Selamat datang di website kami, Haidar Khotir, semoga sajian kami bermanfaat

Fadhillah Tilawah Al Qur'an


Seindah taman-taman surga yakni majelis Qur’an


“Sesungguhnya Allah,para malaikat Nya,penduduk langit dan bumi sampai pun semut di sarangnya dan ikan di lautan turut mendoakan kebaikan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia”(H.R. Tirmidzi).

“Harus memiliki azam (kesungguhan yang kuat) untuk tahsin terutama untuk aku dan diri yang lain.”

“Orang yang shohibul Qur’an tidak akan pernah berhenti berinteraksi dengan Qur’an”

“Terus menerus menghafal, mentadaburi dan berusaha untuk mengamalkannya.”

“Mereka (para shohibul Qur’an) tidak menambah ayat-ayat baru kecuali untuk mentadaburi, tidak menambah hafalan yang baru melainkan yang setelahnya benar-benar dipahami dan diamalkan.”

“Fenomena yang sering terjadi bagi para penghafal adalah yakni sudah hafal kemudian lupa lagi.”

“Bukan mereka (para sahabat)  berkumpul di khalayak ramai kecuali di masjid.”

“Karena Allah menggerakan hati mereka (para sahabat), sebab Allah menghendaki hamba yang dipilih Allah menjadi generasi yang terbaik.”

“Mengingatkan diri, bahwasanya tidak boleh berhenti dan terus-menerus belajar sebagai pemandu, dan seorang Da’i senantiasa kembali kepada Al Qur’an dan as-sunnah.”

“Yuk, kita berupaya menjadi hafidzul Qur’an.”

“Sebuah penelitian bahwasanya Hanya ada 4 % yang hafal Qur’an di Indonesia.”

Ingat-ingat pesan dari Ibnu Sina, pada masa itu...
“Tidaklah ada anak diusia kami 10 tahun, melainkan dia hafal Al-Qur’an.”

“Targetkan sebelum lulus (wisuda) hafal Qur’an.”

“Bagaimana keturunan akan lebih baik, kalau kita (keturunan itu) tidak dekat dengan Al Qur’an.”

“Momentum selama satu bulan sekali khatam Al Qur’an, misal ; sehari sepuluh lembar ,sebelum dan setelah shalat sebanyak 1 lembar.”

Pertanyaan :

Mana yang lebih mudah, apakah rasa malas ataukah yang mudah Al-Qur’an.

Sejatinya bukan target di dalam Qur’an itu berapa banyak yang dibaca , namun senantiasa meningkatkan kualitas bacaannya.

"Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi."
(Q.S. Al Baqarah : 121)

Bagaimana makhrajul huruf dan sifatul huruf ?

Tahsin : 

Yakni senantiasa merujuk pada kemampuan dan memahami makhrajul huruf dan sifatul huruf.
Jangan gegabah, untuk menghafal Al-Qur’an minimal 50 kali menghatamkan Al Qur’an, jika menunggu kapan dan yang 25 kali dibaca di depan ustadz.

Di dalam tahsin seringnya kita mendengar lalu menirukan yang dibaca ustadz.
“Allah mencintai seseorang yang membaca, saat Al Qur’an itu diturunkan.”

“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya kebaikan sepuluh kali lipat, aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf.” (Shahih HR.Tirmidzi)

Fadhillah tilawah Qur’an

"Barangsiapa yang membaca 50 ayat dalam sehari semalam, maka ia tidak dicatat sebagai seorang yang lalai.

Barangsiapa yang membaca 100 ayat, maka ia dicatat sebagai orang yang qaniith (taat).

Barangsiapa yang membaca 200 ayat maka ia tidak akan dibantah oleh al Qur-aan pada hari kiamat.

Dan barang siapa yang membaca 500 ayat, maka dicatat baginya perbendaharaan harta berupa pahala".

(SHAHIIH li ghayrihi; HR. Ibnus Sunniy, lihat silsilah ash-shahiihah no. 642-643 sumber penomoran shahiih wa dhaiif al-adzkaar)

a. Seseorang yang diberi nikmat Al Qur’an, dia membacanya sepanjang hari sepanjang malam.

Membaca Qur’an dengan menghafalkannya benar-benar penting.

b. Orang yang membaca Al Qur’an dan hafal dia dibersamai oleh malaikat.

c. Bisa mengokohkan keimanan karena membaca atau mendengarkan Al Qur’an.

Yang lebih banyak sahabat nabi menghafal atau mengkhatam setiap pekan sekali. Begitulah iman mereka yang berarti mereka setiap bulan mengkhatamkan 4 kali.

Bagaimana iman kita, bagaimana semakin kokoh ?

Jika berpisah dari Al Qur’an ibarat jiwa itu wa yanqush

d. Setiap untaian ayat “sebagai shifa” sebab turunya kasih sayang Allah. Barangsiapa yang membacanya maka Al Qur’an itu mensucikan diri.

e. Meluruskan pola pikir, bagaimana kita bisa shalat, haji, puasa wajib sedangkan kita tidak mempelajarinya.

Barangsiapa yang tidak membaca tergolong orang-orang yang meninggalkan Al Qur’an.

Maka pola pikir kita akan jauh dari kebenaran ? dan yang benar benar akan terlihat benar, salah akan terlihat salah?

f. Lebih mengenal manhaj Allah

Kita mempunyai waktu untuk memahami dan mempelajari, dan terus menerus bertambah usia, maka semakin bertambah ayat ayat yang kita baca , amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi :
Terinspirasi Kajian Tahsin Qur'an di Masjid Mardliyyah oleh Ust. Shalihuddin di Masjid Nurul Ashri, 30 Juni 2013.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip-1-J0tQVCN3phfwJuunP0tulRVb3Efxo7shWt3SxrCHXKeHgIWZ1qSiVEXbnwcAmzJs5JyjdX9YG0Jj952aRz5XWDYaLv37yi_dQqdF6iCeuy9FoB8EJbDyE-WyVeagLD5eZpTBrV7lo/s1600/al+quran.jpg

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes