Zuhud menurut bahasa berarti berpaling dari sesuatu karena hinanya sesuatu tersebut dan karena (seseorang) tidak memerlukannya. Dalam bahasa Arab terdapat ungkapan “syaiun zahidun” yang berarti “sesuatu yang rendah dan hina”.

Makna secara istilah:
Ibnu Taimiyah mengatakan – sebagaimana dinukil oleh muridnya, Ibnu al-Qayyim – bahwa zuhud adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat demi kehidupan akhirat.

Al-Hasan Al-Bashri menyatakan bahwa zuhud itu bukanlah mengharamkan yang halal atau menyia-nyiakan harta, akan tetapi zuhud di dunia adalah engkau lebih mempercayai apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang ada di tanganmu. Keadaanmu antara ketika tertimpa musibah dan tidak adalah sama saja, sebagaimana sama saja di matamu antara orang yang memujimu dengan yang mencelamu dalam kebenaran.

عَنْ أَبِي الْعَبَّاس سَهْل بِنْ سَعْد السَّاعِدِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : ياَ رَسُوْلَ اللهِ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ وَأَحَبَّنِي النَّاسُ، فَقَالَ : ازْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ، وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ .
[حديث حسن رواه ابن ماجة وغيره بأسانيد حسنة]

Dari Abu Abbas Sahl bin Sa’ad Assa’idi radhiallahuanhu dia berkata : Seseorang mendatangi Rasulullah shallallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau berkata : Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda: Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia.
(Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad hasan) .

Kandungan hadits :
1.     Menuntut kecukupan terhadap dunia adalah perkara wajib, sedang zuhud adalah tidak adanya ketergantungan dan terpusatnya perhatian terhadapnya.
2.     Bersikap qanaah terhadap rizki yang halal dan ridho terhadapnya serta bersikap ‘iffah dari perbuatan haram dan hati-hati terhadap syubhat.
3.     Jiwa yang merasa cukup dan iffah serta berkorban dengan harta dan jiwa di jalan Allah merupakan hakekat zuhud.

Didalam kita memaknai zuhud, ialah dengan memperlakukan dunia sebatas keperluan saja, kita gunakan dunia sebagai sarana untuk hari kemudian (akhirat) dan jangan pernah terkesima dengan silaunya dunia.Dan juga harus dipahami bahwa Zuhud jangan diidentikan dengan pakaian lusuh, rambut acak-acakan atau compang-camping dan yang harus menjadi perhatian ialah "dunia hanya sebatas perlunya saja", bahkan dalam islam kita harus berpakaian yang bagus dan rapih bahkan untuk rambut disunnahkan untuk menyisirnya supaya 'ndak acak-acakan. Dan jangan juga disalah artikan bahwa orang yang bermobil atau sejenisnya pasti bukan Zuhud dan yang paling penting ialah hanya sebatas keperluan bukan untuk bermegah-megahan atau berlebih-lebihan atau menunjukkan kekayaan (riya') dan ujub. Dalam islam kita diajarkan bahwa hendaknya menampakkan kenikmatan yang Allah berikan dengan sikap bersyukur. Dan tentunya seseorang yang Zuhud kepada dunia pasti akan dicintai Allah.

Janganlah kita memiliki sifat tamak, atau berambisi terhadap apa yang dimiliki seseorang. Setiap apa yang dimiliki seseorang yang sifatnya keduniaan kita iri dan dengki, sebagai contoh ketika teman kita punya black berry kita ingin memiliki, ketika teman kita punya mobil keluaran terbaru kita ingin miliki.dll. Namun harus bisa dibedakan bahwa manakala seseorang berusaha di dalam beribadah jangan dikatakan "jangan berlebihan atau berambisi" ,namun itulah wujud di dalam kita ber-fastabiqul khairat dan bersungguh-sungguh, sebagai contoh : jangan banyak-banyakan atau sering-seringan membaca Al-Qur'an, bahkan lebih sering membaca Al-Qur'an itu lebih bagus, dsb. Dan tentunya seseorang yang Zuhud terhadap apa yang dimiliki manusia pasti akan dicintai manusia.

Dari bahasan ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa Zuhud itu ialah berkaitan tentang:
- meninggalkan apa yang tidak bermanfaat demi kehidupan akhirat.
- memperlakukan dunia sebatas keperluan saja, kita gunakan dunia sebagai sarana untuk hari kemudian (akhirat) dan jangan pernah terkesima dengan silaunya dunia.
- Janganlah kita memiliki sifat tamak, atau berambisi terhadap apa yang dimiliki seseorang. Setiap apa yang dimiliki seseorang yang sifatnya keduniaan kita iri dan dengki. Namun harus bisa dibedakan bahwa manakala seseorang berusaha di dalam beribadah jangan dikatakan "jangan berlebihan atau berambisi" ,namun itulah wujud di dalam kita ber-fastabiqul khairat dan bersungguh-sungguh.

Referensi :
Terinspirasi Kajian hadits ,ahad sore, Masjid kampus 27 April 2014 bersama Ust. Ridwan Hamidi
http://muslim.or.id/tazkiyatun-nufus/zuhud.html
http://haditsarbain.wordpress.com/2007/06/09/hadits-31-zuhud/
id_forty_hadith_of_nawawi.pdf
http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/photonews/2013/07/14/220320/640x320/kekhusyukan-salat-dan-doa-dalam-kesendirian-011-isn.jpg

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes