“ Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yanglemah dalam setiap amal kebaikan.“ (Diriwayatkan oleh Muslim didalam Kitab al-Qadar, bab. Iman lil-Qadari wal-Idz’aan lahu).
I. Karakter baik dicirikan oleh :
Ikhlas
Jujur
Tawadhu
II. Karakter kuat dicirikan oleh :
Berani
Disiplin
Tenang
A. Berani
Berani yang dimaksud bukan maksudnya Berani melawan orang lain, namun bernai melawan diri sendiri dari hawa nafsu dan subhat.
Berani disini memiliki maksud juga yakni berani menjatuhkan pada pilihan yang terbaik walaupun pilihan tersebut tidak disukai. Dalam suatu tindakan memang perlu suatu pertanyaan: apakah ini untuk kesenangan dunia atau kesenangan akhirat ?
Berani juga dalam memilih kesenangan ukhrawi meski melepas kesenangan duniawi yang ia sukai yakni dengan memahami tanda-tanda di alam.
Deskripsi :
Kita itu berjalan pada suatu jalan yang berliku-liku kemudian jalan diujungnya buntu tinggal kita memilih arah yakni arah ke kanan itu menuju surga dan arah ke sebelah kiri itu neraka, maka kita memilih jalan menuju kearah surga dan menjauhi neraka, semakin mendekati jalannya ke surga maka harapannya adalah semakin jauh meninggalkan pengaruh yang membuat kita bisa berbelok ke neraka, dan untuk menuju ke surga dibutuhkan "tha'at ma'rufah" , yakni dengan tha'at yang baik dan ma'rufah yang harus kuat.maka dibutuhkan dua karakter seorang muslim yang ideal yakni baik dan kuat.
B. Disiplin
Disiplin hanya bisa dilakukan oleh orang yang terbiasa disiplin
Jika orang itu Disiplin maka dia pasti kuat, dan pastilah disiplin itu melahirkan karakter kuat.
Tiga perilaku Disiplin, yakni :
a. Waktu
Tidak boleh waktu berlalu tanpa kebaikan yang kita lakukan dan dapatkan dari kebaikan tersebut.
Kita memang harus mepunyai jadwal kebaikan, yang jadwal itu dilakukan secara disiplin.
Dan akhirnya kita bisa/akan disiplin tentang waktu.
b. Tempat
Tidak boleh meninggalkan suatu tempat, sebelum kita mendapatkan kebaikan di tempat ini, untuk melakukan kebaikan didalamnya.
c. Keadaan
Jangan berpindah dari suatu kondisi/keadaan lain sebelum melakukan kebaikan dalam keadaan tersebut.
Sebagai contoh :
Jangan dulu berusaha kaya, sebelum kita mendapatkan dan melakukan kebaikan dalam miskin kita.
C. Tenang
Tenang adalah bukti dari sebuah kekuatan (ketegaran).
Tenang yang dimaksud disini adalah Tenang bersama Allah (Assakiinatu ma'a Allah)
Dan orang yang tenang itu tetap memancarkan cahayanya dalam situasi apapun.
Pribadi Tenang : memudnculkan pribadi yang sikapnya "biasa" dalam situasi apapun.
Tenang itu Identik dengan "biasa" yakni yang dimaksud adalah "biasa" dalam kebaikan.
Sebagai contoh :
Ada orang yang biasa shalat tidak tepat waktu , mereka itu biasa..namun maksud dari biasa ini bukan tenang yang dimaksud, sikap itu adalah sikap "Ndableg" atau "mati rasa".
Orang yang biasa baik, maka apapun adalah kebaikan.
III. Gelisah
Kecenderungan seseorang ketika banyak yang dipikir dan urusanya banyak biasanya pening, maka orang yang baik dan kuat mereka akan tenang. Kan ada obatnya yakni Pil Katan untuk obat pening, jadi peningKatan (peningkatan).hehe
Apakah orang yang baik akan gelisah ? ya, namun akan tetap tenang dalam kegelisahannya.
Kegelisahan bagi orang yang baik adalah tanda kebaikan.
Bagi orang yang baik, kegelisahan adalah pemberitahuan agar segera keluar dari keadaan yang ada. bahwa di luar sana ada keadaan yang pasti baik.
Jangan Mengabaikan perasaan-perasaan , perasaan baik, dan perasaan baik perlu diasah.
Ikhlas menerima dengan segala yang pahit.
"Alaa bidzikrillahi tathmainnul qulub"
Sebuah saran, jika kita merasa bodoh maka belajarlah sambil mengamalkan.
“Barang siapa yang mengamalkan ilmu yang diketahuinya niscaya Allah akan mewariskan kepadanya ilmu lain yang belum dia ke tahui. Dan barang siapa yang tidak beramal dengan ilmu yang sudah diketahuinya maka sangat dikhawatirkan Allah akan melenyapkan ilmu yang dimilikinya.”
Perkataan ini dianggap hadits oleh sebagian orang, padahal sebenarnya itu bukan hadits. Sebab itu hanyalah ungkapan yang disebutkan Syaikhul Islam rahimahullah.
Referensi :
Terinspirasi Kajian Senin Sore, Masjid Nurul Ashri oleh ust. Syatori Abdurrauf @ 7 Oktober 2013
http://muslim.or.id/manhaj/ilmu-melahirkan-amalan.html
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiEjFgBBc5NME9h8EFdJxsebTW3VMV06uioZPHTvCfNAMT59KLxWyYZGGcVbHEzkdTUTDRcYLEkxwxZybIEIQulccrk_1wVTPLRXfaz200GEvN7a337-plL3zk-UztLxqkBYywALbdJuY/s400/heavenhell.jpg
http://kautsarku.wordpress.com/2008/03/15/mukmin-yang-kuat-lebih-dicintai-oleh-allah/
0 komentar:
Posting Komentar