Ketika Seseorang dihadapkan pada kondisi "mana yang kita pilih ?"
- Melakukan sebab untuk kehidupan yang baik.
- Melakukan sebab yang baik untuk kehidupan.
Pilihlah, melakukan sebab yang baik untuk kehidupan.
Ternyata kita masih...
Ternyata kita tak benar-benar ingin menjadi orang baik.
Tenyata kita benar-benar tak ingin menjadi orang baik.
Syarat untuk bisa menjadi orang yang baik yakni,
- Mengerti bahwa hidup yang sesungguhnya bukanlah di dunia, melainkan di akhirat.
- Menyadari bahwa orientasi hidup kita di dunia adalah tenang di dunia , senang di akhirat.
- Merasakan manisnya amal akhirat , getirnya amal dunia * dan pedihnya amal dosa **.
* yakni amal yang ada manfaatnya untuk akhirat yang dilakukan di alam dunia.
** yakni amal dunia yang tidak ada manfaatnya di akhirat.
Bagaimana cara menjadi orang yang baik, yakni :
"Melihat apapun dengan hati".
Penjelasan :
Hati memiliki kemampuan yang sangat prima untuk melihat dan merasakan bahwasanya hidup yang sesungguhnya adalah hidup di akhirat.
Yakni hidup dengan amal-amal akhirat itu mengalami kebetahan, namun saat disandingkan dengan amala dunia bisa menjadikan seseorang menjadi tidak betah , walaupun itu belum haram atau makruh namun masih dalam batasan mubah, semisal nonton sepak bola, nonton konser, dst.
Dan pada saat "Hati ini hidup" maka seseorang akan mampu melihat perbedaan antara baik dan yang buruk dengan kacamata hati.
Diantara yang membuat hati ini menjadi keruh bahkan sampai mati ialah penghalang hati.
Berikut Penghalang hati ,
- Kesenangan Dunia
Maksudnya, apa saja yang menyenangkan saat hidup di alam dunia ini, tapi tidak ada manfaatnya untuk hidup di alam akhirat nanti.
Kesenangan dunia disini mampu membuat seseorang tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dan jika sampai tertutup akan kesenangan dunia, seseorang semakin tidak mampu lagi melihat dengan hati.
"Yang buta itu bukan mata kepala, namun yang buta itu ialah mata hati."
Memandang lebih Jeli lagi tentang kesenangan dunia, Kesenangan dunia itu bisa saja bukan suatu dosa, dan kesenangan dunia itu tidak ada manfaatnya.
- Hawa Nafsu
adalah setiap dorongan yang membuat manusia ingin melakukan yang diingini oleh nafsunya, yaitu keburukan.
"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Yusuf : 53)
Hawa Nafsu yakni "keinginan atau dorongan" akan Nafsu
Serupa dengan Kesenangan dunia, mereka sama-sama membuat mata hati tak mampu melihat jika telah dikuasai olehnya.
- Syubhat Jiwa.
adalah setiap dosa dan ma'shiyat yang membuat jiwa manusia tidak bisa lagi merasakan nikmatnya kebaikan dan getirnya keburukan.
- Melakukan sebab untuk kehidupan yang baik.
- Melakukan sebab yang baik untuk kehidupan.
Pilihlah, melakukan sebab yang baik untuk kehidupan.
Ternyata kita masih...
Ternyata kita tak benar-benar ingin menjadi orang baik.
Tenyata kita benar-benar tak ingin menjadi orang baik.
Syarat untuk bisa menjadi orang yang baik yakni,
- Mengerti bahwa hidup yang sesungguhnya bukanlah di dunia, melainkan di akhirat.
- Menyadari bahwa orientasi hidup kita di dunia adalah tenang di dunia , senang di akhirat.
- Merasakan manisnya amal akhirat , getirnya amal dunia * dan pedihnya amal dosa **.
* yakni amal yang ada manfaatnya untuk akhirat yang dilakukan di alam dunia.
** yakni amal dunia yang tidak ada manfaatnya di akhirat.
Bagaimana cara menjadi orang yang baik, yakni :
"Melihat apapun dengan hati".
Penjelasan :
Hati memiliki kemampuan yang sangat prima untuk melihat dan merasakan bahwasanya hidup yang sesungguhnya adalah hidup di akhirat.
Yakni hidup dengan amal-amal akhirat itu mengalami kebetahan, namun saat disandingkan dengan amala dunia bisa menjadikan seseorang menjadi tidak betah , walaupun itu belum haram atau makruh namun masih dalam batasan mubah, semisal nonton sepak bola, nonton konser, dst.
Dan pada saat "Hati ini hidup" maka seseorang akan mampu melihat perbedaan antara baik dan yang buruk dengan kacamata hati.
Diantara yang membuat hati ini menjadi keruh bahkan sampai mati ialah penghalang hati.
Berikut Penghalang hati ,
- Kesenangan Dunia
Maksudnya, apa saja yang menyenangkan saat hidup di alam dunia ini, tapi tidak ada manfaatnya untuk hidup di alam akhirat nanti.
Kesenangan dunia disini mampu membuat seseorang tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dan jika sampai tertutup akan kesenangan dunia, seseorang semakin tidak mampu lagi melihat dengan hati.
"Yang buta itu bukan mata kepala, namun yang buta itu ialah mata hati."
Memandang lebih Jeli lagi tentang kesenangan dunia, Kesenangan dunia itu bisa saja bukan suatu dosa, dan kesenangan dunia itu tidak ada manfaatnya.
- Hawa Nafsu
adalah setiap dorongan yang membuat manusia ingin melakukan yang diingini oleh nafsunya, yaitu keburukan.
"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Yusuf : 53)
Hawa Nafsu yakni "keinginan atau dorongan" akan Nafsu
Serupa dengan Kesenangan dunia, mereka sama-sama membuat mata hati tak mampu melihat jika telah dikuasai olehnya.
- Syubhat Jiwa.
adalah setiap dosa dan ma'shiyat yang membuat jiwa manusia tidak bisa lagi merasakan nikmatnya kebaikan dan getirnya keburukan.
Referensi :
Kajian di Darush Shalihat oleh ust. Syatori Abdurrauf @ 17 Oktober 2013
http://inspirably.com/uploads/user/4341-jangan-sekali-kali-kita-meremehkan-sesuatu-perbuatan-baik-walaupun_380x280_width.png
0 komentar:
Posting Komentar