Selamat datang di website kami, Haidar Khotir, semoga sajian kami bermanfaat

Membangun Jiwa


Membangun Jiwa adalah salah satu bagian yang membutuhkan suatu proses.

Misalkan : bangunan yang megah , dihitung dengan akurat , dan didesain dengan baik, dan dikerjakan dengan serius.

Seperti itu pulalah membangun diri kita, membutuhkan siraman dan keseriusan akan ilmu.

contoh diatas mengenai 'bangunan' adalah lebih mengarahkan perhatian kita kepada perihal fisik, dan banyak dari kita lebih memperhatikan fisik.

ketika yang kita bahas tentang jiwa atau hati ,maka amat banyak dari kita yang menganggap itu bukan hal yang serius untuk ditangani sebagaimana tentang fisik .

semisal : suatu contoh ketika ada seseorang yang mengalami retak tulang, maka amat banyak spesialis dibidangnya yang menangani. dan sebaliknya ketika seseorang itu mengalami gangguan rohani dalam hal ini tazkiyatun nafs maka amat sedikit orang memahami perihal ini.

Diantara Faktor urgensi bahasan ini, berkaitan juga dengan Khutbah hajah,

Khutbah hajah ialah khutbah pembuka yang biasa dipergunakan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam untuk mengawali setiap majelisnya.

Beliau Shallallahu alaihi wasallam juga mengajarkan khutbah ini kepada para sahabatnya Radhiallahu anhum.

Khutbah ini diriwayatkan dari oleh Imam Ahmad (I/392-393), Abu Dawud (no.1097,2118), An-Nasa’I (III/104-105), At-Tirmidzi (no.1105), Ibnu Majah (no.1892), Al-Hakim (II/182-183), Ath-Thayalisi (no.336), Abu Ya’la (no.5211), Ad-Darimi (II/142), dan Al-Baihaqi (III/214, VII/146) dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu anhu. Hadits ini SHAHIH.

Bacaan khutbah hajah tersebut ialah,

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نًََحْمَدُهُ وَنًَسْتًَعِيْنُهُ وَنًَسْتَغْفِرُهْ وَنًَعُوذً ِبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّابَعْدُ؛

فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِِِِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.


Pada pembahasan kali ini yang kita fokuskan adalah mengenai , وَنًَعُوذً ِبِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَ
artinya : "kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita".

Saat jiwa itu rapuh maka ia akan lebih mudah untuk dihancurkan sebagaimana bangunan.

Jikalau musuh itu begitu besar dan jiwa begitu kuat, maka tidak mudah untuk dihancurkan (dikalahkan).Dan musuh sekuat apapun tidak mudah untuk menghancurkannya, seandainya jiwanya kuat.

Kalau kita menengok kebelakang tentang peristiwa perang 'Uhud'.

Kejadian orang yang sudah kalah secara mental bukan pada fisik.

"Dan Mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu Telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata, “Dari mana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah, “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri”. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(Q.S.Ali Imran:165)

Sebagaimana manusia biasa, wajar bila seseorang terlupa akan sesuatu. Begitu juga pasukan yang berjaga di atas bukit Uhud. Mereka terlupa dan akhirnya turun ke lembah untuk mengambil hak pemenang perang. Melihat banyak pasukan dari pihak islam yang meninggalkan pos di atas bukit, Khalid bin Walid memerintahkan pasukan kafir yang tersisa untuk berbalik kembali dan menyerang pasukan islam. Pos di atas bukit direbut oleh kafirin dan pasukan islam yang tersisa di sana dibunuh, termasuk Hamzah paman Rasulullah.
Apakah ia sama orang yang membangun pondasi (yang berkaitan dengan fisik) dengan yang membangun pondasi diatas ketakwaan?

Dan bukankah pondasi yang tidak berada di jurang ini lebih baik dari pada yang berada di tepi jurang. maka yang akan rentang untuk ambruk atau runtuh adalah yang berada di tepi jurang dan apakah kita lebih memilih berada di tepi jurang neraka ?.

Membangun mental, jiwa dan kepribadian di isyaratkan pada dua bentuk dibawah ini,
  • Ada yang mentalnya kokoh dalam menghadapi gangguan dan ujian.
  • Ada yang mentalnya itu ialah alasan, dan alasan itu bisa dibuat-buat dengan sekian banyak alasan.
sebagai contoh : Ada suatu cerita bahwa didalam suatu perjalanan menuju suatu tempat untuk berjihad di jalan Allah ,banyak orang yang berbondong-bondong untuk memenuhi semuanya  sampai-sampai ada yang 1 ekor unta digerakan oleh 7 orang secara bergantian. ketika unta terbatas menyebabkan orang pertama dan kedua tidak jadi berangkat. Orang yang pertama kemudian menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meminta kendaraan (unta), namun Nabi tidak memberikan kendaraan (karena kondisi sepert itu,tidak ada lagi). Dan yang tidak bisa berangkat untuk berperang ada sebagian dari mereka yang 'menangis dan berderai air mata' dan ada sebagian dari yang lain yang memberikan respon (tanggapan) yang berbeda (maksudnya sebaliknya) dan ini erat kaitannya dengan pondasi ketakwaan.

Bagaimana urgensinya (ini merupakan keperluan yang mendesak, dan masalah membangun jiwa adalah keperluan mendesak/urgensi) ?

Faktor-Faktor Apa saja yang membangun jiwa (yang tadi sudah disampaikan dimukaddimah) ?.

1. Keikhlasan
2. Mendekatkan diri dengan amal-amal shalih
3. Introspeksi diri (Muhasabah Nafs)
4. Thalabul 'Ilmi (Menuntut Ilmu)
5. Bergaul dengan orang-orang Shalih
6. Tadabur Al Qur'an
7. Ikut Terlibat dalam Dakwah
8. Berdo'a

Referensi :
Terinspirasi Kegiatan Muhadharah Ammah oleh Syaikh Sa'ad Ibn Nashir Al Ghannam (Dai dan Imam Masjid Jami' di Riyad-Saudi) @ Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada, 6:30 - 08:00 [penerjemah Ust. Ridwan Hamidi]
http://trendtalking.com/wp-content/uploads/2012/12/Love-Photography-660x330.jpeg
http://khutbahtext.blogspot.com/2010/04/khutbah-hajah_12.html
http://www.dakwatuna.com/2007/04/11/154/pelajaran-dari-perang-uhud/#axzz2WR1a3Vg1
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Uhud

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes