Selamat datang di website kami, Haidar Khotir, semoga sajian kami bermanfaat

Fahami TIMELINE mu


Aku mengagumi seorang mukmin, bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan Bersyukur, bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Ubaiy bin Kaab sewaktu ditanya oleh Umar bin Khatab, apa yang dimaksud taqwa,dia menyatakan/menerangkan bahwa taqwa itu diibaratkan bagaikan seorang yang sedang berjalan ditengahnya banyak onak dan duri, maka tentu untuk selamat dari duri tersebut harus hati-hati dalam perjalanannya.

@ Tingkatan-tingkatan hingga menuju tingkatan-tingkatan tertinggi :
  • Muslim
  • Mu'min (menjalankan syari'at yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya)
  • Muttaqin ( orang yang lebih hati-hati dalam hidupnya)
  • Mukhlisin ( orang yang ikhlasnya sempurna)
  • Mukhsinin (orang yang menjalankan sesuatu karena diawasi oleh Allah, setiap perbuatan itu menggunakan ukuran dari Allah)
@ Setiap kehidupan mulailah dengan membaca Iqra (Bacalah !)

Iqra ---> Bangun Curiositas (baca: rasa ingin tahu) yang tinggi, dan memang seorang pemimpin harus memiliki Curiositas terhadap permasalahan yang dihadapi. untuk mengetahui maka diperlukan ilmu, jangan sampai didalam memandang atau memutuskan sesuatu tanpa dilandasi oleh ilmu.

(+) Didalam proses pembelajaran diperlukan metodologi (Manhajiyyah) , yang sebenarnya didalam islam sudah dituturkan terlebih dahulu mengenai metode atau proses pembelajaran dibandingkan teori motivasi ala barat yang berkembang saat ini.
(+) Untuk bisa melakukan proses pembelajaran yang baik maka perlulah adanya referensi (Maraja'iyyah)

A. Jalan yang harus dilalui 

(i). surat ke 16 ayat ke-78 (membahas tentang pendengaran, penglihatan, dan hati harus bersyukur) -->

Firman Allah subhanahu wata'ala yang artinya,

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, agar kamu bersyukur."
(Q.S. An Nahl [16] : 78)

(ii). surat ke 17 ayat ke- 36 (membahas tentang pendengaran, penglihatan, dan hati akan dimintai pertanggung jawaban)

Firman Allah subhanahu wata'ala yang artinya,

"Dan Janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya."
(Q.S. Al Isra [17] : 36)

(iii) dari sini kita pahami makna mas'uliyah (dari artinya sendiri yaitu : bertanggung jawab)
(iv) makna dari tanggung jawab (responsibility) menurut asal kata yaitu tanggung yaitu : mampu menanggung secara beban, hati, pikiran dan mental. jawab yaitu hendaknya seorang pemimpin memiliki komunikasi yang baik secara sosial, atau bisa juga seorang pemimpin hendaknya mampu menjawab persoalan yang terjadi di lingkungannya.
(v) kemudian dari sini kita memandang Istilah "Leadership" atau biasa disebut kepemimpinan

B. Jalan yang harus dijauhi

(i). surat 7 ayat 178 tidak tanggung jawab terhadap pendengaran, penglihatan dan hati.

Firman Allah subhanahu wata'ala yang artinya,

"Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi."
(Q.S. Al A'raf [7] : 178)

@ Terkait menghafalkan AL Qur'an terdapat kendala-kendala seperti
  • Tidak adanya target didalam diri untuk mengahafalkan secara pasti berapa juz, surat ataupun ayat.
  • Tidak ada kerja keras yang lebih untuk melaksanakan target yang sudah dibuat.
  • Lemahnya Hafalan.
  • Waktu untuk menghafal, maka dari itu perlu perencanaan waktu.
Referensi :
Temu perdana setelah Libur lama "Gadjah Mada Menghafal Qur'an" di Fakultas Kedokteran UGM oleh Ust. Fadli Reza , 18 Februari 2013
http://kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id2=berkah

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes