Selamat datang di website kami, Haidar Khotir, semoga sajian kami bermanfaat

Memupuk Rasa Takut Terhadap Syirik


Takut kepada Allah berbeda dengan kita takut kepada yang lain, karena hanya dibutuhkan ma'rifat (pengetahuan yang tidak harus melihat Allah, karena keilmuan).

Ketakutan melihat langsung di dunia ini seperti : rasa takut kita kepada ular (takut digigit), rasa takut kepada Api (takut terjerumus ke api tersebut),dsb.

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."
(QS. An Nisa' : 48)

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya."
(QS. An Nisa' : 116)

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama."
(QS. Fathir : 28)

Intinya :

Bahwa orang yang tidak diampuni dosa-dosanya (dikarenakan dia syirik) maka itu adalah kecelakaan atau kehancuran yang besar.

Apakah seluruh dosa syirik diampuni oleh Allah ?

Ulama berpendapat bahwa dosa syirik besar (syirik akbar) maka sama sekali tidak diampuni oleh Allah subhanahu wata'ala.

Tapi untuk syirik kecil atau syirik asghar ini terjadi perbedaan pendapat pendapat dikalangan ulama berpendapat apakah diampuni atau tidak.

Setiap perbuatan yang bisa menjadikan sebab syirik besar  yakni bersumpah dengan selain Allah dan dia terkena riya'  (ini syirik kecil (asghar)) , sum'ah)

Definisi Riya

Secara Etimologi, kata riya berasal dari kata ru’yah, yang artinya menampakkan. Dikatakan arar-rajulu, berarti seseorang menampakkan amal shalih agar dilihat oleh manusia. 

Pengertian riya secara istilah/terminologi adalah sikap seorang muslim yang menampakkan amal shalihnya kepada manusia lain secara langsung agar dirinya mendapatkan kedudukan dan/atau penghargaan dari mereka, atau mengharapkan keuntungan materi.


Baik riya' itu diawal maupun diakhir, kecuali munculnya riya' itu bukan diawal dan jika itu kemudian dibiarkan terus maka ibadah tidak diterima oleh karena itu riya' itu perlu dilawan.

Tujuannya untuk dilihat namun tidak ada niatan untuk sampai ke riya'

Rasulullah mencontohkan shalat di mimbar, supaya orang mengikuti beliau dan mempelajari shalat.


Berikut Haditsnya,

Diriwayatkan dari Abu Hazim r.a. Ada beberapa orang datang menemui Sahl bin Sa'ad r.a. memperdebatkan bahan kayu mimbar Rasulullah SAW. Sahl berkata, "Demi Allah, sungguh saya mengetahui dari kayu apakah mimbar itu dibuat, dan siapakah yang membuatnya. Saya juga melihat hari pertama Rasulullah SAW. duduk di atasnya." Lalu saya berkata, "Wahai Abul 'Abbas, ceritakanlah kepada kami!" Sahl (Abul 'Abbas) berkata, "Rasulullah SAW. mengutus seseorang untuk menemui seorang perempuan (Abu Hazim berkata bahawa ketika itu nama perempuan itu disebutnya), 'Awasilah budakmu, si tukang kayu, yang membuatkan untukku mimbar dari kayu yang akan aku pergunakan untuk berkhutbah di atasnya!' Budak itu kemudian membuatnya tiga tingkat. Setelah itu, Rasulullah SAW. memerintahkannya untuk meletakkannya di tempat ini. sedangkan mimbar itu terbuat dari kayu hutan. 

Sungguh saya pernah melihat Rasulullah SAW. berdiri mengerjaka shalat di atasnya, sedang orang-orang juga mengerjakan shalat di belakang beliau. Setelah bangkit hendak sujud, beliau mundur, lalu turun dan bersujud di bawah mimbar, kemudian kembali lagi. Begitulah sampai shalat beliau selesai. Kemudian beliau menghadap orang-orang seraya berpidato, yang antara lain, sabdanya, 'Wahai manusia, sesungguhnya, aku melakukan ini agar kalian mengikuti aku dan mempelajari shalatku."' (2 : 74 - Shahih Muslim.) 

Definisi Sum'ah
 
Secara etimologi, kata sum’ah berasal dari kata samma’a (memperdengarkan). Kalimat samma’an naasa bi ‘amalihi digunakan jika seseorang menampakkan amalnya kepada manusia yang semula tidak mengetahuinya.


Pengertian sum’ah secara istilah/terminologi adalah sikap seorang muslim yang membicarakan atau memberitahukan amal shalihnya -yang sebelumnya tidak diketahui atau tersembunyi- kepada manusia lain agar dirinya mendapatkan kedudukan dan/atau penghargaan dari mereka, atau mengharapkan keuntungan materi.

Dikalangan ulama, ada yang mengatakan syirik kecil (asghar) diampuni (yang membedakan ialah lamaanya di neraka) dan ada yang berpendapat tidak diampuni namun memungkinkan untuk diampuni.

Tingkatan-tingkatan dosa, yakni

Dari Tingatan yang paling besar yakni syirik besar, syirik kecil, dosa besar sampai dosa kecil.

Pada surat An Nisa' : 48 dijelaskan bahwa Allah mengampuni dosa selain syirik, ini semua atas kehendak Allah dan jika tidak diampuni maka masuk neraka.

Syirik besar atau syirik akbar ada ciri-cirinya diantaranya,

Terdapat juga Hukuman di Dunia seperti, mencuri, berzina dan minum khamar ataupun dosa yang ada ancaman di akhirat, durhaka kepada orang tua, ada perempuan yang bersikap seperti laki-laki dan sebaliknya. 

Ketika suatu hadits menerangkan,

Bukan Bagian dari umatku .....,
Tidak beriman salah seorang diantara kalian ......,

Itu sudah menerangkan bahwasanya suatu peringatan dan penekanan terhadap suatu hal.


لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun."
(QS. Al-Mâ´idah : 72)

Kenapa Ancaman besar terhadap syirik ?

Alasannya :

Pada saat orang itu melakukan zina pasti ada dengan nafsu dan dia mendapatkan dari yang dia lakukan dan itu merupakan dosa besar.

Pada saat orang melakukan kesyirikan tidak dapat apa apa dalam hal keuntungan bagi dirinya dan dia sudah sesat, dan ini menunjukkan bahwa ia merupakan kezhaliman yang besar.

Dan kalau sudah melakukan kesyirikan maka tidak ada yang bisa menolong di neraka.

Syirik itu bagaikan...

Syirik adalah suatu perbuatan dosa yang lebih sulit (sangat samar) untuk dikenali daripada jejak semut (semut hitam) yang merayap di atas batu hitam di tengah kegelapan malam.
 
Doa-doa :

A. Doa Nabi Ibrahim Tentang Syirik dalam Surat Ibrahim ayat 35,

رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

"Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala."

  الْأَصْنَامَ
artinya : berhala yang di pahat.


B. Doanya Nabi Ibrahim 'alaihissalam Diberi keturunan yang Shalih :
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
(Rabbi habli minash shalihin)
Artinya: “Wahai Rabbku, berilah aku keturanan yang shalih.” Lihat Al Quran surat Al Qashshash: 110.

C. Doa Agar terhindar dari syirik

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ.

“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, agar tidak menyekutukan-Mu, sedang aku mengetahuinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.”
Sesungguhnya Ibrahim itu orang yang hanif,



Hanif artinya : "melenceng dari kemungkaran (keburukan)."

"Perkara yang paling aku takutkan akan menimpa kalian adalah syirik kecil." Lalu beliau ditanya tentang maksud syirik tersebut. Beliau menjawab, "Perkara itu adalah riya".

 (HR. Ahmad 5/428 dan Baihaqi.Hadits ini di shahihkan oleh Syaikh Al Albani.)


"Barangsiapa yang mati dalam keadaan menyembah sesembahan selain Allah, maka dia akan masuk ke dalam neraka."
(HR. Bukhari 4497)

"Barangsiapa bertemu dengan Allah (mati) dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun maka dia akan masuk surga. Barangsiapa bertemu dengan Allah (mati) dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, maka dia akan masuk neraka."
(HR. Muslim 93)

Referensi :
Terinspirasi Kajian Kitab Tauhid oleh Ust. Abu Ayyub
http://votreesprit.files.wordpress.com/2013/09/aqidah.jpg
http://www.bersamadakwah.com/2010/04/riya-dan-sumah-1.html
http://quran.ittelkom.ac.id/
http://www.dakwahsunnah.com/artikel/fiqhsunnah/154-ini-doanya-jika-ingin-mendoakan-anak-anda 
http://www.muhammadiyah.or.id/6-content-97-det-tuntutan-doa.html
http://ringkasanshahihmuslim.blogspot.com/2013/02/bab-perihal-mimbar-rasulullah-saw-dan.html
http://rumaysho.com/belajar-islam/aqidah/2192-lebih-samar-dari-jejak-semut-di-atas-batu-hitam.html

0 komentar:

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes